Re-publish. 24 Mei 2021
Cikelor, Rengasdengklok.❤
“Untuk apa berharap pada seseorang yang hatinya memang bukan untuk kita? Bukannya itu terdengar sangat bodoh di telinga?”
❤
“HUJAN masih air, dan kamu masih milik orang lain,” ujar Fagan seraya menepuk-nepuk meja dan berhasil membuat beberapa pasang mata menatap ke arah meja mereka dengan tatapan heran, tumben seorang Fagan puitis.
“Cakepp!” seru Fagan sendiri karena tak mendapat tanggapan apapun dari teman-temannya, baik itu Cheno sekali pun yang bisa dibilang otaknya sebelas dua belasan, tapi mungkin cowok itu tengah waras untuk sekarang.
Erland, Clo, dan Cheno hanya bisa menggelengkan kepala. Menatap Fagan sebentar, lalu kembali mengaduk-aduk minuman mereka. Erland sempat mengangkat salah satu alisnya ke atas dengan bingung yang mana langsung dibalas oleh Clo dengan mengedikkan bahu seolah tidak tahu.
“Biarin aja, dia lagi aktip!” Fagan menatap Cheno sengit, lalu kembali memandangi Dania seolah tidak mempedulikan apa kata teman-temannya. “Matanya mulai nakal, ya, Bund!”
“Bacot!” Fagan menyikut perut Cheno lumayan kuat sampai cowok itu merintih memegangi perutnya yang kesakitan. Ia sama sekali tidak peduli, bahkan merasa bersalah sedikit pun tidak.
“Ih, Dania lihat aku, dong!” titah Fagan manja saat melihat Dania sama sekali tak menolehkan kepala ke arahnya, meski itu hanya satu detik lamanya. Menyebalkan.
Padahal sedari tadi kode Fagan untuk Dania terus berjalan lancar. Namun, tetap saja itu tak mempan. Mereka memang hanya seorang mantan, entah apa yang Fagan berikan hingga Dania dulu tergila-gila akan pesona cowok itu.
Baik Erland, maupun Clo hingga Cheno berasumsi bahwa Fagan memakai pelet dari dukun untuk mengguna-guna Dania agar mau termakan pesona Fagan yang penuh bangkai kebohongan. Menurut teman-temannya.
Entah, mengapa bisa keduanya ditakdirkan menjadi mantan. Namun, menurut informasi yang Cheno dapat, katanya cowok itu yang memulai duluan untuk mengakhiri sebuah hubungan di antara mereka.
Dalam sebuah hubungan pasti ada yang namanya masalah, dan masalah mereka itu adalah sebuah kesalahpahaman yang Fagan ciptakan sendiri saat melihat Dania dipeluk oleh cowok lain—sepupunya—selain dirinya.
Hal itu tentu menjadi alasan terkuat untuknya mengakhiri sebuah hubungan dengan Dania, percayalah. Dibalik menjalani hubungan dengan Dania, Fagan itu memiliki selingkuhan yang bisa ia ajak untuk memuaskan nafsunya.
Lihatlah betapa brengseknya seorang Fagan setelah berhasil memutuskan Dania, kini cowok itu kembali mendekatinya dengan alasan masih mencintai Dania.
Fagan bisa dibilang bukanlah cowok baik-baik. Bohong, sih, jika ia tidak pernah meminta sesuatu hal yang aneh pada Dania. Dania tiba-tiba saja beranjak, lalu pergi dari tempat itu bersama Metta. “Yahh, kok, pergi?!”
“Mata lo belekan, Gan, makanya dia nggak mau noleh, terus pergi, deh!” ujar Clo seraya melemparkan Fagan kulit kacang, diikuti oleh Erland. “Hahahah!” Ledakan tawa dari mereka bertiga mendominasi seisi kantin.
“Ngakak, anying! Kebiasaan nonton situs begitu, matanya belekan. Hahah!” ujar Cheno ikut-ikutan. Entah, mengapa adrenalin Fagan jika berhubungan dengan Cheno akan naik seratus delapan puluh derajat. Mungkin karena Fagan sudah menganggap Cheno seperti jin iblis setan, bukan lagi teman.
“Berdosa lo, Setan, berdosa!” seru Fagan seraya mengulek-ulek kepala Cheno agar jin iblis setan yang ada di dalam tubuhnya keluar secara perlahan. Tak lupa, Fagan juga membacakan surah Al-Fatihah.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother, My Boyfriend [COMPLETED] ✔
Novela JuvenilIni adalah kisah manis antara Serena dan Erland yang berselimut dosa dan dendam. *** copyright © 2021 by @dinosaurussx_ [jadilah pembaca yang budiman, jangan plagiat! Because, cari ide gak segampang ngupil.] . Start: 10 Oktober 2020 Finish: 15 Maret...