Don't forget to vote and koment 😘😘😘
Abaikan jika ada typo 😁
Happy reading
:::
:::
:::
:::
:::----------------------------
TRIGON
🖤❤️🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷
# CHAPTER 03 #
Sejak kejadian makan malam waktu itu. Kini Perth menyadari, mungkin ini saatnya ia berbaikan dengan takdir. Takdir yang membawa jantung hatinya pergi menjauh darinya. Dan ia harus menerima takdir yang di berikan padanya walau dengan keterpaksaan.
Disinilah sekarang Perth berada, menunggu Saint di ruang makan untuk sarapan bersama.
"Phi..." Sapa Saint dengan sedikit agak kaget. Karena melihat Perth duduk di ruang makan tersebut.
"Duduklah, kita sarapan bersama." Melipat koran yang sejak tadi di bacanya sambil menunggu Saint tiba.
"Tumben Phi masih di rumah."
"Tidak ada pekerjaan penting, lagi pula ini masih terlalu pagi."
Saint hanya menanggapinya dengan anggukan kepala saja.
"Aku akan pergi ke Pattaya dengan teman-temanku." Ucap Saint.
Perth berhenti makan dan memandang Saint. "Berapa hari.?"
"Mungkin satu minggu, kami ingin bersenang-senang menyegarkan pikiran sebelum ujian di mulai."
"Jadi untuk hari minggu besok, jelas kau tidak akan ikut dengan Phi ke Chiang Mai."
"Maaf... teman-temanku merencanakan ini katanya sudah lama dan baru memberitahukan ku semalam lewat telfon."
"Kapan berangkat.?"
"Sore ini."
"Bersenang-senanglah...
Teruskan sarapan mu, Phi akan berangkat ke kantor." Perth berdiri dari duduknya dan melangkah pergi ke luar rumah setelah mengambil tas kantornya yang terletak di sofa ruang tamu.Saint melanjutkan makan dengan senyum yang menghiasi bibirnya. Ia akan bersenang-senang untuk satu minggu kedepan. Hari yang di tunggu-tunggu untuk liburan. Melepas semua beban yang ada.
Setelah selesai sarapan ia bersiap-siap untuk keberangkatannya sore nanti. Mengepak beberapa bajunya ke dalam koper yang akan di bawanya nanti.
"Iya... Ada apa kau menelfon pagi-pagi." Jawab Saint saat menjawab telfon dari Park.
"Apa kau jadi ikut ke Pattaya.?"
"Tentu saja aku akan ikut, bukankah semalam aku sudah bilang aku ikut."
"Tidak... aku kira kau akan berubah pikiran."
"Kenapa kau bisa berpikiran seperti itu Park." Ucap sinis Saint.
"Kali saja, kau tidak di izinkan oleh suamimu itu."
"Berani sekali lagi kau bicara seperti itu, aku hajar kau nanti."
"Uuhhh takut.... istri seseorang telah marah."
Saint mendengar suara tawa keras dari sebrang hp.
Ia merengut kesal, lalu mematikan telfonnya. Tidak peduli Park mengumpat atau apa disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE OR HATE ✓ Ending
أدب الهواةTidak pernah terlintas dia akan menikah dengan yang lain. Tapi tetap harus terlaksana karena janji dengan seseorang. Aku tidak akan pernah mencintaimu._ Saint. Aku akan tetap bertahan._ Perth.