•5

2.8K 241 27
                                    

 ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄
VOYEORISME || changlix

 ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄
.
.
.
.
.
🍂

🍂

🍂

"emh" felix menggeliat sesaat setelah dirinya bangun dari tidur, cahaya matahari mulai merambat memenuhi indera penglihatan, tidurnya begitu nyenyak malam ini, felix mulai membuka mata saat dirasa bagian perutnya begitu berat seperti ada yang menindih bagian itu.

pemandangan pertama yang felix lihat pagi ini adalah wajah tampan changbin yang tidur disamping dirinya sambil memeluk tubuhnya.

"Astaga mengapa anak ini ada disini". Batin felix.

Felix mengingat apa saja yang terjadi tadi malam. Ia mengajak changbin bertamu dirumahnya, ia mengganti pakaian, ia tertidur, ia mengamuk dan blowjob......

Blowjob......

"a-apa yang sudah ku lakukan?" felix dengan pelan memindahkan tangan changbin, mendudukkan dirinya lalu memandangi changbin yang masih lelap dalam tidur, benar kini miliknya sedikit nyeri.

Felix menarik nafas berusaha menetralkan detak jantungnya. "changbin, bangunlah" ucap felix seramah mungkin.

"engh? Morning lix" suara serak khas bangun tidur menyapa pagi felix, wajah bantal yang begitu manis ditambah rambut nya yg berantakan, membuat felix merasa seperti pasangan yang baru saja menikah.

"morning, aku akan membuatkan sarapan, kau mau sarapan apa?" ujar felix.

"hem? Kau tak bersiap-siap untuk pergi kerja?" tanya changbin .

"ini weekend apa kau lupa?"

"ah benarkah? maaf aku lupa. Kalau begitu aku akan sarapan apa saja yg kau buatkan. Sebelumnya bolehkah aku meminjam kamar mandi mu?". Tanya changbin.

"tentu saja, pakailah sebanyak yang kau mau" ucap felix sebelum beranjak keluar menuju dapur.

"Sial, apa yang sudah aku dan changbin lakukan tadi malam?" felix sangat gundah, dirinya takut, changbin mungkin saja sudah berbuat lebih dengan tubuhnya selama ia tidurkan? Changbin pasti sama buasnya dengan mantan menejer nya dulu.

Felix menerawang, tenggelam dalam pikiran sendiri memikirkan apakah tadi malam ia pun di perkosa atau tidak, namun holenya tidak sakit, dan juga area itu tidak basah ataupun lecet, sukurlah setidaknya mereka belum melakukan hal sejauh itu pikir felix.

"setelah ini apakah aku harus menjauhi changbin?" tanya felix dalam hati kepada dirinya sendiri.

Felix sedang dalam mood yang kurang baik, perlahan ingatan akan traumanya kembali lagi. Bagaimana jika changbin berani melakukan hal yg sama dengan mantan menejer nya.

Selama changbin ada di apartemen felix, felix tidak begitu banyak bicara, mungkin changbin sadar akan hal itu. Dapat dengan jelas felix lihat ada guratan rasa tidak enak hati dari raut wajah changbin.

Felix menyimpulkan bahwa changbin tidak sepenuhnya salah dalam hal ini, tak ada alasan baginya untuk menjaga jarak, changbin orang baik.

Sepulangnya changbin dari apartemennya, felix langsung menghubungi menejer. Untunglah kini tersambung.

"Ada apa menelfon ku sepagi ini?"

"Hyung tolong bawakan aku ke psikiater lagi"

Voyeorisme - Changlix √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang