"Aku gak akan bangun sebelum kamu jawab pertanyaan aku"
Nayla tersenyum geli. Dikiranya Tristan sudah berubah, ternyata ia masih saja pemaksa dan egois!
Tapi Nayla suka. Ia suka dengan segala yang ada pada Tristan. Entah itu keromantisannya, senyum dinginnya, tatapan elangnya, kelihaiannya dalam bernegosiasi, bahkan hingga keegoisannya.
Kini Tristan memaksa Nayla untuk menjawab ungkapan cintanya. Hmm... Belum apa-apa jantung Nayla sudah dibuat berdetak lebih cepat, apalagi saat Nayla melihat tatapan mata elang itu, Nayla sudah pasti meleleh.
"Tristan, ayo berdiri! Malu nih," kata Nayla berusaha menarik Tristan untuk berdiri. Hampir semua orang disekelilingnya memandang ke arah mereka berdua.
"Jawab dulu, Nay. Katakan bahwa kamu mau jadi kekasih aku! Cepatlah Nay, atau kamu memang ingin kita menjadi tontonan? Karena aku akan melakukan hal yang lebih gila jika kamu menolakku!" ujar Tristan memaksa Nayla dengan senyum penuh kemenangannya.
"Apa yang akan kamu lakukan jika aku menolak?" Nayla menaikkan kedua alis bagusnya.
"Hmm.... Aku akan memelukmu erat, menggendongmu, menceburkan diri di laut dan menciummu dihadapan banyak orang sampai kamu bilang kalau kamu menerimaku. Kamu tau kan, aku anti dengan kegagalan? Gimana? Mau coba-coba?" kerling Tristan sambil tersenyum licik.
"Apa? Tristan, jangan lakukan itu padaku! Memalukan!" Nayla memekik lirih, menutup mulutnya dengan sebelah telapak tangannya.
"Dan jawabanmu Nayla Agnesia? Satu... Dua... Tig.."
"Ya aku mau," jawab Nayla sedikit menjerit ngeri dengan ancaman Tristan.
Tristan terkekeh. Ia berdiri dan mengangkat Nayla dan menggendongnya berputar sambil tertawa bahagia.
Agak aneh, tapi cara ini selalu ampuh untuk membuat kekeras kepalaan Nayla mencair.
"Tristan.... Turunin aku!" jerit Nayla memegang dahinya. Ia merasa pusing karena Tristan belum juga berhenti dan menurunkannya.
Tristan berhenti, menurunkannya perlahan dan menariknya setengah berlari, mengajaknya berlalu dari pantai dengan iringan tepuk tangan orang-orang disekelilingnya.
Nayla hanya pasrah mengikuti Tristan sambil menunduk menutupi wajahnya karena malu.
Tristan menyuruhnya masuk ke mobil. Dan Tristan segera memacu mobilnya ke rumah Nayla.
Sesampai dirumah, Tristan tanpa melepas tangannya yang melingkari pinggang Nayla, masuk dan ia segera mencium bibir Nayla begitu pintu tertutup dan mendesak tubuh Nayla ke pintu.
Nayla tersentak. Ciuman Tristan begitu menuntut memintanya membalas.
Nayla mengeluh. Tanpa disadarinya, lengannya sudah melingkari leher kokoh Tristan, setengah bergayut disana. Membuka bibirnya, agar Tristan lebih leluasa menguasai dan menciumnya lebih dalam.
Nafas Tristan menderu, menyapu wajah Nayla. Sebelah tangannya yang melingkar di pinggang Nayla, menarik lebih merapatkan tubuh Nayla ke tubuhnya, sementara tangan yabg satunya tanpa henti menyusuri rahang, leher dan lengan terbuka milik Nayla.
Tristan melepaskan bibir Nayla, dan menjauhkan wajahnya dari wajah cantik itu.
"I love you, Nay. I love you so much!" bisiknya menatap dalam mata gemerlap milik Nayla.
"I love you too, Tristan," balas Nayla lirih. Ini pertama kalinya ia menyuarakan isi hatinya pada Tristan. Sehingga membuat Tristan tersenyum lebar, bahagia.
" I can not live without you, Nayla. Will you marry me? Receive all selfishness? I promise, there's only you and me," bisik Tristan kembali mencium Nayla lembut.
Nayla mendorong dada Tristan hingga ciuman itu terlepas kembali dan menatap Tristan lekat.
"Just you and me?" dahi Nayla berkerut.
"With our kids someday," senyum Tristan mengembang.
"Okay then.... I do," jawab Nayla manis.
Tristan meraih tubuh Nayla dan memeluknya, lalu menciumnya lembut.
Luapan kebahagiaan memenuhi hati Nayla. Dengan sepenuh hati ia membalas ciuman kekasihnya.
Ku ingin hatimu yang tulus
Ada di setiap detik ku
Jadikan hidupku berwarna dengan cintamu
Kasih muHati yang tulus slalu
Janji hati hidup mati kita pun bersamaKau kan slalu ada
Di setiap hembusan nafasku iniAkan ku jaga akan ku bawa
Sampai mati.....Kau kan slalu ada
Hingga jantungku tidak berdetak lagiAkan ku jaga akan kubawa
Sampai mati....Kau kan slalu ada
Di setiap hembusan nafasku iniAkan ku jaga akan ku bawa
Sampai mati....Kau kan slalu ada
Hingga jantungku tidak berdetak lagiAkan ku jaga akan kubawa
Sampai mati....The End.
For all of you... Thank's to keep vote and comment for my stories...
Luv u and see u at another story....
KAMU SEDANG MEMBACA
JUST YOU & I
FanfictionCinta tidak selalu menjanjikan keindahan, karena dalam cinta kadang terselip luka. Tetapi, tanpa cinta kita akan kehilangan arah. Dan aku yakin, hanya kau dan aku yang bisa membuat cinta itu terasa indah.