23. Guru Baru

18 8 0
                                    

Pemberitahuan pesan masuk jenis SMS dari ponselku.
“Chi, kamu beneran kena hukuman?” tanya Vira.

Memang anak remaja sukanya nyebarin masalah orang lain.
“Ya begitulah, tahu dari temen-temen ya, Apa tanggapan mereka? apa jelek-jelekin aku” balasku

“Enggaklah, yang ada mereka kasihan ma kamu Chi. Kayak gimana sih tampangnya guru baru itu, tega banget kalo ngasih hukuman kemurid”
brontak Vira yang menunujukkan kekesalan.

“Ya yang itu orangnya, tau ah. Dia juga masih dua hari di sekolahan kita, mana mungkin kamu tahu orangnya”

“Tuh kan Chi, masih dua hari jadi guru udah songong aja main ngehukum murid kayak gitu”

“Udahlah Vir, lagipula memang itu kesalahanku. Jadi wajarlah aku dapet hukuman darinya”

“Chi, gue tahu guru itu cakepnya subhanallah kayak artis korea, kata temen-temen sih kayak gitu. Tapi kalau sikap dia kayak gitu yang ada cakepnya entar ilang Chi”
Aku rasa ini semua berlebihan dalam menilai seseorang, lagipula guru baru itu tak sejahat yang mereka sangka.

“Chi, kamu jadi bahan omongan ma teman-teman di grub line, kamu tahu itu?” Aku terkejut, ini sangat memalukan sekaligus mengesalkan memasang namaku disosial media tanpa sepengetahuanku

“Beneran Vir? aku gak tahu.
Bilang aja ma temen-temen kalau guru itu gak sejelek yang mereka sangka” pintaku.
Agar tak menjadi gossip yang mencemar nama baik orang.

“Maksud kamu Chi?”

“Udah bilang aja gitu sama temen-temen, oiya satu lagi suruh mereka dalate gossip-an yang mereka buat dari sosmed” pintaku sekali lagi.

Tak semua wanita yang terlihat pendiam, juga pendiam dalamnya. Memang wanita tantangan yang besar dalam kehidupan, terutama dari lisan mereka yang tak henti berbicara yang dapat menimbulkan fitnah.

Keesokan harinya. Askia menghampiriku sedang duduk tenang dikelas
“Suchi, beneran guru baru itu baik?” tanyanya penasaran

“Emang sini psikolog yang bisa baca karakter orang” jawabku

“Kan kamu yang bilang kalau guru itu baik”

“Aku bilang kalau dia gak sejelek yang kalian omongin, karena setiap orang pasti memiliki sikap baik. Sedangkan kalian hanya ngomongin sikap jeleknya saja, gak boleh loh kayak gitu”

“Emang sikap baiknya gimana Chi?” tanyanya lagi

“Huft.. Askia lebay banget sih, dia itu bukan artis korea kayak yang kamu idolain. ngapain juga ribet-ribet cari info tentang dia” jawabku mulai kesal

“Emang kalau kamu tahu info tentang dia bahkan kamu dapet riwayat hidupnya, bakalan kamu kejar-kejar dia, trus kamu jadi’in pacar kamu gitu?” lanjutku

“Ha? enggaklah Chi, akukan udah punya pacar” jawabnya sedikit gugup

“Maaf deh kalau ganggu, temen-temen pada kepo sama guru baru ganteng itu” bisiknya

Aku mengerutkan dahi “Hussst.. jangan bilang-bilang ma pacarku ya, aku cuman ngefans doang kok” lanjutnya dengan senyum penuh harap.

Subhanallah. Cinta yang selalu bersama dengan cara berpacaran tak selamanya bersama rasa sayang. Namun cinta yang selalu dijagalah, rasa sayang selalu ada.

💎💎💎

Vira pasti  kesepian dengan adanya keadaanku ini yang dipenuhi kesibukan, setiap waktu yang biasanya kami bersama kini tak bisa sesering mungkin bertemu tuk bermain, belajar bersama dan kebersamaan lainnya.

Begitu pula sahabat terlamaku Ozhy. Jam pelajaran kami pun terpotong karena terambil tuk rapat.

Jam istirahat. Kantin yang cukup penuh dipenuhi siswa-siswi, termasuk keberadaanku sedang duduk di salah satu bangku yang telah disediakan.

Aku dan dua teman satu tim broadcast tak sengaja membicarakan keahlian anggota broadcast yang membutuhkan tuk penimbahan ilmu sesuai bidang tim ini sendiri.

“Gimana kalau kita adain pembelajaran?” usul salah satu temanku.

Good!, usulan yang sesuai dengan pikiranku “Pembelajaran? Boleh juga” jawab teman lain “Gimana Chi?” tanya mereka “Setuju gak?” “Oke, setuju. Ide bagus” jawabku dengan senyum yang mengembang.

Akhirnya pemikiran ini ada yang mendukung, dan tugasku kali ini mengajukan usulan ide tersebut saat rapat. Bila ide ini baik dimata Allah, maka semoga Allah mewujudkannya dan memberikan kelancaran, kebarokahan. Amiiin.

“Setuju!” tanggapan pak Roy “Setuju.. setuju.. setuju…” sahut teman-teman.
Pak Roy menanggung semua yang bersangkutan dengan adanya acara pembelajaran.

Alhamdulillah, jadi lebih ringan. Mungkin akan sedikit sulit mengadakan acara pembelajaran seperti yang kita bayangkan, apa lagi guru yang bersangkutan adalah guru baru yang belum tentu dengan mudah mengajukan proposal pembelajaran.

Namun apalah yang tak mungkin didunia ini bila kita meminta pada penciptanya? dan selalu berusaha. Semoga Allah memberi kelancaran pada rencana kita ini.

Selesai rapat. Lagi dan lagi Raka mengajakku pulang bersama, “Maaf Raka, aku sendiri aja ya” “Ya gak apa, aku tahu itu” jawab Raka yang tak ada bosannya mendengar ucapanku yang hari kehari tetap sama.

Sebenarnya Aku kasihan pada Raka yang sudah lama menanti cintaku untuknya, namun sayangnya cinta ini masih bimbang tuk menyimpan pada pelukan pria yang tak juga datang dengan keteguhan cinta suci tanpa ternodai.

Aku berharap Raka segera memberi cintanya pada orang lain, tentunya yang lebih baik daripada diriku agar ia tak lagi susah payah menyimpan harapan padaku.

Membicarakan tentang cinta. Lagi-lagi kembali mengingatkanku pada pria itu, hampir tiga tahun ini bayangannya selalu menghantuiku tanpa kutahu keberadaannya.

Pria yang menyatakan cintanya, memberi harapan dengan janji yang ia telontarkan, hilang tanpa jejak, kemudian tiba-tiba muncul dalam mimpi yang nyata dan meninggalkan jejak tanpa kuketahui kehilangannya dalam kejapan mata yang memisahkan antara mimpi dan kenyataan.

Masih tertanam dalam pikiran ini, apa yang dia lakukan, menghilang sekian lama kemudian muncul kembali dengan perhatian penuh namun hilang lagi dengan meninggalkan nomor ponsel yang tak lagi aktif.

Apa ia pria playboy yang hanya memberi harapan palsu?, yang ia rekayasa sedemikian seakan ia memang sungguh-sungguh mencintaiku?.

~ Continue ~

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian di vote dan comment yaa..

Terimakasih.

CINTA & IMPIAN SUCI (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang