Ketika Cakra bertemu Cio.
"Pak polisi pak polisi culik aku dong~"
"Jangan ikut demo dulu, lagi chaos"
"Jangan jauh-jauh, disini aja!"
"APA SIH? RIWEH AMAT LO!"
Start : 27 Oktober 2020
End : -
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cakra duduk manis menunggu makanan yang dimasak Cio, datang.
Jika dilihat dari tempat duduknya saat ini. Cio terlihat tengah berperang dengan telur yang digorengnya. Cakra tergelak melihatnya, tak ada niatan untuk membantu sama sekali.
Cio datang dengan wajah ditekuk, meletakkan sepiring nasi dengan telur ceplok sebagai lauknya.
"Nih, seadanya aja"
Cakra menerima masakan Cio dengan semangat, "Makasih, Cio" ucapnya menyempatkan diri menarik pipi Cio gemas.
"Eum" balas Cio.
Cio duduk didepan Cakra, setelah berhasil mengambil sepiring semangka dari kulkas.
Mereka makan dengan diam, sampai Cio tiba-tiba mengeluarkan suaranya.
"Kalo gue nikahin ini semongko, ntar anaknya bisa jadi anggur gak ya? Biar mahalan gitu"
Cakra tersedak mendengar penuturan random Cio. Polisi muda itu buru-buru meraih segelas air yang sudah disiapkan Cio tadi, lalu menegaknya sampai habis.
"Astaga, hampir mati gue karena keselek"
Cio merotasi matanya malas, menatap Cakra.
"Lebay ah"
"Ya lo pikir aja. Ada logika lo mau nikahin semangka? Mana minta anaknya jadi anggur. Sumpah, Cio. Random banget topik lo"
Cio mengangkat bahunya acuh, "Siapa tau bisa jadi"
Cakra melambaikan tangannya didepan Cio, "Udahlah, gue mau makan dengan tenang, jangan ngomong random lagi"
Bibir Cio mengerucut.
Tak gentar, Cio kembali mengeluarkan suaranya.
"Cak, kalo gue nyusulin bokap nyokap gue ke kanada, sabi kali ya? Libur semester ntar"
Cakra kembali tersedak, pemuda itu menepuk-nepuk dadanya, beranjak mengambil air pada kulkas dan langsung menegaknya.
"Cio!" geram Cakra.
Kening Cio mengkerut, bibirnya melengkung kebawah, "Ih kok ngamok!"
"Gak ngamok, kalo ngomong tu jangan tiba-tiba, kaget tau"
"Loh? Apa yang mau di kagetin, orang wajar kok, punya rencana mau nyamperin ortunya" bela Cio.
