30. Cinta Suci

19 3 0
                                    

Setahun kemudian.
Tahun terakhirku di SMA, aku memiliki ribuan kejutan dalam urusan cinta. Kali ini kumendapatkan kejutan cinta yang hampir sama dengan kejadian sebelumnya.

Seorang giru dan kakak menjadi satu tuk menyatakan cinta.
Perjalanan cinta semasa SMA berlajut hingga masa kuliah. Tuk pertama kalinya kumendapatkan kejutan yang tak kusangka.

Kak Roy, pria tampan dengan wajah orientalnya yang benyak digemari wanita semasa kududuk dibangku SMA. Tak hanya murid tapi guru dan karyawan pun sama terpesona dengan ketampanannya itu, “Banyak yang bilang kayak artis korea gitu”.

Terkadang aku merasakan sesuatu yang aneh pada hati ini, apa aku telah jatuh cinta dengannya?. Kurasa iya, tapi kadang kala juga tidak. Jadi perasaan apa ini?.
Cinta ada karena selalu dijaga bukan karena selalu bersama. Lalu apa perasaanku terhadapnya selalu di jaga atau selalu bersama?

Dia selalu menemaniku tuk melakukan segala hal yang kusenangi. Kami juga memiliki banyak kesamaan, dari hal kecil seperti menikmati segala suasana dengan musik hingga hangout. Entah kebetulan atau memang takdir.

Kami berdua sering kali pergi hangout bersama, mengunjungi berbagai tempat wisata. Berdua bukan berarti kami kencan, melainkan belajar. Hangout menikmati keindahan alam sekaligus mengajariku mengabadikan dalam file dengan berbagai teknik photography.

💎💎💎

Kepulauan seribu, tempat favorit bagi para wisatawan, sesuai dengan namanya kepulauan seribu yang memiliki banyak pulau kecil. Salah satu tempat liburan yang ada di Jakarta, tempat yang sangat menarik tuk di kunjungi dengan keindahan laut yang mempesona.

Kepulauan seribu ini menjadi tempat pelarian tuk menenangkan kejenuhan di akhir pekan.
Termasuk aku yang menenangkan diri dengan berkunjung di kepulauan seribu ini, aku dan kak Roy memilih Pulau Bidadari yang tak jauh dari daratan Ibukota Jakarta.

Meski begitu tempat ini begitu indah dengan pandangan menikmati lautan dan gedung-gedung seperti miniatur yang masih tampak dari Pulau Bidadari ini.
Kami hanya menikmati keindahan yang masih alami di pulau ini sekaligus dengan mempelajari Landscape Photography.

Tidak asal menjepret landscape, namun tetap memperhatikan teknik-teknik dalam fotografi agar menjadi jepretan yang hebat. Landscape yang berani dan dramatis itu memang baik, tapi tak semua objek dapat kita tangkap hanya dengan kamera.

Hanya menyatuhkan pandangan kamera dengan teknik yang bisa membawa sesuatu dari landscape ke dalam sebuah foto.

Salah satu tujuan memotret agar orang lain bisa melihat dunia dari sisi yang tak bisa mereka lihat.
Saat akan memotret landscape, pertama kali yang harus diperhatikan adalah memikirkan cahaya dan bayangan  dalam landscape itu.

Kamera melihat berbeda dari mata kita, pemandangan yang indah tidak terfokus pada banyak objek karena kamera tak akan memuatnya dalam foto. Kamera tidak sama dengan realita, foto yang tidak terkontrol adalah kebohongan karena foto bukanlah dunia.

Berulang kali kamera dalam genggamanku mencoba tuk mengabadikan pemandangan yang ada di hadapanku. Sesekali kumemandangan keindahan alam ini, Subhanallah sangat-sangat indah dengan kesejukkan laut biru yang menenangkan hati.

Dalam angan aku terfikirkan lagi dalam hidup ini, meski masih 17 tahun aku telah mendapat pelajaran yang sangat penting dari ribuan pengalaman. Hanya pengalaman yang dapat mengajarimu tuk menhadapi hari ini.

Aku mendapat hikmah dalam kehidupan dari pulau ini, “Kamera tidak melihat sebagaimana mata kita melihat, Namun kamera dan mata kita bisa mengabadikan moment indah dengan mengatur exposure pada kamera dan mengontrol hati pada diri.”

Tak terasa hari mulai sore, waktunya berkemas tuk kembali. Setelah berkemas, sebelum mengangkat diri dari pulau ini kumencoba mengabadikan pemandangan ujung barat dengan metahari yang mulai bersembunyi.

Saat aku akan menekan tombol shutter release tuk mengaktifkan autofocus ada sedikit bayangan. Cekrik, tombol tertekan penuh mengambil foto.

Kumelihat di LCD kamera, foto yang baru saja aku jepret adalah foto paling mengagumkan yang terambil oleh kameraku di hari ini. Landscape  yang begitu sempurna, sanset dengan objek cincin, cincin yang sengaja kak Roy taruh didepan lensa kameraku.

Aku memandang pria yang tersenyum padaku dengan menyodorkan cicin itu. Apa dia menembakku?. Kurasa tidak, tapi ini lebih dari itu.

“Will you merry me, Suchi?”
Ucap kak Roy dengan senyum manisnya yang menembang membuat mata seperti garis lurus. Aku terkejut, detak hatiku terbang dan senyumku yang menyusul.

Aku menemukan cara tuk menjaga sebuah cinta suci yaitu keberanian. Keberanian tuk menyatakan cinta dengan lamaran bukan dengan pacaran.

Tuk pertama kalinya kumendapat moment ini, moment yang tak akan terlupakan dengan pria tampan, pria yang terbalut keberanian dalam hatinya,  pria yang ada dihadapanku saat ini.

~ Continue ~

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian di vote dan comment yaa..

Terimakasih.

CINTA & IMPIAN SUCI (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang