A new heart (09)

2.1K 206 47
                                    

Happy reading
~~
~~
~~
~~
~~

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

TRIGON
🖤❤️


Beberapa hari berlalu, semua kembali seperti biasanya. Walau masih merasakan sakit, tapi Saint mencoba untuk bangkit kembali seperti apa yang dikatakan oleh Perth.
Cinta yang pergi, mungkin bukanlah cinta tulus untuknya.

Keseharian di rumah itu juga tidak se kikuk biasanya. Kini rumah itu seperti ada penghuninya.

Mereka akan makan bersama dan lain sebagainya. Perth juga akan membantu Saint apa saja selagi ia bisa membantunya.

"Phi Perth..."

"Ada apa?
Apa kau butuh sesuatu?" Saat ini mereka tengah sarapan bersama sebelum melakukan pekerjaan masing-masing.

"Mobilku dibawah oleh Park, dan Park hari ini tidak masuk kuliah. Eemm... bisakah phi Perth mengantarkan Saint pergi kuliah sebelum phi Perth berangkat ke kantor," ucapnya dengan nada pelan, takut Perth akan menolaknya. Karena Saint sebisa mungkin untuk tidak mengganggu pekerjaan Perth.

"Tidak masalah, kita berangkat bersama. Phi akan mengantarmu terlebih dahulu, setelah itu phi baru berangkat ke kantor," jelas Perth.

"Terima kasih phi," jawab Saint tersenyum manis ke arahnya.

"Selesaikan sarapanmu, setelah itu bersiap-siaplah.
Phi sudah selesai, dan akan menunggumu."

Saint mengangguk, menyelesaikan makannya dengan cepat.
Saint tidak percaya kalau Perth akan menuruti semua keinginannya.

Hubungan mereka juga sekarang seperti seorang teman, ada rasa nyaman disana. Mungkin pelan-pelan cinta itu akan tumbuh seiring berjalannya waktu.
Saint tidak ingin buru-buru dalam melangkah, ia tidak ingin mengambil keputusan untuk hatinya.
Karena hatinya sempat hancur dan ia sekarang berhati-hati tentang perasaannya.

Tidak akan lagi terjebak dalam cinta semu lagi.

Tapi lain halnya dirinya dengan Perth, hubungan yang seperti teman tapi juga ada rasa nyaman disana. Menimbulkan perasaan sendiri di sudut hatinya.
Dan Saint juga merasa kalau Perth akhir-akhir ini lebih perhatian padanya.

"Ayo phi berangkat!!" Ajak Saint yang sudah rapi dengan seragam kuliah nya.

Meletakkan koran yang sedang di bacanya tadi dan melihat ke arah Saint, "apa tidak ada yang tertinggal?"

"Tidak ada."

"Kalau begitu ayo...!!"

Keheningan terjadi saat berada di dalam mobil yang sedang melaju. Keduanya tidak ada yang bicara, Perth hanya fokus akan jalanan.
Saint melihat sekeliling, baik itu mobil atau jalanan melalui kaca jendela.
Saat mengedarkan pandangannya ke kursi belakang, Saint melihat sesuatu yang membuat alisnya menaut.

"Phi Perth membawa bekal ke kantor," tanya Saint.

"Iya, itu bibi yang buatkan. Setiap hari bibi membuatkan bekal untuk phi. Karena ini juga sudah menjadi kebiasaan untuk phi.
Saat Pete masih ada, Pete sering membuat bermacam-macam makanan untuk bekal ke kantor. Dan jika dia lupa untuk membuat bekal, maka dia akan mengantarkan makanan ke kantor," ujar Perth. Dia bercerita tanpa memandang Saint, karena harus fokus akan jalanan.

Raut wajah Saint berubah, ia tidak menyukainya. Ia tidak menyukai cerita itu. Cerita tentang phi Pete nya, ia tidak ingin mendengar nama itu keluar dari bibir phi Perth nya.
Tidak tahu kenapa, pokoknya ia tidak ingin mendengar nama phi Pete lagi.

LOVE OR HATE ✓ EndingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang