YASH, GUE BALIK! GUE TAU KOK KALIAN KANGEN, HEHEH
Happy Reading !--------
"OMAIGAT GAIS, ALOFYU TRI TAUSEN SO MUCH MWAH MWAH!"
"Najis, batang doang gede, kelakuan kaya ikan sapu-sapu, doyan nyemplok sembarangan!" Noya berlari menghindari cipokan manja Atsumu hingga melewati batas dan melampauinya.
"AAAA NOYA AYANG, TUNGGUIN ACCU!"
Mengabaikan dua makhluk miskin akhlak itu, para panitia pensi pun berkumpul dan melingkar membuat forum dengan (Name) perhatian utamanya.
"Oke, karena ini bukan pertemuan formal. Jadi, intinya gue mau ngucapin terima kasih yang sebesar-besarnya buat kalian yang udah berpartisipasi untuk pensi tahun ini. Semoga kedepannya, bisa lebih baik lagi. Terus-"
"SMEK MA ESS AAAAA!"
Detik itu juga, atensi mereka teralih pada Komori yang sudah panik mencari-cari ponselnya dan bergegas mematikan nada deringnya yang mengganggu itu. "Eee, sori sori gais. Ini gue gak tahu siapa yang ngubah ringtone-nya-" Cowok berambut coklat itu gelagapan hingga menyadari seseorang yang diam-diam cekikikan melihatnya.
"ANJG, SAKUSA! LO YANG GANTI RINGTONE NYA?"
Wajah cowok yang disebut namanya itu seketika kembali normal dan menggeleng pelan. "Kagak, mana ada gue pegang ponsel lo."
Wajah Komori merah padam membuat semuanya seketika tertawa keras. "Next time, ringtone nya lo ganti mars perindo aja ye, biar gokil," ujar Teru.
"Ehem, gais," potong (Name) membuat seketika atensi teralihkan kembali padanya.
"Jadi, sebagai apresiasi buat kalian, kita dari OSIS ada sisa dana buat kita makan-makan bareng." Belum sedetik (Name) selesai bicara, suasana sore itu seketika ricuh.
"AYEAYEAYE MAKAN-MAKAN! AILOFYU (NAME), MWAH!"
"Tuhan, setelah tidak makan sejak janin, akhirnya hamba bisa merasakan makan lagi."
"Lebay lo, orang barusan lo nyolong cilok gue."
(Name) sudah menduga akan ramai seperti ini. "Terus, pada mau makan di mana?"
Cowok-cowok yang mendominasi kepanitiaan pensi itu seketika berseru dengan suara yang sama. "WARUNG BI INAH!"
*****
"Bi, ayam mekdinya satu ya!"
"Bi, ada coconut meat with fresh water and palm sugar nggak?"
"Halah, bilang aja lo mau pesen es kelapa anjing."
Yah, maklum, manusia-manusia kelaparan setelah dari pagi berkutat dengan serangkaian acara pensi yang padat membuat mereka kelaparan setengah mati. Sedangkan (Name) hanya diam mengaduk-aduk es jeruknya di meja pojok sembari memandangi ponselnya.
"Waduh, ibu wakil kok didiemin. WOI, SINI SAMA KANJENG NYAI TERCINTA!"
(Name) mendongak kala Atsumu memanggil teman-temannya untuk duduk di meja yang sama dengannya. Cowok berambut pirang jamet itu nyengir, "Nah, sekarang rame kan beb?"
Suna yang baru datang langsung memukul kepala Atsumu. "Gegayaan lo ngerayu (Name). Cewek-cewek yang lo gantungin noh, perhatiin," ucap Suna sewot.
Tanaka dan Yamamoto yang sudah duduk manis tergelak. "Sensi bener lo kalo udah nyangkut ama (Name). Ada apaan lo berdua?" Tanaka menaikkan sebelah alisnya membuat Yamamoto berjengit. "Oh gue tahu! (Name)! Lo pasti sering dipalak si Suna ini kan? Aduh, maafin kelakuan temen gue ya beb, emang akhlak dia itu udah berasa temenan ama setan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hey, Babe | Suna Rintarou
Fiksi Remaja"Admin lambe kek lo bisa apa, huh?" "I'll make sure you fall into me." OSIS yang kelakuannya absurd, sumber gosip terpercaya yang antek-anteknya ngalahin paguyuban emak komplek, dan bocah seantero sekolah yang 90% akhlakn't. Herannya, masih ada 2 ek...