REZA & CACA [TAMAT]

POV Reza

pagi yg indah di kediaman keluarga Adiguna, keluarga yang selalu terjauh dari masalah keluarga, itu membuat Reza senang dan bahagia keluarganya rukun.

"Good morning semua" sapa Reza 

namanya Reza Adiguna ,nama belakangnya di ambil dari nama belakang orang tuanya Alfahri Adiguna, Umurnya sama seperti caca 17 tahun, dan masih kelas 1 SMA di salah satu SMA di Jakarta, Reza juga memiliki adik bernama Tasya yang hanya terpaut satu tahun dengan Reza.

🌹

"pagi Reza, sini duduk kita makan bareng." Ajak Fahri sang ayah

"iya pah, Bunda kenapa bunda sakit ya ko pucet gitu"

"Bunda gapapa sayang"

"bunda jangan boong deh'' sahut Tasya

"udah udah ah kalian kenapa sih bunda gapapa  juga,yaudah Sanah berangkat nanti telat"

"iya bunda,kak anterin aku ya pake motor ninja kakak" kata Tasya

"Gak, gamau gue buru buru"

"pah kak Reza gamau nganterin" rengek tasya

"rezaaa"

"iya pah huh dasar tukang ngadu"

"blee" ledek Tasya

Sesampainya di sekolah, Reza langsung di sambut dengan pertanyaan dari sahabatnya.

"tumben lu Za Dateng telat."

"iya nih adek gue pengen di anterin sekolah nya biasanya juga naek taksi."

"ya gpp kali za itukan adik lu, lagian dia cantik jadi cocok aja sama Lo keliatan kaya pacaran ya gak bro." Kata Ilham

"iya bro."sahut Rudi

"apaan sih kalian, Udah yu masuk kelas."

Reza Masuk kelas meninggalkan kedua sahabatnya.

"kasian ya Reza jadi sudah buka hati gara"di selingkuhin si Alika." Ucap ilham

"iya sayang banget padahal dia ganteng tapi jomblo, Udah lah urusan Reza kita jangan ikut campur."

Ketika pelajaran hendak di mulai tiba tiba telpon lelaki itu berdering, ia melihat nama papa di ponselnya, Reza bingung bukanya baru tadi mereka makan bersama, apakah Reza melupakan sesuatu.

Reza pun meminta izin kepada guru yg akan mengajar untuk menerima telpon.

"Bu saya izin terima telpon dulu ya Bu."

"iya Reza silahkan jangan lama lama." Jawab Bu guru

****

📞"hallo pah ada apa tumben telpon."

📞"Reza bunda za bunda kritis .bunda ternyata punya penyakit kanker za tapi bunda gak bilang za, dan ternyata udah stadium akhir za, ternyata selama ini bunda berobat sendirian dan dokter yang nanganin bunda yang jelasin ke papa, sekarang bunda masuk IGD kamu kesini ya ajak adik kamu juga"

📞"apa pah, galucu pah becanda kaya gini."

Ayah:"papah GK boong za, kamu cepet kesini ya jemput adik kamu ."

"iya pah Reza berangkat sekarang."

Reza masuk ke kelas dan langsung mengambil tasnya ia berlari tanpa berpamitan pada guru, mereka yang melihat Reza seperti itu merasa cemas karna Reza tak pernah sepanik itu sampai lupa berpamitan pada guru dan temannya.

"ada apa re ko lu nangis."tanya Rudi yang cemas melihat Reza meneteskan air matanya.

Reza tak menjawab sahabatnya ia langsung bergegas.

***

Setelah sampai di rumah sakit ayah langsung memeluk Reza dan Tasya.

Tasya:"pahh bunda gpp kan"(sambil menangis).

Ayah:"kita doain bunda ya supaya bunda sembuh"

Reza:".....(hanya menangis)

Setelah agak lama dokter pun keluar .Ayah pun langsung menanyakan keadaan bunda,dan dokter bilang:

Dokter:"maaf pak saya sudah berusaha sebisa mungkin tapi kanker di otak Bu Lidia sudah parah pak mungkin umur Bu Lidia gaakan lama lagi,untuk kalian semua saya sarankan untuk menuruti semua kemauan nya karna mungkin itu permintaannya terakhir nya."

Reza:"dokter apa sih sok tau banget yg ngatur hidup manusia tuh Allah bukan dokter."(sambil menaikan nada bicaranya)

Ayah:"tenang re."

Tasya:"....(menangis)

Dokter:"saya hanya memperkirakan selebihnya hanya tuhan yg tau, maaf pak saya permisi dulu."

Ayah:"Dok saya bisa liat istri saya kan"

Dokter:"bisa pak setelah di pindahkan ke ruang perawatan ."

Setelah di pindahkan keruang perawatan.

Ayah:"bunda ,cepet sembuh ya jangan kaya gini papah sedih liat bunda kaya gini."

Bunda:"pahh bunda kayanya gabakalan bisa sembuh ,bunda udah pasrah pah kapan pun Tuhan mau cabut nyawa bunda ,bunda siap bunda cuman pengen liat salasatu anak Bunda menikah sebelum bunda gaada."

Reza:"bunda jangan ngomong gitu bunda pasti sembuh"

Tasya:"iya bunda pasti sembuh."

Ayah:"sekarang bunda gausah ngomong apa apa lagi.bunda istirahat ya ."

Bunda:"tolong kabulkan permintaan bunda ya ini untuk terakhir kalinya tolong pahh."(sambil menangis)

Ayah:"iya bunda iya sekarang istirahat ya jangan nangis lagi"(mengecup kening bunda).

Next........