Restlessness of the Heart

2.3K 191 38
                                    

Happy reading
---
---
---
---
---

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
TRIGON
🖤❤️




Berlibur bersama dengan orang yang dicintai itu memang sangat menyenangkan.
Itulah yang di rasakan oleh Saint saat ini, bersama dengan suami tercinta yang selalu setia berada disampingnya.
Teman-temannya semua sudah pulang dan hanya menyisakan dirinya seorang dan tentu dengan suami tercintanya.

Ah... malam panas juga selalu teringat di benak dan otaknya. Bagaimana Perth memperlakukan dirinya dengan sehalus mungkin meskipun itu dengan Perth terkena rangsangan obat.
Jika mengingat hal panas tersebut, seketika panas sudah memenuhi tubuhnya.

"Sedang apa hemm...?!" Peluk seseorang dari belakang.

Tidak perlu untuk mengenali suaranya lagi, karena Saint hafal betul suara siapa itu. Dirinya saat ini berada di luar kamar hotelnya, sedang memandang indahnya hamparan laut yang begitu biru seperti menyatu dengan indahnya langit.

"Tidak ada, hanya menikmati indahnya pagi," mengusap halus tangan yang sudah melingkar di perutnya.

"Apa kau merindukan teman-temanmu?"

"Tentu saja tidak,
phi ada disini, kenapa aku harus rindu dengan teman-temanku?"

"Siapa tahu saja kau ingin pulang menyusul mereka," pelukan itu semakin erat, kini dagu itu ia tumpukan di bahu suami manisnya, deru nafas hangat juga berhembus melewati telinganya.
Saint dibuat bergidik dan hawa panas langsung masuk kedalam tubuhnya.

"Phi, bagaimana dengan perusahaan phi?" Sedikit tidaknya Saint tahu perihal kerjasama perusahaan suaminya ini dengan perusahaan Elle Corp. Dan dirinya telah berbuat yang eer- tidak baik terhadap pemilik perusahaan itu.

Perth tersenyum karena Perth tahu Saint hanya mengalihkan topik pembicaraan, ia tahu Saint tengah merona dengan hembusan nafasnya tadi.

"Jangan kau pikirkan itu, itu semua biar phi yang urus, lagipula phi juga tidak akan pernah bekerja sama dengan orang yang ingin mencelakai phi juga istri phi, dan.... phi juga tidak ingin bekerja sama dengan perusahaan yang mengikutsertakan masalah pribadi kedalam urusan pekerjaan."

"Ummb... Saint mengerti,"

Pelukan itu semakin erat di perutnya, angin pantai pagi yang menerpanya begitu sejuk dan juga agak dingin walau jam sudah menunjukkan pukul 9 pagi.

"Jangan pernah tinggalkan phi sendiri, aku tidak sanggup jika harus kehilangan lagi," ujar Perth.

"Phi....
aku tidak akan pernah meninggalkan phi, aku akan selalu berada di samping phi."

Melepaskan pelukannya kemudian menghadapkan Saint ke arahnya, mencium bibir itu selembut mungkin.

"Phi sangat mencintaimu," melepaskan kemudian menciumnya lagi.

Api meledak di tubuh Saint kala tangan Perth sudah menelusup masuk kedalam kaos bajunya. Hawa panas itu menjalar ke seluruh tubuhnya. Sejuknya angin pantai tidak menghambat panas yang menderu tubuhnya.

"Aaaahhh....."

Desahan lolos dari bibir peach nya.

"Keluarkan lagi, dan kau semakin seksi." Perth pun juga terbakar gairah, melihat Saint yang tengah merona seperti itu membuatnya semakin tenggelam akan permainannya.
Menjilati seluruh leher, memberikan tanda merah keunguan disana. Tangan juga sudah memainkan kedua putingnya secara bergantian.

LOVE OR HATE ✓ EndingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang