Ada yang kangen gak?
Harus kangen pokoknya *maksa*[Author POV]
Setelah sekian jam menempuh gunung melewati lembah hingga menembus samudra, akhirnya tiba juga waktu yang paling diidam-idamkan oleh tiap murid. Yap, jam istirahat. Sudut sekolah yang awalnya senyap seketika berubah bising dan pengap dalam sekejap detik.
Brak!
"SAMLEKOM MAMANG!"
(Name) dan beberapa murid kelas yang masih menetap di dalam seketika terlonjak kaget hingga menoleh, "Salam yang bener, mulut lo kek gak pernah disekolahin," Ketus Shirabu yang baru saja akan keluar dari kelasnya.
"Hehe, maaf bang," Cowok berbadan mungil itu cengengesan. Shirabu hanya mendengus dan berlalu dari tempat awalnya.
"*Nyuwun sewu, mbak (Name)-nya ada?" Sesosok cowok bersurai hitam jelaga tiba-tiba muncul dari belakang cowok pendek yang baru saja datang itu.
Yang merasa dipanggil pun mendongak, "Ya, kalian nyari gue?" (Name) menyahut yang dibalas anggukan oleh dua cowok itu.
Keduanya mendekat ke mejanya. "Ini kak, kelas gue ngumpulin proposal buat perform besok." (Name) mengangguk.
"Nama sama kelas kalian?"
Cowok tinggi berambut hitam itu buka suara, "Aku Kageyama, kalo yang pendek ini namanya Hinata. Kita dari kelas 1 IPA 3," Ujarnya dengan nada medok Jawanya.
Selang beberapa detik, muncul lagi makhluk antah berantah yang menghampiri kelas (Name). "HOLA, SPADAAA!" Muncullah figur cowok berbadan tinggi melebihi pintu itu sendiri bersama sesosok cewek yang lebih pendek darinya.
"Astaga, Lev suara lo kek toa anjir," Cewek itu menegur bersamaan dengan (Name) yang memanggil. "Kalau mau ngumpulin proposal langsung masuk aja, dek."
"Ini kak, proposal kelas 1 IPA 2. Btw kak, tahu solasi yang paling lengket gak? Mau beli buat lakban mulut ni orang," Ujarnya sambil menatap sinis Lev di sampingnya.
"Sshht, Sasha bumbu ayam goreng gak usah bawel deh. Gue cipok juga lo lama-lama," Ucap Lev sambil mendekatkan kepalanya dengan Sasha. Spontan, cewek itu menjauh dan bergidik ngeri.
Hinata mencibir pelan, "Sok-sokan nyipok cewek padahal biasanya juga nyipok burung bapak lo."
Lev menepuk pelan pundak Hinata. "Jangan hina burungku, paman! Masih mending Jamal lucu daripada lo." Keduanya saling menatap sinis seolah-olah bermusuhan.
"Tiang!"
"Cebol!"
"Tiang!"
"Cebol!"
"Tiaaang!"
"Ceboool!"
"Kageyama!" Seru Kageyama menunjuk dirinya sendiri dengan tampang polosnya. Kedua insan yang sedari tadi beradu mulut itu sekejap diam dan memandang aneh cowok bersurai hitam itu. "Titisan spongebob memang beda."
Sedangkan (Name) hanya menatap datar adik kelasnya itu. "Udah selesai? Soalnya gue mau ke kantin." Ucapnya yang membuat mereka berpamitan dan pergi entah kemana.
(Name) membuang napas pelan. "Gini amat punya adkel."
*****
Menjelang hari acara membuat para panitia semakin gencar-gencarnya mempersiapkan acara. Namun, bukan SMA Hayuuk namanya kalau gak rusuh. Makhluk penghuninya yang seperti titisan lucifer-lah pelakunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hey, Babe | Suna Rintarou
Teen Fiction"Admin lambe kek lo bisa apa, huh?" "I'll make sure you fall into me." OSIS yang kelakuannya absurd, sumber gosip terpercaya yang antek-anteknya ngalahin paguyuban emak komplek, dan bocah seantero sekolah yang 90% akhlakn't. Herannya, masih ada 2 ek...