BAB TUJUHBELAS

12.1K 925 19
                                    

A/N : cerita ini telah diterbitkan dalam bentuk ebook dan direpost seminggu satu bab di Wattpad. Untuk membeli versi full silakan cek di google play.
berikut novel yang tersedia di Google Play :
1. Sinful Enfire
2. Lie With Me
3. Stole His Heart
4. Playing Her Heart
5. The Millian's Love Story
6. Gavin Millian
7. Take Me Back
8. Dirty Rich Obsession
9. Captivated
10. Meet The Dracula
11. Accidental Roommate
12. Bad Girl Vs Nerd Boy

***

BRIANA merasakan kecanggungan luar biasa bersama pria asing di sampingnya. Meski pria itu bersikap baik padanya, tapi entah kenapa dia merasa tak yakin. Apalagi mendengar pria itu mengaku sebagai tunangannya. Ah... Kapan Briana bertunangan? Ia meringis mencoba mengingat-ingat hal itu. Dan yang ia dapatkan adalah rasa sakit lagi di kepalanya.

Pandangannya agak berkunang-kunang. Briana mengusap kepalanya pelan. Tunangan? Bayangan itu kembali muncul di kepalanya. Sesosok pria bermata hijau yang begitu tampan. Pria berwajah latin yang memeluk tubuhnya erat. Wajahnya begitu mirip dengan pria di hadapannya.

Briana mengerjapkan kedua matanya beberapa kali. Bibirnya terbuka sedikit. Namun, dia tak berusaha mengatakan apapun. Briana hanya membatu dengan pandangan terpaku pada ... Miguel?

Bukan begitu Briana memanggilnya tadi? Briana menelan ludahnya. Sentuhan pria itu terasa tak asing, masih membekas di tubuhnya meski pria itu telah menjauh. Harum parfumnya ... Briana mencoba mengingat-ingat lagi.

"Briana, namamu Briana Carson. Kau mengingatnya?"

Briana menggeleng pelan. Bukan, namanya bukan Briana Carson. Marganya adalah Carrington, marga yang sama dengan nenek juga saudaranya tadi. Kenapa ini begitu membingungkan? Apa pria itu berniat jahat padanya?

Tapi dewi batinnya menolak keras bahwa pria di hadapannya akan berbuat jahat. Tatapan matanya yang lembut, teduh, dan penuh cinta ... Membuktikan bahwa pria di hadapannya adalah pria baik-baik. Benar atau tidak dugaannya, pria ini memang sebagian dari masa lalu Briana.

Briana tak menolak ketika pria itu mengusap pipinya lembut. Dia hanya terpaku dan menikmatinya. Ini tak asing, benar-benar tak asing. Tekstur kasar itu mengingatkan Briana pada sentuhan....

"Taman bermain!" Briana berseru tiba-tiba. Menularkan senyuman lebar di bibir Miguel.

Gadisnya. Akhirnya setelah nyaris tiga tahun Miguel mencari, dia mendapatkan keberadaan Briana. Miguel telah menyiapkan hatinya bahwa Briana tak 'kan sama lagi. Dia tahu Briana tidak akan seperti dulu. Walau begitu, Briana tetaplah Briana. Briana Carson tunangannya.

Tiga tahun terakhir, Miguel memasang iklan di berbagai media massa untuk membantu pencariannya. Dia menyebar iklan itu di manapun. Terutama di bagian Kanada. Di seluruh kota di negara itu. Bahkan Miguel sempat memasang iklan di Inggris. Konyol. Tapi Miguel tahu tempat yang paling disukai Briana adalah London.

Dia tak pernah menyangka, kedatangannya ke pesta pernikahan Jacari membawa keuntungan. Penantiannya selama ini tidak sia-sia. Banyak yang menelponnya, namun mereka hanya ingin mendapatkan uangnya. Tanpa memberikan kabar di mana keberadaan Briana-nya.

Hingga seorang pria bernama Alter dan Dase menelponnya, awalnya Miguel tak yakin, dia merasa putus asa. Tapi ketika pria itu memberikan beberapa lembar foto terbaru Briana. Miguel yakin. Tak perlu menunggu lama karena dia melihat sosok Briana yang sama. Seperti pesta malam itu.

"Kau ingat pertemuan pertama kita?" bisik Miguel parau.

Sayangnya, Briana hilang ingatan. Mungkin karena kecelakaan itu. Miguel menghela napas pelan. Dia harus bersabar lagi. Baginya tak masalah, yang terpenting Briana telah kembali ke hadapannya.

"Maaf. Aku sama sekali tak mengenalmu." Briana beringsut menjauh.

"Aku tunanganmu, Briana," lirih Miguel, kemudian menunjukan cincin pertunangan mereka, disusul dengan satu album berisi foto-fotonya.

Briana menatapnya tanpa ekspresi. "Aku benar-benar tak mengingatmu. Maafkan aku." Ia mengusap wajahnya dengan kedua tangannya. Dan Miguel merasakan hatinya pedih melihat jemari gadis itu tersemat cincin lain. Jadi benar ... Briana-nya telah menikah?

"Aku ... Aku harus pergi." Briana bangkit dari duduknya. Dia melirik arloji yang melingkar di pergelangan tangannya. Waktu tampak menunjukkan pukul 5 sore. Ansell pasti sudah pulang. Pria itu sempat berkata padanya bahwa Ansell tak ada jadwal operasi malam ini.

"Aku akan mengantarmu." Miguel mencekal pergelangan tangan Briana. "Kau tak perlu takut Briana. Aku pria baik-baik."

Briana memutuskan untuk menerima tawaran pria itu. Dia mengekori langkah Miguel dan masuk ke dalam mobilnya. Sepanjang perjalanan, Miguel terus menceritakan awal pertemuan mereka, menghantarkan Briana pada ingatan yang sama sekali tak dia mengerti. Briana hanya terdiam tanpa menjawab apapun.

Dia masih bingung.

"Di sini saja." Briana berbisik tanpa menatap Miguel. Ia menatap lekat pada mobil Ansell yang baru sampai. Mobil Ansell.... Di waktu yang sama, ponsel Briana bergetar. Briana segera meraihnya. Jantungnya berdetak dua kali lebih cepat melihat nama Ansell di sana.

Ansell tampak turun dari mobilnya. Bersandar di van mobil seraya menempelkan ponsel di telinganya.

"A--aku ... Harus segera pergi." Briana tergagap. "Terima kasih untuk tumpangannya, Miguel."

Miguel....

"Sebentar Briana. Ini kartu namaku." Miguel menyerahkan kartunya sebelum Briana berlari. Dia masih terpaku menatap kepergian gadis itu.

"Bagaimana mungkin pria itu bersamamu?" Ansell menatap Briana dengan tajam. Bibirnya menipis melihat siapa yang mengantar istrinya. Pria itu lagi....

"Ansell, aku--hhmpp--"

Ucapan Briana terputus ketika Ansell menciumnya. Ciuman yang begitu dalam juga posesif. Membuat Briana terlena dan membalas ciuman itu. Briana melingkarkan lengannya di leher Ansell, membalas ciuman itu dengan lembut. Ansell akan marah jika dia tak membalas ciuman itu.

"Kau ingat kau milik siapa Briana?" Ansell menekan bibirnya sekali lagi. "Kau istriku."

Di samping itu, Miguel sama sekali belum melajukan mobilnya. Pria itu masih terpaku pada Briana. Melihat semua apa yang dilakukan kedua insan itu. Dadanya bergemuruh tak jelas.

Dia akan merebut Briana dari pria itu bagaimanapun caranya.

TBC

Unexpected Reality (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang