#5

8.2K 490 0
                                    

Tristan meniadakan jarak antara dirinya dan Nayla. Bibir Tristan menyentuh bibir Nayla dengan sepenuh hasratnya, membuat gadis itu memekik kecil.

Tristan seolah tuli dan terus mencium bibir merah Nayla. Hmm....manis...dan...membuatnya ingin merasai lebih dalam lagi. Ciumannya menuntut Nayla untuk membuka bibirnya agar ia dapat lebih leluasa menjelajah di sana.

Nayla yang merasakan nafasnya tersengal sedikit membuka mulutnya.

Merasakan bibir yang dikulumnya bergerak terbuka, Tristan tak menyia-nyiakan kesempatan itu. Ia semakin memperdalam ciumannya. Pagutannya semakin liar.

Nayla masih berusaha mendorong tubuh Tristan ketika ciuman menuntut Tristan berubah lembut san hangat. Nayla terhanyut, tanpa sadar ia mengeluh, membalas ciuman Boss nya. Mula-mula ragu, makin lama makin hangat dan berubah menjadi bara yang panas.

Tristan merasakan lengan Nayla melingkari lehernya, menariknya untuk lebih merapat.

Tristan melepas bibir Nayla, berpindah mengecupi rahang hingga cuping telinga gadis dalam pelukannya itu. Kecupannya berpindah ke bahu Nayla yang terbuka. Kaos kebesaran yang dipakai Nayla memudahkan akses Tristan menyusuri bahu mulus sekretaris sementaranya.

Nayla merasakan pusing yang sangat ketika sentuhan Tristan makin liar. Lengannya masih melingkar erat di leher Tristan, sesekali menelusupkan jemari lentiknya ke rambut pendek berwarna legam itu dan memburainya.

Tristan semakin kehilangan kendali.

Perlahan dilepasnya jepit yang menahan rambut Nayla hingga tergerai bebas. Digendongnya tubuh mungil itu menuju ke kamarnya, dan meletakkannya hati-hati diatas tempat tidur besarnya tanpa melepas pagutannya atas wajah dan tubuh Nayla. Dipeluknya tubuh gadis itu erat. Perlahan diloloskannya kaos longgar yang dipakai Nayla melewati kepalanya.

Tristan susah payah menelan ludahnya melihat tubuh mulus Nayla. Ditelusurinya tubuh gadis itu dengan jarinya, ia terkagum-kagum menatap lekuk sexy dihadapannya.

Ketertegunan Tristan membuat kesadaran Nayla berangsur pulih.

"Sir, a... Apa yang akan anda lakukan pada saya?" Nayla menarik selimut untuk menutupi tubuhnya. Bibirnya bergetar, wajahnya memucat.

"Nay, saya... Mmm... Saya...aahh..." Tristan memeluk tubuh Nayla yang tertutup selimut.

Nayla mencari-cari kaosnya, setelah menemukannya, ia mendorong tubuh Tristan dan cepat-cepat memakai kaosnya kembali kemudian berlari menuju ke kamarnya sendiri dan menguncinya.

Nayla menggigil. Hampir saja ia melakukan hal yang memalukan. Tapi kenapa Tristan yang terkenal dingin itu tiba-tiba berubah seperti serigala yang siap menerkamnya?

Nayla masih bisa merasakan kecupan dan sentuhan hangat laki-laki itu terhadapnya. Dan kenapa pula ia seperti lupa diri oleh sentuhan Tristan?

Nayla menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

Bersambung

JUST YOU & ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang