BAB SEMBILANBELAS

12.4K 919 28
                                    

Versi full cerita ini telah tersedia di Google Play. Untuk 4 cerita yang digabungkan berjudul The Millian's Love Story.

***

TAMAN itu indah dihiasi lampu kelap-kelip, suasananya begitu sepi. Briana melangkah menyusuri taman itu dengan ragu. Kedua matanya bergerak menatap sekelilingnya. Di mana ini? Briana melangkah hati-hati agar tak menginjak lilin-lilin di sekitarnya. Mawar putih dan merah bertaburan di mana-mana.

Pandangan Briana terpaku pada sebuah meja di tengah-tengah taman. Ini ... Seperti hidangan makan malam yang romantis. Briana melangkah mendekat. Ia meraih kotak beludru di atas meja tersebut. Briana membukanya, ditatapnya lekat sepasang cincin indah di dalamnya. Bibirnya terbuka sedikit. Siapa yang akan melamar siapa?

Ia meraih salah satunya; cincin yang dihiasi berlian. Briana menjatuhkan cincin itu tanpa sengaja melihat nama yang tertera di sana. Briana Carson? Briana mengerjapkan matanya. Ia mengalihkan pandangannya pada cincin yang lainnya. Di sana tertulis nama lain lagi, Miguel Montano.

"Kau mau menikah denganku?" Ucapan itu membuat Briana mengalihkan pandangannya.

Dia ... Briana membelalak kaget melihat pria itu. Miguel, pria yang sempat membelinya dari Alter dan Dase. Juga wanita itu ... Wanita yang bersama Miguel, itu dirinya!

"Aku mau, Miguel." Dirinya menerima lamaran pria itu dengan senang hati. Briana mengamati dirinya sendiri dengan seksama. Ia menepis sosoknya itu. Tembus? Kenapa? Briana menatap tangannya. Kenapa dia tak bisa menyentuhnya?

Briana di hadapannya berbeda. Penampilannya sangat sensual dan dewasa. Sama sekali bukan dandanan kesukaannya. Briana sangat membenci pakaian seperti itu. Tapi Briana itu, kenapa dia tampaknya tak peduli dengan Miguel? Briana seakan senang memamerkan lekukan tubuhnya.

Mereka berciuman!

Briana menggelengkan kepalanya. Kapan dia melakukan semua ini? Briana mencoba mengingat-ingat apa yang pernah terjadi. Dia masih perawan bukan? Ia mengerjapkan kedua matanya. Briana telah memiliki suami bernama Ansell Millian. Briana menatap cincin yang melingkar di jemarinya dengan seksama.

"Miguel, sudah. Kau tak boleh menyentuhku berlebihan," kekeh gadis itu. Briana menoleh lagi, memperhatikan sosok yang dipanggil Miguel dan Briana itu. "Kau berjanji hanya akan menyentuhku setelah kita menikah, okay?"

"Si, Amor¹."

Amor? Tanpa sadar air mata Briana bergulir mendengar panggilan itu. Jantungnya berdebar dua kali lebih cepat. Ada sesuatu yang menghantam dadanya. Terasa begitu sesak. Ada apa ini?

Briana mengekori langkah kedua insan itu. Seraya terus menatap sekelilingnya. Perlahan, bayangan itu muncul satu per satu, memeras pikirannya. Rumah bergaya khas Eropa di Kanada. Ini rumah neneknya. Di sini Miguel Montano melamarnya. Briana ingat sekarang.

Benar ... Pria itu memang tunangannya. Briana menatap bayangan dirinya yang berpamitan pada Miguel. Dia segera masuk ke dalam mobil melihat Briana masuk ke dalam mobil. Kenapa dirinya memutuskan untuk pergi? Briana menatap sekitarnya lagi. Mobil itu ditumpangi oleh empat orang. Satu supir, dua lagi ... Sepasang orang tua. Itukah orangtuanya?

"Ayah, kenapa kau tak membiarkanku satu mobil dengan Miguel?" Briana bertanya.

"Miguel harus mengambil dokumennya terlebih dahulu, Briana."

Kemudian, tanpa disangka, sebuah mobil yang berlainan arah melaju begitu cepat, menabrak mobil yang mereka tumpangi. Briana mengamati kejadian itu dengan jelas. Bagaimana dirinya yang masih sadar berusaha keluar dari dalam mobil. Sebelum menyelamatkan kedua orangtuanya, mobil itu telah meledak. Tubuhnya terjatuh ke jurang. Sendirian....

Memori itu berputar seperti sebuah film. Briana menyaksikannya tanpa berkedip. Dia mengerti sekarang. Dirinya memang bukan Briana Carrington. Wanita paruh baya bernama Dorothy itu hanya menyelematkannya. Dorothy mengetahui namanya dari kalung yang ia kenakan.

Briana... Tapi tanpa Carson.

Napasnya seakan ditarik dengan paksa. Kedua mata Briana terbuka. Ia menatap sekelilingnya. Pipinya terasa basah. Briana mengusap sisa air mata di wajahnya. Gadis itu menarik napas beberapa kali untuk menenangkan detak jantungnya. Kepalanya terasa sakit dan berdentum.

Briana menatap sekelilingnya dengan heran. Seraya terus mencoba mengingat-ingat apa yang terjadi. Briana Carrington, Briana Carson ... Tidak, namanya bukan Briana Carrington tapi Briana Carson. Dan sekarang telah berubah menjadi Briana Millian. Briana menatap ruang kosong di sampingnya. Ia memejamkan kedua matanya.

Tubuhnya telanjang di balik selimut yang ia kenakan. Dan Briana ingat apa yang mereka lakukan semalam. Pipinya memerah mengingat hal itu. Ya Tuhan ... Dia telah berdosa selama ini, Briana mengkhianati tunangannya sendiri! Lalu di mana Miguel sekarang?

Cincin yang melekat manis di jemarinya menjawab semuanya. Cincin itu jelas berbeda dengan apa yang Miguel berikan. Briana mengusap tangannya. Dia telah menikah ... Dengan seorang pria bernama Ansell Millian.

Suara pintu terbuka membuatnya menoleh. Briana menatap Ansell Millian yang bertelanjang dada di balik sana. Pria bermata biru safir itu melangkah mendekat.

"Cepat bangun," bisik pria itu. Menghipnotis Briana untuk terus menatapnya. "Kita pergi ke rumah Ibu pagi ini."

Camryn?

Briana mengerjapkan kedua matanya, membalas tatapan dingin Ansell. "Aku tak akan ikut," ucapnya. Briana akan menemui Miguel. Semoga saja pria itu masih berada di rumah neneknya.

Ansell menyipitkan matanya mendengar bantahan Briana. Nada suara gadis itu berbeda. Ia menunduk dan menatap Briana lebih dingin dari sebelumnya. Namun anehnya, gadis itu malah membalas tatapannya lebih menusuk.

"Kau membantahku Briana Millian?" Ansell nyaris menyentuh bibirnya. "Kau tau hukuman apa yang akan kau dapatkan bila kau membangkang--"

"Kau akan menghukumku?" Briana menekan bibirnya di bibir Ansell. "Kau pikir aku takut Ansell Millian?" balasnya sinis. Gadis itu beranjak tanpa memperdulikan Ansell yang tertegun.

Terkejut karena Briana begitu berbeda.

TBC

Unexpected Reality (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang