A/N : Ini adalah novel pendek yang tergabung dalam The Millian's Love Story. Cerita ini sequel dari Stole His Heart, tapi bisa dibaca secara terpisah.
Re-post update satu minggu sekali, setelah ending akan dihapus, untuk versi full sudah tersedia di Google Play.
***
BRIANA Carrington tak pernah berharap hubungannya sejauh ini dengan Ansell. Dia merasa cukup ketika menatap pria itu dari kejauhan. Baginya, tak masalah Ansell tak menganggap kehadirannya. Briana cukup sadar diri siapa dirinya. Gadis berusia duapuluh dua tahun itu jauh di bawah Ansell.
Dia hanyalah orang asing yang tiba-tiba muncul di keluarga Millian. Lima bulan yang lalu, dipungut oleh Camryn Millian dari kejahatan yang nyaris dilakukan para preman. Wanita itu terlalu baik hingga membiayainya sampai saat ini. Tempat tinggal, uang saku, makan, bahkan biaya kuliah, Camryn dengan senang hati membayarnya. Tak terhitung berapa banyak hutang yang harus Briana bayar.
Hidupnya telah bergantung terlalu banyak pada keluarga Millian. Meski dia telah mengabdi sebagai pelayan di sini, gajinya seumur hidup pun tak 'kan pernah bisa melunasi hutangnya.
Briana mematung di antara kerumunan tamu yang menikmati pesta. Ia tampak kebingungan harus melakukan apa. Ansell pergi begitu saja meninggalkannya di sini. Briana menghela napas sedih. Bahkan Ansell sama sekali tak peduli dengan keberadaannya, pria itu tak mau mengenalkan Briana pada teman-temannya.
Mungkin malu.
Briana duduk di kursi. Ada banyak alasan yang pantas dikatakan bahwa Ansell malu. Pertama, dia sama sekali tak cantik. Briana memiliki rambut pirang yang kecoklatan, mata hijau nyaris kebiruan, kulitnya sewarna zaitun. Dia tidak terawat ... Jauh dari wanita-wanita yang berada di sekitar Ansell. Briana tak pernah menyentuh perawatan apa pun. Demi Tuhan ... Harusnya dia sadar beriringan dengan Ansell Millian hanya angan-angannya.
Briana tak pernah tahu apa alasannya dia jatuh cinta pada Ansell. Yang jelas, ia selalu merasa aneh di dekat pria itu. Sungguh ... Pelayan yang tidak tahu diri.
"Kau tak berdansa bersama Ansell?" Gavin Millian, ayah dari Ansell, duduk di samping Briana. Mengagetkan gadis itu.
"Eh? Tuan--"
"Panggil aku ayah, Briana," potong Gavin cepat.
Briana tersenyum malu. "Aku tidak tahu di mana Ansell, Ayah."
Gavin menggelengkan kepalanya. Ke mana anak itu? Tega-teganya dia meninggalkan Briana di sini. Gavin mengernyitkan keningnya tak senang. Dia tak pernah tahu apa yang Ansell pikirkan, setidaknya ... Semenjak kematian Kathleen Riamos, Ansell berubah drastis. Pria itu lebih banyak diam meski berusaha ceria.
Gavin tak menyangka Ansell menerima perjodohan ini dengan mudah. Tanpa berpikir panjang, Ansell langsung mempersiapkan pernikahan itu hanya dengan waktu dua bulan. Sangat cepat dari apa yang Camryn tawarkan.
Gavin mengalihkan pandangannya pada Briana. Gadis itu terlihat polos dan lugu. Briana pantas mendampingi Ansell dibandingkan wanita di luar sana. Selain bertolak belakang dengan sikap Ansell, Gavin yakin Briana tipe gadis yang penyabar. Terlihat dari sosoknya yang tetap kuat meski kedua orangtuanya telah tiada.
"Kau ingin berdansa denganku?" tawar Gavin setelah keheningan menyelimuti mereka.
Briana menatap uluran tangan Gavin dengan ragu. Ia melirik sekitarnya sebelum pada akhirnya menerima uluran tangan itu. Dia bangkit dengan hati-hati, berusaha agar gaun pengantinnya tidak terinjak. Menyedihkan. Briana tak 'kan terlihat cantik meski ia menggunakan semewah ini. Wajahnya tetap sama sampai kapanpun.
Dia tidak merasa cantik.
Walau penata rias itu bilang Briana sangat memesona, ia tetap merasa jelek. Briana mengekori langkah Gavin ke lantai dansa. Ia menyimpan tangannya di pundak pria itu. Gavin Millian tetap tampan walau usianya tak lagi muda. Wajahnya mirip sekali dengan Ansell, hanya warna matanya saja yang berbeda.
Briana mencoba mengimbangi pergerakan Gavin, mengikuti alunan musik yang mengalun. Tanpa sengaja, tatapan matanya terpaku pada Ansell. Pria itu sama sekali tak menyadari bahwa Briana tengah memperhatikannya. Ansell memeluk pinggang seorang wanita, mereka terlihat begitu dekat dan mesra.
Briana menundukkan wajahnya, menahan air matanya yang nyaris terjatuh. Kenapa rasanya menyakitkan? Seperti ada sesuatu yang meremas dadanya. Briana tak mengerti.
"Bri?" Panggilan Gavin membuat Briana kembali mendongak. "Sepertinya kau lelah," ucap pria itu serak. Briana hanya mengangguk lemah. Ya, dia lelah ... Sangat lelah sekali.
"Kalau begitu ... Beristirahatlah." Gavin melepaskan pelukannya dengan mudah. Briana segera menjauh seketika. "Aku akan mencari Ansell agar dia segera menyusul."
Tidak perlu mengganggunya.
Briana melewati keluarga Millian yang tengah berdansa, menaikki anak tangga dengan cepat. Tak dipedulikannya langkahnya yang terseok. Briana membuka pintu kamar pengantinnya.
Ia duduk di pinggiran ranjang. Menarik napas beberapa kali menahan air matanya. Camryn pernah mengatakan padanya bahwa Ansell mencintai wanita lain. Dan Briana sama sekali tak merasakan apa pun. Bukan masalah baginya mengingat wanita itu telah meninggal lima tahun yang lalu.
Tapi saat ini? Melihat Ansell yang mesra dengan wanita lain ... Briana merasa tak rela. Ribuan jarum bak menusuk hatinya. Mereka baru saja melakukan sumpah beberapa jam yang lalu, dan dengan mudahnya Ansell bersikap tak acuh seperti ini?
"Ayah bilang ... Kau kelelahan." Suara bariton itu tiba-tiba mengagetkannya.
Briana tersentak dari lamunannya. Ia segera menoleh dengan hati-hati. Melalui sudut matanya, gadis itu dapat melihat Ansell yang melepas tuxedonya. Kapan pria itu masuk?
Ansell bergabung di samping Briana, melirik gadis itu sekilas lalu terkekeh hambar. "Kamarmu bukan di sini," bisiknya dingin.
Briana mengernyitkan keningnya bingung.
"Kamarmu di samping kamar ini." Ansell tersenyum miring, "aku tak mungkin tidur bersama dengan seorang pelayan."
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected Reality (END)
Romance[SEQUEL STOLE HIS HEART] 21+ Setelah kematian Kathleen Riamos, hidup Ansell Millian berubah. Dia seakan tak bernyawa. Dingin tak tersentuh. Meski senyum terlukis di bibirnya, semua orang tahu hatinya beku. Ansell Millian berjanji tak akan mengenal c...