10. Kasih sayang ada karena kebersamaan

68 34 11
                                    

Dan akhirnya hari minggu ini Aku, Ozhy, dan Vira bisa main bersama lagi.

Biasanya Ozhy dihari libur disibukkan dengan jalan bareng dengan Kelly, kini Ozhy tak disibukkan lagi karena mereka sudah tak ada hubungan lagi ya dalam arti mereka sudah putus.

Itu kehendak Ozhy aku tak memaksakannya untuk putus, Ozhy sudah merasa bosan karena menjadi pesuruhnya Kelly. Aku di hari minggu ini tidak ada jadwal menulis karena kak Zaki ada urusan kuliahnya.

Dompet, ponsel, kamera dan lainnya kumasukkan tas ransel miniku yang bercorak.
“Suchi, udah siap belum? Ditunggu Ozhy dibawah loh”
Kata seorang wanita yang berdiri didepan pintu kamarku

“Iya ma, ini udah siap kok” jawabku.

Saat aku akan menutup pintu kamar aku teringat sesuatu yang tertinggal, kumasuk kembali kekamar kuambil sebuah buku bercover merah diatas meja belajar.

Tujuan kita kali ini pergi ke salah satu tempat wisata yang ada di Bandung.

Cukup lama perjalanan ini, seperjalanan menuju Bandung masing-masing kami sibuk dengan memainkan ponsel dan mendengarkan alunan musik dari sound mobil.

Sementara aku mulai bosan dengan benda kotak ini, kumencari-cari sesuatu agar ku tak bosan.

kumerogihi dalam tas, kuambil benda kotak yang lebih besar dari sebelumnya, sebuah buku yang bercover warna merah yang hampir tertinggal.

“Chi?”
panggil Vira yang berada disampingku

“Apa?”

“Liat deh Chi”
Sambil menyodorkan ponsel dihadapanku

“Aku di konfrim Chi”
Lanjutnya tersenyum lebar

“Kamu nge-add facebooknya dia? kapan?”
tanyaku

“Barusan, 10 menit yang lalu mungkin. Seneng chi”
jawabnya yang mulai salah tingkah dengan menyubit pipiku

“Yah…! Sakit tau”
keluhku

“Lebay banget sih Vir, kayak gak pernah main facebook aja”
sahut Ozhy yang duduk disamping pak supir.

“Wajarlah kan yang ngonfrim orang pinter”
ucapku dengan kembali membaca buku

“Sekaligus ganteng”
ucap Vira yang berniat membenarkan pendapatku

“Pinter, ganteng? Aku banget tuh” ucap Ozhy dengan percaya diri

“PD baget sih”
balas Vira dengan ketus

“Kak Zaki!” ucapku

“Hah? mahsudmu Chi?” tanya Ozhy

“Iya, Vira naksir ma kak Zaki. jadinya lebay gitu deh”
lanjutku yang masih dalam keadaan membaca buku.
Vira hanya tersenyum
“Vir, coba liat deh buku yang lagi dibaca ma Uchi” ucap Ozhy.

Virapun langsung mengambil buku yang sedang aku baca
“Zaki Syaikha, ini karyanya kak Jack?”

“Iya”
jawabku singkat

“Kok gak bilang sih kalo punya karya novelnya?”

“Laaah. kamu juga gak tanya”

“Issht… aku mau baca dong. aku pinjem ya Chi”
pinta Vira dengan mengangkat buku bercover warna merah itu

“Isht, dasar cewek lebay”
ledek Ozhy kepada Vira

“Bodo amet”
jawab Vira dengan menyibir.

Sesampainya kami pada tempat tujuan, kita langsung bermain, tertawa, berfoto.
Inilah Persahabatan dalam saudara.

“Satu, dua, tiga, cisss”

berulang kamera menjepret, mengabadikan moment kami ini, “Haha, kalian mirip banget ya” ucap Vira saat melihat beberapa foto dilayar kamera

“Tau tuh Uchi kopas mukaku”

“Loh kok aku?”
jawabku perotes

“Yah emang benerkan aku yang lahir dulu trus baru kamu, jadi kamu yang kopas”

“Yaelah jarak tiga hari doang”

“Udah-udah berisik banget sih kalian, yuk lanjut main”
ajak Vira. kitapun berdiri memulai bermain kembali. Terasa semua beban yang ada hilang, hanyut dalam tawa bahagia kita.

Waktu begitu cepat terlewatkan, tak terasa jarum jam sudah tertuju angka tujuh.

Pukul 19:00, kami mulai lelah bermain, dan perut ini mulai mengadu kelaparan.

Akhirnya sebelum kami kembali ke Jakarta, kami memutuskan untuk pergi makan di salah satu restoran yang tak jauh dari tempat wisata.

Saat selesai makan, aku merasa ada yang hilang. Kartu pelajarku, kumerogohi dalam tas

“Vir, kamu tau kartu pelajarku gak?”

“Enggak, emang kamu taruh mana?”

“Tadi aku taruh dompet kok. tapi keliatannya jatuh deh, waktu aku naruk uang dalam dompet”
jawabku gugup

“Aku cari dulu ya”
lanjutku sambil berdiri menuju ATM

“Aku temenin ya Chi”
ucap Ozhy

“Gak usah Zhy, bentar aja”.

Sesampainya di depan mesin ATM aku mencari-cari kartu pelajarku, namun tak juga kutemukan.

Dering ponselku berbunyi, aku geser icon berwarna hijau pada layar ponselku

“Assalamualaikum, udah ketemu belum Chi”
tanya seorang pria diujung ponselku

“Belum Zhy”
“Aku kesana ya”
“Gak usah, udah biarinlah. Udah qodarnya hilang”
“Yaudah kita tunggu diparkiran ya” “Iya”
“Assalamuaikum”
ucap pria itu sebelum menutup telfonnya “Walaikumussalam” balasku.

Tiba-tiba saat aku akan pergi ada sepasang kekasih yang berdiri dihadapanku dan Seorang wanita berkata padaku dengan wajah yang terlihat sangat ramah
“Hai dek, apa ini punya kamu?”
sambil menyodorkan kartu pelajarku

“Hah? iya kak itu punya aku” kemudian kuambil dari tangan wanita itu

“Tadi kita nemuin dibawah mesin ATM itu”

“Iya kak, terima kasih. maaf sudah merepotkan”

“Santai aja, kita juga kebetulan nemuin, lagipula harus dikembalikan pada pemiliknya kan”
ucap seorang pria yang merangkul wanita itu

“Iya kak, sekali lagi terima kasih. Saya pergi dulu. Assalamualaikum”

“Walaikumussalam” jawab mereka dengan serempak.

~ Continued ~

•••

Pendek banget ye nih part, punten klo alurnya gaje.
Maklum atuh nih tulisan dah 3 tahun yang lalu, bru bisa muncul di sini.

Jangan lupa ya tinggalkan jejak kalian di comment atau pun di vote.

•••

Terimakasih ☺

CINTA & IMPIAN SUCI (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang