Statement of Love (10)

2.2K 227 27
                                    

Happy reading
--
--
--
--
--

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

TRIGON
🖤❤️

🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀


Kejadian yang membuat jantung hampir keluar dari dalam tubuhnya.
Saint benar-benar masih mengingat kejadian hujan-hujanan kemarin.

Tatapan mata sang suami benar-benar membuatnya terhipnotis, seperti menyeretnya masuk kedalam dunia yang berbeda.

Sampai sekarang kejadian itu jika ia terus mengingatnya. Maka jantung itu seperti ingin meloncat keluar dari tempatnya. Padahal kejadian itu sudah 4 hari berlalu.
Ia akan bersemu merah juga membayangkan seakan-akan mereka adalah sepasang kekasih.

Saint menggeleng pelan saat memikirkan hal itu. Itu tidak mungkin.

"Kau sedang apa Saint?"

Suara bariton itu membuyarkan lamunannya. Padahal saat ini mereka sedang belajar, lebih tepatnya Perth membatu Saint untuk belajar. Karena dalam kelasnya akan diadakan kuis besok pagi.

"Ti-tidak."

"Kalau begitu fokus akan belajar, jangan melamun."

"I-iya."

"Dari kemarin kau seperti ini, apa ada sesuatu yang mengganggu pikiranmu?"

"Tidak," jawab Saint cepat.

"Cepat kerjakan seperti apa yang phi ajarkan tadi," ucap Perth memberikan buku pada Saint.

"Iya-iya," jawabnya agak sedikit kesal, karena dari tadi soal satu itu membuatnya pusing. Sudah dicoba berulang kali dan di ajari beberapa kali. Tapi tetap saja ia tidak mengerti.

"Jangan cemberut seperti itu, kalau kau mengerjakan dengan hati dan pikiran yang tenang, kau pasti bisa mengerjakannya dengan mudah."

"Kau tahu, seperti ini mengingatkanku pada Pete, dia itu juga lemah dalam pelajaran hitung-menghitung dan penghafalan rumus. Dia selalu mengeluh, dan gampang menyerah. Tapi jika pelajaran lain dia akan bersemangat," sambung Perth dalam ucapannya.

'phi Pete lagi,' Saint kesal, padahal dari kemarin ia sudah dibuat deg-degan terus-menerus. Sekarang kenapa harus mengingat Pete.

Saint tidak menanggapi ucapan Perth, ia meremat bolpoin yang ada di tangannya. Ia tidak ingin mendengar nama Pete lagi. Ia benar-benar tidak ingin.
Dengan hati yang dongkol, Saint mengerjakan apa yang tertulis, ia marah dan ingin segera menjauh dari Perth.

"Sudah." Saint menyerahkan buku pada Perth.

"Hanya sedikit kesalahan, bagus.
Terus perbaiki dan belajar, kau pasti bisa." Ujar Perth senyum sambil mengusak rambutnya.

"Aku mau istirahat phi," ucap Saint sedikit lesu.
Perth mengetahui perubahan Saint, tapi dalam pikirannya saat ini mungkin Saint hanya kelelahan saja.

"Baiklah, segeralah tidur."

"Selamat malam phi," Saint beranjak dari ruang keluarga membawa buku-bukunya, berlalu dan melangkah menjauh dari Perth menuju kamarnya.

Saint tidak tahu apa yang terjadi padanya. Ia gampang sekali marah dan juga kesal.
Ia juga memikirkan apa yang dikatakan oleh Mike temannya.
Mungkinkah ia jatuh cinta pada Perth suaminya?

Tapi cintanya dengan Nene selama 5 tahun ini. Ia yakin itu adalah cinta tulusnya, cinta dua orang yang saling menyatu, saling berbagi kasih sayang.
Dan perasaannya kali ini berbeda dari saat pertama ia jatuh cinta. Saat ini perasaannya lebih daripada itu. Hati dan pikirannya juga lebih dari saat ia jatuh cinta. Rasa ingin bersama, dan takut tidak akan ada tempat di hatinya. Itulah yang menjadi dasar akan perasaannya saat ini.
Bersama dengan phi Perth nya yang notabene nya sudah menjadi suaminya, entahlah. Saint tidak pernah melakukan hubungan semacam ini, yang hanya ia tahu pada dirinya adalah hubungan biasa seperti hubungannya dengan Nene kekasihnya.

LOVE OR HATE ✓ EndingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang