LOVE OR HATE ✓ Ending

Welcome to baby

Happy reading
---
---
---
---
---

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

TRIGON
🖤❤️

Bulan telah terlewati, kini usia kandungan Saint telah menginjak 9 bulan, perut buncit Saint semakin terlihat, bahkan payudaranya yang dulu biasa saja kini juga ikut membesar seperti ibu hamil pada umumnya. Badannya pun ikut berisi, dari kaki sampai tangan semua terlihat seperti bengkak, pipi yang awalnya chubby sekarang menjadi semakin chubby. Padahal Saint hanya makan seadanya, tidak berlebihan juga.
Tapi kata dokter, itu hal wajar karena itu bawaan dari sang bayi.

Perth dan Saint masih tidak tahu jenis kelamin sang bayi, mereka ingin membuat kejutan untuk semuanya. Dan kehamilannya ini juga sangat spesial, karena di dalam perut itu terdapat 2 kehidupan di sana. Ternyata Saint mengandung anak kembar. Dan masih tidak tahu apa jenis kelamin bayi mereka.
Bagi mereka laki-laki atau perempuan itu tidak masalah yang terpenting kedua bayinya sehat, itu saja sudah cukup bagi mereka.

Usia kehamilan 9 bulan adalah usia rentan bagi masa kehamilan, karena kelahiran bisa maju ataupun mundur tidak sesuai jadwal.
Saint pun begitu kesusahan saat menjalani harinya, tapi tidak apa, ia begitu menikmatinya.
Baju yang di pakainya pun setiap minggu bahkan harus ganti, wajar sih... dia kan mengandung anak kembar.

"Tuh kan... tidak muat lagi," gerutu Saint saat hendak memakai piyama yang baru dibelinya satu minggu yang lalu.
Sudah banyak piyama yang tergeletak berantakan di ranjangnya dan itu semua gara-gara Saint yang marah karena semuanya bajunya tidak ada yang muat di badannya.

"Apa harus beli lagi ya... ishh..." gerutunya lagi sambil mengancing bajunya yang sudah tidak bisa lagi.
Melemparnya lagi ke atas ranjang, yang kemudian mengambil lagi piyama yang ada di lemari bajunya.
Kali ini ia tidak mengambil piyamanya, melainkan piyama sang suami tercinta.
Piyama berwarna hitam, dengan kain selembut sutra.

"Wangi..." mencium dan memeluk piyama sang suami tercinta. Setelah puas ia langsung memakainya.
Agak terlihat sempit di badannya tapi tidak apa, yang penting bajunya kali muat untuk dipakainya.
Hanya memakai atasan dari piyama tersebut, kaki jenjangnya terlihat seluruhnya, putih mulus tanpa sehelai bulu satupun. Walau kaki itu terlihat bengkak akibat kondisinya yang sekarang, tapi bagi siapapun yang melihatnya pasti langsung jatuh mimisan tidak berdaya.

Perth yang baru saja keluar dari kamar mandi hampir jatuh pingsan melihat sang istri yang hanya memakai piyamanya tanpa celana itu, dan itu pun dengan dua kancing bawah terbuka. Juga dengan perut buncit seperti itu, piyama bagian depan tersingkap ke atas, yang mana privasinya sedikit terlihat. (🙈🙈)

"Sayang... kenapa tidak..."

"Phi Perth... lihat... semua bajuku tidak ada yang muat di badanku," dengan nada manja Saint menghampiri suaminya dan langsung bergelayut di lengan kekarnya.

Dengan sedikit cemberut, bibir di majukan ke depan, suami manisnya itu protes padanya. Sedang Perth, hanya bisa menetralkan detak jantungnya dan juga harus bisa menahan hasratnya yang sudah beberapa bulan ini tidak tersalurkan akibat kondisi Saint yang sedang hamil.

Karena suami tampannya ini tidak merespon apa yang di ucapkannya, Saint sedikit keras menggoyangkan lengan kekar itu dan sedikit tinggi nada bicaranya.

"Phi Perth...." nada melengking juga manja terdengar mengalun indah di telinga suaminya itu.

"Iya sayang... kenapa istriku berteriak?"

"Habisnya phi Perth tidak mendengarkan Saint," bibir mengerucut juga pipi chubby nya digembungkan tanda bahwa ia sedang merajuk.

Menyambar bibir itu dengan bibirnya, "istriku yang paling cantik ini mau apa hemm...?"