Fitnah-Salah Faham
Ya pada saat itu kita merasakan hangatnya air mata.“Sahabat lebih berharga daripada seorang kekasih”
Kutipan itu salah satu sebabnya aku lebih memilih menghapus goresan rasa cinta itu karena sahabatku.
Bagiku menghapus perasaan itu susah-susah, gampang karena telah lama dipupuk hingga berbunga, apalagi seorang yang membuat perasaan itu tumbuh selalu ada disisiku.
Setiap persahabatan pasti ada pengorbanan, dan pengorbananku untuk sahabat istimewaku adalah Kak Zaki.
Namun pengorbanan yang tak mudah di korbankan itu diabaikan, dihina, bahkan sangat tak ternilai hingga menjadikan goresan luka yang sulit untuk dihapus.
💎💎💎
“Hai Vir”
sapaku duduk dibangku bersebrangan dengan bangku Vira.Tapi Vira hanya terdiam murung
“Vir, jam tangan kamu kemarin dipake kak Zaki loh"
Ucapku yang aku harap membuatnya bahagia dipagi ini, namun dia tetap masih terdiam tak melontarkan sepatah katapun“Vir, kamu kenapa? kok diem aja?”
“Diem kamu! aku lagi sebel ma orang”
Balasnya menggunakan nada tinggi, aku pun sedikit kaget“Sebel? sama siapa?”
tanyaku penasaran“Kamu! udah gak usah banyak tanya, dan mulai sekarang jangan ngomong ma aku lagi”
jawabnya dengan tegas yang membuatku terkejut“Aku? apa salahku?”
“Kamu emang gak peka Chi, udah ah aku dah bilang gak usah ngomong ma aku lagi”
Jelasnya tanpa menatap lawan bicaranya“Tapi Vir…”
kalimatku terputus karena datangnya guru yang akan memulai pelajaran pertama.Bel istirahat berbunyi, binggung apa salahku yang membuat Vira marah seperti itu.
Vira yang coba menghindariku dengan keluar kelas terlebih dahulu, akupun mengejarnya aku tarik lengannya, namun ia menangkisku
“Vir, kamu tuh kenapa sih? kalo marah itu ada alasannya jangan diem-diem gini dong”
ucapku mulai kesal“Alasan? ya alasannya adalah update status kak Zaki difacebook, kamu jahat Chi aku kecewa ma kamu. Kamu bilang biar aku gak mudah terpesona ma kak Jack ternyata kamu sendiri yang terpikat ma dia, kamu juga bilang kita gak boleh pacaran, tapi malah kamu sendiri yang ngelakuin itu”
ucapnya dengan sangat cepat terpancar buliran air dari matanya sambil meninggalkanku yang berdiri kaku, yang sedang mencerna kalimatnya.“Update status di facebook, pacaran?”
Apa mahsudnya? aku gak penah pacaran, aku gak tahu nama akun facebook kak Zaki.
Iya Ozhy, kutanyakan padanya
“Zhy, nama facebooknya kak Zaki apa?”
“Kenapa emang?”
tanya Ozhy yang terdengar dari ujung ponsel“Udah ntar aku certain, sekarang apa dulu namanya?”
jawabku terburu-buru“Zaki, Z A K I” ejanya
“Oke, aku tutup dulu ya telfonnya”.
Seketika aku lansung membuka akun facebookku dan kusearch nama akun itu. Ketemu, aku lihat update statusnya
Memang cinta yang suci dari si Suchi.
Malam yang indah saat kuungkapkan perasaan ini, perasaan yang selalu menghantuiku.
Meski tak sesuai dengan harapan
#LoveUsuchiUpdate status ini ia posting sepulang dari pasar malam itu, saat perasaan istimewa masih ada, dan aku juga tak menerima ajakan pacaran itu.
Lagipula kak Zaki sekarang menganggapku sebagai adik, gak lebih.
Astagfirullah, ini semua salah faham. Ya Allah apa yang harus Suchi lakuin?.
