•15

2.2K 194 19
                                    

::Voyeorisme::
Changlix
(sesuatu dibali)
~♥~

"felix"

Sapaan yang mampu membuat felix membeku sesaat, dibelakangnya berdiri seorang lelaki yang satu bulan ini sudah menghilang layaknya di telan bumi.

Lelaki yang dirinya pikir adalah sumber kekuatan sekaligus sumber kehancuran dirinya.

Lelaki yang terus mengisi kekosongan hati dan pikirannya.

Felix berbalik berhadapan dengan changbin. Demi apapun felix bersumpah changbin sangat tampan dengan balutan baju khas bali. Badannya semakin kekar karna mengenakan pakaian yang terlalu ngepas dengan badan berotot nya.

Rindu yang sebulan ini dirinya tahan, hari ini benar-benar melebur meminta di jamahkan oleh hangatnya pelukan seperti dulu. Tapi kecanggungan keduanya tak membiarkan ego dan insting mendominasi.

"h-hay" jawab atas sapaan changbin beberapa saat yang lalu.

"em aku tak tau apakah aku pantas menanyakan ini, bagaimana kabar mu? Apa luka ditangan mu sudah sembuh" tanya changbin sambil menggaruk tengkuk yang tidak gatal.

"seperti yg kau lihat, aku baik-baik saja sekarang. Luka ditangan ku sudah sembuh, tapi luka lainnya belum". Ucap felix tanpa menatap mata changbin.

"em baiklah jika begitu, k-kalau begitu aku akan pamit sekarang, semoga kau memiliki hari yang menyenangkan di resort ini sebagai tamu disini. Dan aku minta maaf atas segala perlakuan buruk ku pada mu dulu lix". Ucap changbin. Dirinya masih merasa bersalah dan tak pantas berbicara dengan felix sekarang.

Karna ulahnya lah felix hampir mati waktu itu.

"changbin......... Apa kau punya waktu luang?" tanya felix.

"y-ya aku punya". Jawab changbin.

"bisakah kita berbicara empat mata saja. Maksud ku tidak disini, aku butuh area yang privasi".

Changbin mengerti, jadi changbin membawa felix untuk masuk ke ruangan nya, ruangan pribadi yang ada di lantai paling atas. Disana hanya bisa dimasuki oleh changbin dan orang2 suruhan nya saja. Itupun jika mendapat izin resmi dari changbin sendiri.

"duduklah lix, aku akan mengambilkan minuman kaleng". Ucap changbin sambil membuka kulkas besar nan mewah miliknya.

Setelahnya, changbin kembali dengan dua buah minuman dingin ditangan nya. Satunya ia serahkan ke felix.

"bin bisa aku mulai bicara" tanya felix.

"silahkan lix".

"mengapa kau pergi begitu saja selama aku tak sadarkan diri? Bin hiks---"

"lix ada apa". Changbin gusar sendiri melihat felix yang tiba-tiba menunduk dan menangis.

"kau bilang kau menyukai ku, tapi kau meninggalkan ku, bahkan disaat-saat kritisku".

Changbin bungkam, apakah maksud felix adalah dirinya mengharapkan changbin selalu ada disisi nya kala itu?.

"aku lelaki jahat yang membuat mu hampir pergi selamanya felix, aku ingin kau bahagia setelah benalu seperti ku menghilang".

Voyeorisme - Changlix √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang