Di sebuah café, aku menemukan tawa yang tertinggal dalam seragam putih abu-abu. Canda tawa bersama sahabat-sahabatku yang telah memiliki cerita tersendiri dalam hidupnya.
Kesibukkan Vira saat ini adalah menjadi seorang istri, baru dua minggu lalu Vira menikah dengan seorang pria bernama Dimas. Memang baik dan barokah untuk Vira menikah dengan orang disampingnya sekarang daripada dengan pria yang dulu ia puja-puja yaitu kak Zaki.
Vira memang dari awal lebih condong memilih menikah setelah lulus SMA daripada melanjutkan dengan kuliah “Eh kalian kapan nikah?” Tanya Vira yang duduk bersebelahan dengan pria yang bernama Dimas,
“Aku? Ntar dululah, seorang Ozhy harus berkarir dululah”
seperti biasanya gaya bicara Ozhy terlalu percaya diri“Nunggu apa lagi Zhy, keburu Expired loh”
balas Vira dengan meledek“Emang sini makanan apa, ya sebenernya sih maunya secepatnya tapi kasihan ntar cewek-cewek lain pada cemburu ma istriku”
Ozhy mulai percaya diri berlebihan, aku melempar snack di wajahnya“Yah Ozhy gak ada berubahnya, trus Chi lu kapan? Kerjaan udah ada nunggu apa lagi? Lulus kuliah? Nikah gak harus lulus kuliah dulu kan”
Vira melempar pertanyaan padaku“Nunggu perintah dari Allah”
jawabku singkat“Udah ada calonnya kok dia”
sahut Ozhy“Apaan sih Zhy”
dengan memukul punggungnya“Kenapa gak diterima lamarannya kak Roy?”
tanya Vira.Pembina organisasi broadcast semasa aku masih duduk dibangku SMA, baru saja melamarku. Pria yang memiliki wajah yang tampan dan banyak wanita terpikat padanya, namun diriku menolaknya karena dalam istiqorohku terdapat dua orang dan hanya satuyang akan di pilihkan oleh Allah untukku dan yang pasti pilihan Allah adalah terbaiknya yang terbaik.
“Bukan jodohnya kali”
jawabku tanpa basa-basi“Owh pokoknya harus undang kita ya”
ucap Vira.Setiap diri hati yang masih sendiri pasti ia pernah bertanya “kapan jodohku datang?”.
Alhamdulillah semuanya berjalan dengan lancar dan aku selalu berdo’a agar berjalan dengan barokah. Begitupula dengan Asian Restaurant milik papa kini juga meningkat, baru saja mama dan papa bisa berangkat hajji ketanah suci Allah.
Meski jarak kita sekeluarga cukup jauh aku membantu mama di Indonesia, dan kak Rizqi membantu papa di Australia. Itu semua tak menjadi beban bagi kita, sesering mungkin kita berusaha untuk bisa bertemu dan berlibur bersama.
Liburan tahun baru ini pun kita sekeluarga berlibur bersama, kita memilih berlibur di tanah kelahiran kita yaitu Indonesia.
Kini kita berkumpul kembali dalam satu ruangan setelah lama kita tak berjumpa dari hari raya idul fitri hingga sekarang aku bisa merasakan kebahagiaan yang terpancar dari orang-orang yang kuncintai.
Keluarga Mr syaikha, kerabat terbaik papapun berlibur bersama kami. Entah kenapa dua keluarga ini sudah seperti keluarga besar.
Di sela-sela waktu silahturahim ini ada adegan yang tak kusangka. Tiba-tiba Akbar berlutut di lantai berhadapan denganku yang sedang duduk di atas sofa
”Yaah mau ngapain sih, bediri Bar!”
ucapku berbisik padanya.“Gak mau!”
aku kebingungan dengan sikap pria ini, aku melirik semua orang yang ada di ruangan memperhatikan aku dan Akbar“Aku ingin bersamamu karena Allah, mencintaimu karena agamamu, dan menyayangimu karena ahklakmu. Suchi, Will you marry me?”
Pria tampan mengucapkannya padaku dengan percaya diri dihadapan keluargaku dan keluarganya.
Suasana sunyi menanti kalimat yang terlontar dari bibirku sedetik kemudian “Cieeee! Terima Chi” Sorak kak Iki dan kak Zaki memecah kesunyian dan kedua orang tua kitapun tertawa menggoda kita.
Aku tersenyum tersipu malu dan aku menjawab dengan anggukan dilanjutkan dengan kalimat
“Aku menerimamu karena taqwamu pada Allah”
Tercipta senyuman manis dari pria yang ada dihadapanku. Kini hatiku tak sendiri lagi karena jodohku telah di kirim oleh Allah.“Cinta suchi yang Akbar”
kini bukan lagi hanya tergores tinta dalam sebuah gantungan melainkan tinta kenyataan adanya kesuchian cinta yang besar antara Suchi dan Akbar dalam kehidupan yang telah di atur oleh sang maha suci.Namaku Suchi Nurul Alfia, nama sekaligus do’a yang indah dari kedua orang tuaku. “Seribu cahaya kesucian”, do’a yang berharap menjadikan aku sebagai anak yang suci yaitu kebaikannya, mendapat impian suci yang selalu di usahakan dengan kalam Allah.
Sebuah impian bukan dari kesenangan semata namun dari kemampuan dan gunanya. Juga mendapat cinta suci yang selalu dijaga karena ketaqwaan pada Allah. Segalanya milik Allah baik impian dan cinta, jadi memintalah pada pemiliknya bukan yang dimiliki.
HAPPY ENDING!.
Terimakasih telang meluangkan waktu untuk membaca karya saya ini.Maaf apa bila alur dan bahasa yang kurang tertata rapi dan juga beberapa plot chapter yang sedikit lebay, konyol dan menggelikan hehe..
Semoga kita semua bisa mengambil hikmah dari cerita ini yaa. Sekali lagi terimakasih. Dan jangan lupa comment dan vote nya yaa.. Bye.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA & IMPIAN SUCI (COMPLETED)
RomanceSeorang siswi SMA yang cantik dan pintar. Memiliki ribuan kebahagiaan, dan tak ada yang mengetahui dibalik kebahagiaan itu, ia juga memilki jutaan kesedihan. Kamera telah mengabadikan keberanian cinta didalam menjaganya. Beberapa tahun ia telah mena...