“Chi, kamu ditembak kak Zaki?”
tanya Ozhy yang tiba-tiba menelfonku“Mati Zhy, kalau ditembak”
jawabku mulai kesal dengan kenyataan ini“Udah ntar aja aku certain, aku tutup ya”.
Ntah apa yang harus aku lakuin menjelaskan kebenaran pada Vira?
Marah dengan kak Zaki, yang telah mencantumkan namaku di update statusnya?
Atau terdiam dengan mengalirkan air mata?
💎💎💎
Sepulang sekolah aku mengejar Vira yang masih menghindariku
“Vir…!”
teriakku sambil mengejarnyaVira mengabaikanku dengan berjalan terus tanpa menoleh kebelakang.
Aku terdiam mulai lelah mengejar, dan kuteriakkan
“Vir, kasih aku kesempatan buat jelasin ini!”
keramaian sepulang sekolah membuat siswa lain melihatku berteriak, namun aku abaikan tatapan mereka.Astaga kenapa aku jadi ngerasa aneh.
Bukan, bukan aneh tapi merasa geli sendiri dengan adegan ini.Seperti adegan seorang laki-laki yang ingin menjelaskan sesuatu pada pacarnya.
Kuraih ponsel dari kantong, kuketik huruf demi huruf yang menjadi sebuah kalimat penjelasan dan kukirim pada Vira.
Hingga sampai rumah Virapun tak membalas SMSku, telfonku pun tak dibalasnya.
Segitunyakah Vira marah padaku?
Sungguh aku telah berusaha agar tak terjadi kejadian seperti ini.
Haruskah aku meminta bantuan kak Zaki?
Jangan, ini seakan menyalahkannya bila ia tahu pertengkaran ini.
Huft sudahlah ini sangat berlebihan aku bukan tipe perempuan yang mengejar-ngejar seseorang tuk mendapatkan kalimat penerimaan maaf, bukan berarti aku perempuan egois.
Namun karena aku tahu ini bukan kesalahanku, ini hanya kesalah fahaman.
Lagipula aku sudah berusaha menjelaskan semuanya tanpa ada yang kusembunyikan.
Kutatap foto tiga orang dengan eksis dan bahagianya moment itu diabadikan menjadi lembaran kertas, Foto Ozhy, aku, dan Vira saat berlibur di Bandung.
Memang sangat sulit menghadapi cobaan ini, telah terbiasa bersama sahabat yang lebih lima tahun kini kebersamaan lenyap dalam perjalanan diam-diam cinta.
Setiap cobaan itu pelajaran, dan tak ada satu orangpun didunia ini terhindar dari suatu cobaan, cobaan apapun itu.
Hari-hari tetap kujalani seperti biasa hingga buku pertamaku menyebar di toko-toko buku, sedikit kurang lengkap rasanya tanpa sahabat yang memberikan ucapan selamat.
Masih ada Ozhy sahabat sekaligus saudara yang 16 tahun bersama-sama, Ozhy memberikan ucapan selamat dan hadiah berupa buku sejenis buku binder atau file dengan cover berwarna biru di sertai kutipan
Figthing Suchi
#OzhyYa Ozhy lebih tahu kesukaanku, daripada Vira karena lebih lama Ozhy yang selalu menemaniku bermain.
Meski hadiah buku yang sederhana tapi itu memang kesukaanku ditambah warna biru kesukaanku.
Setelah kuceritakan semua masalah itu, Ozhypun marah dengan sendirinya.
Salah satunya karena Ozhy tak suka dengan perempuan yang berlebihan dalam masalah bercinta.
Aku hanya membenarkan pola pikir Ozhy terhadap perilaku Vira, agar tak timbul rasa benci.
- continue -
Termakasih sudah membaca cerita saya ini
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian di vote dan juga comment ya, terimakasih^^
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA & IMPIAN SUCI (COMPLETED)
Roman d'amourSeorang siswi SMA yang cantik dan pintar. Memiliki ribuan kebahagiaan, dan tak ada yang mengetahui dibalik kebahagiaan itu, ia juga memilki jutaan kesedihan. Kamera telah mengabadikan keberanian cinta didalam menjaganya. Beberapa tahun ia telah mena...