A/N : VERSI FULL CERITA INI TELAH TERSEDIA DALAM BENTUK EBOOK DI GOOGLE PLAY DAN PDF
Terkait diskon PDF semua judul harga 30k dan 25k + bonus judul MTD seri 1 untuk 4 lebih pembelian dan 10 pembelian MTD full, masih ada beberapa hari lagi sebelum ditutup tanggal 1 desember. Silakan kontak admin di whatsapp 082124089124. Adminnya available dari jam 8 - 10 malam kok, khusus untuk diskon.
***
ANSELL melangkah dengan tergesa, mengabaikan Briana yang mengekorinya dengan terseok. Pria itu terlihat tak peduli dengan apa yang dibawa istrinya. Ia membiarkan supir keluarga Millian untuk pulang dan tak membawakan koper Briana. Langkahnya terhenti ketika mereka telah sampai di depan apartemennya.
Sesuatu yang lembut menabrak punggungnya. Briana... Ansell memejamkan kedua matanya sekilas. Dia tak menyukai gadis itu, dia tak suka melihat sosok Briana yang lugu dan polos. Seperti dibuat-buat. Ansell yakin gadis itu tak seperti yang di hadapannya.
Briana hanya berpura-pura.
Semenjak gadis asing itu muncul di keluarganya, Ansell tak pernah mempercayainya. Ia menolak keras keputusan ibunya untuk membiayai Briana, dengan alasan gadis itu yatim piatu. Ada hal lain yang Ansell dari Briana. Mungkin saja gadis itu berusaha menghancurkan keluarga Millian.
Ansell pernah melihat gadis itu menyerahkan segepok uang pada seorang preman. Briana melakukannya secara sembunyi-sembunyi. Apakah itu hutang? Ansell mengeram dalam hati. Briana tak 'kan melakukannya secara sembunyi jika memang tak ada maksud lain.
Kemudian ... Tiba-tiba saja ibunya menjodohkan Ansell dengan gadis ini. Briana Carrington yang sangat dibencinya.
"Masuk," perintah Ansell setelah pintu apartemennya terbuka.
"Di mana kamarku?" tanya Briana dengan gugup.
Sejenak, Ansell mengamati penampilan Briana. Semua orang akan tertipu dengan sosok lugu itu. Briana yang rapuh dan tak tersentuh ... Ansell tersenyum sinis dalam hati. Dia akui Briana memang cantik. Meski wajahnya tak dipoles apa pun, Briana terlihat memesona.
Tapi semua orang tak bisa memandang dari kovernya saja. Sudah jelas gadis itu penuh dengan manipulasi. Satu hal lagi, Ansell membenci sosok Briana yang dibuat-buat seperti Kathleen. Bagaimana pun juga keduanya gadis yang berbeda. Bisakah gadis itu tak berusaha menarik perhatiannya?
"Itu kamarmu." Ansell menunjuk ke arah pintu di seberang kamarnya dengan dagunya.
Briana mengikuti arah pandang Ansell. Gadis itu tersenyum kecil sebelum melangkah ke sana. Ia mendorong kopernya dengan hati-hati. Pergelangan tangannya terasa sedikit sakit akibat cekalan Ansell. Namun hal itu bukan masalah bagi Briana.
Briana membuka pintu itu perlahan. Ia berdecak takjub melihat isi kamarnya yang rapi. Bukan hanya rapi saja. Nuansanya yang tak kalah mewah dengan kamar pelayan di mansion Millian, membuatnya kagum.
Sebuah ranjang queen size di tengah ruangan menarik perhatiannya. Briana merebahkan dirinya di sana. Lalu memejamkan kedua matanya menikmati lembutnya sprei yang ia tiduri. Betapa nyenyaknya jika ia tidur di sini. Ini sangat sempurna.
Briana menatap sekelilingnya dengan senyum lebar di bibirnya. Nuansa krem yang lembut membuat kamar ini tampak elegan. Semua benda di sini berwarna cokelat muda, termasuk meja rias, dan nakasnya. Ada satu ruangan di paling pojok. Briana melangkah ke sana kemudian membuka pintunya.
Ah ... Walk-in-closet? Briana tak pernah memiliki ini. Dia hanya memakai lemari kecil saja untuk menyimpan pakaiannya. Walk-in-closet ini begitu luas, pakaiannya yang hanya sedikit, pasti akan menyisakan banyak ruang.
"Kau pasti sangat senang menjadi Nyonya Millian." Ucapan Ansell membuyarkan lamunannya.
Briana segera menoleh. Menatap ragu pada Ansell. "Maaf. Aku hanya melakukan apa yang Ibu inginkan--"
"Ibu?" Ansell terkekeh memutus ucapannya.
"Kau memanggilnya ibu? Sebegitu dekatkah kau dengan Ibuku, Briana?" Ansell memasukan kedua tangannya ke dalam sakunya, lalu bersandar di ambang pintu dengan santai. "Jangan memasang tampang polosmu, Briana. Hanya karena ibuku tidak tahu, bukan berarti aku akan membiarkanmu."
Kening Briana berkerut. "Apa maksudmu, Ansell?"
Briana tak mengerti kenapa Ansell selalu bersikap sinis padanya. Ketika Briana menjadi pelayan pun, Ansell seakan tak menghargai pekerjaannya. Berbeda pada saat pria itu bersitatap dengan pelayan lain; Ansell selalu terlihat ramah dan bersahabat. Sebenarnya ... apa kesalahan Briana?
Ansell melangkah mendekat, membuat Briana beringsut menjauh hingga bokongnya menabrak nakas.
"Kau pikir kau dapat menggantikan posisi Kathleen?"
Ansell tersenyum masam, hidungnya bersentuhan dengan hidung Briana. "Tidak, Briana. Kau tidak akan pernah bisa sampai kapanpun--" Di waktu yang sama, bel apartemen Ansell berbunyi berkali-kali. Ansell menjauh dari hadapannya untuk membuka pintu, meninggalkan Briana yang menahan napasnya.
Pipi gadis itu bersemu merah. Ya Tuhan ... Apa tadi? Ia merasa darahnya berdesir cepat. Napas hangat Ansell yang menggelitik kulit wajahnya, terasa membakar... Briana menepuk pipinya beberapa kali, mencoba menghalau semuanya.
Ucapan Ansell sama sekali tak mempengaruhi pikirannya, tapi ... Desiran aneh itu. Apa namanya?
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected Reality (END)
Romance[SEQUEL STOLE HIS HEART] 21+ Setelah kematian Kathleen Riamos, hidup Ansell Millian berubah. Dia seakan tak bernyawa. Dingin tak tersentuh. Meski senyum terlukis di bibirnya, semua orang tahu hatinya beku. Ansell Millian berjanji tak akan mengenal c...