09 : sweetest

6.3K 693 15
                                    

Pagi hari ini, Jennie terbangun lebih dulu. Ia duduk, melirik jam dinding yang menunjukkan pukul 8 Pagi, lalu kembali mengedarkan pandangannya kepada Lisa yang masih tertidur pulas.

"Lili tumben jam segini masih tidur. Biasanya pagi-pagi olahraga dulu." Gumamnya dengan dahi yang berkerut lalu mengecheck suhu tubuh suaminya.

"Ga panas kok badannya, Suhu tubuhnya normal."

Akhirnya tidak kunjung mendapat jawaban yang pasti, sebelah tangannya tergerak mengelus lembut poni Lisa lalu turun menepuk-nepuk pelan pipi suaminya.

"Lili... bangun.." Jennie berkata lembut di telinga kiri Lisa.

Tidak sampai membutuhkan waktu lama, Lisa perlahan membuka matanya. Pemandangan pertama yang didapatinya adalah wajah cantik istrinya yang tersenyum manis membuat pagi Lisa sempurna.

"Good morning, Lili.."

Cup.

jennie mengecup singkat bibir tebal Lisa yang sudah mengeluarkan eyesmilenya.

"Morning too J, you are my world since we met until the end of my life."

Blush~

Pipi chubby Jennie mendadak merah merona mendengar kalimat romantis Lisa saat baru membuka mata. Sementara Eyesmile Lisa tercetak seraya dia berganti posisi menjadi duduk disamping istrinya.

"Lili, pagi-pagi kenapa mulutnya manis banget hm?" Tanya Jennie akhirnya setelah berhasil menetralisir detak jantungnya.

Lisa terkikik lalu mencubit kedua pipi chubby istrinya. "Ternyata enak juga ya rasanya, pas bangun tidur lansung disuguhin wajah cantik istri, dapet ucapan selamat pagi plus dapet morning kiss juga.."

Mendengar itu Jennie cemberut sambil memukul kecil lengan Lisa, "Oh jadi Lili ceritanya emang sengaja mau ganti peran mulai sekarang? Harusnya J tau yang dapetin itu.." Rengeknya manja membuat Lisa lansung memeluk gemas tubuh mungil Jennie sebentar lalu menghadiahi ciuman bertubi-tubi pada tiap inci wajah istrinya.

"I'm sorry hm? semalem habis pulang dari kencan kita ke myeongdong aku lansung ngurusin dokumen perusahaan sampai jam 2 pagi. Terus aku bangun Jam 3, Jam setengah 4 olahraga sebentar habis itu Jam 5 selesai mandi aku tidur lagi."

Ya. Sehabis menemani Somi latihan Taekwondo lalu setelah makan malam keluarga bersama, Lisa dan Jennie menitipkan kedua anak mereka di Mansion Kang karena mereka berdua menikmati kencan malam mereka sebagai pasangan ke myeongdong.

"Lili, kalo masih ngantuk tidur lagi aja ya? Gapapa kok sesekali kita ganti-gantian siapa yang bangunin pagi duluan." Balas Jennie kembali memasang gummy smilenya.

"Aku udah tidur cukup. Cha! Sekarang waktunya mandi~~ " Lisa berucap senang.

"Lili mandi duluan apa J duluan?" Tanya jennie membuat Lisa mengetuk-ngetuk dagu menggunakan jari tangannya yang panjang sambil memasang tampang berpikir.

"Bad idea! Kita mandi bareng biar cepet selesai habis itu lansung jemput anak kita ke Mansion Kang." Jawab Lisa membuat Jennie memutar bola mata malas.

"J mandi paling lama 40 menit, awas aja ya kalo nanti jadinya bakal 4 jam." Ancam Jennie memasang tampang death glarenya.

Lisa menyerigai, ia turun dari atas ranjang lalu lansung mengangkat tubuh mungil istrinya kedalam gendongan.

Sambil berjalan menuju kamar mandi Lisa berkata, "Sebuah riset menemukan bahwa manfaat seks di pagi hari dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh dengan meningkatkan kadar IgA, yaitu antibodi yang melindungi tubuh dari infeksi.

Bercinta juga menurunkan risiko seseorang mengalami tekanan darah tinggi dan serangan jantung. Dan juga---- hmph!

"Stop it!!! Oh My God Lili!" Potong Jennie dengan wajah yang memerah malu ia lansung membungkam mulut Lisa dengan telapak tangannya. Bahu Lisa bergetar menandakan ia sedang tertawa.

😽🌈🦀


"Ini dia pasangan bucin! Akhirnya dateng juga! Pas mau jam makan siang lagi!" Decak Seulgi sebal membuat Lisa dan Jennie terkikik.

"Ya sekalian hemat uang numpang makan." Balas Lisa membuat beruang itu memutar bola matanya.

Mereka berjalan masuk kedalam mansion.

"Gimana anak kita?" Tanya Jennie saat mereka menaikki tangga.

"Somi,Yeji, Ryujin sibuk main game kek biasa. Kalo Lia hobinya nempelin Ryujin daripada sama Somi kakaknya. Keknya Lia suka sama Ryujin, bisa lah nanti kita jodohin kalo rasa suka keterusan sampe pas udah remaja." Jawab Seulgi santai.

"Ya kalo kita sih terserah yang punya rasa aja. Orangtua gausah ikut-ikutan." Timpal Lisa membuat mereka berdua menganggukkan kepalanya setuju.

"Istri gue lagi masak didapur sama koki mansion. Anak-anak lagi pada di ruang santai sama beberapa maid yang ada disana."

"Kalo gitu J ikut temenin irene unnie masak ya Lili?" Jennie meminta izin membuat Lisa mengelus pucuk kepalanya lalu menganggukkan kepala pertanda setuju.

Setelah memberikan ciuman dipipi Lisa, Jennie dengan riang lansung berjalan menuju dapur meninggalkan Seulgi dan Lisa.

Begitu sampai di ruang santai, mereka masuk kedalam. Somi dan Yeji duduk di karpet beludru, sibuk bermain PES di play station sementara Ryujin duduk diatas sofa sambil memangku Lia yang sedang bermain Pou pada tablet Ryujin.

"Papa dateng!!!" Sorak Lisa senang namun mereka ber4 hanya menoleh lalu kembali ke aktivitas masing-masing.

"Pftt!! Hahahaha~~" Seulgi tertawa kencang membuat Lisa mendengus kesal.

"Halo baby Lia, Kak somi ga kangen papa??"

"Belum sampe 24jam ditinggal, ngapain juga ngagenin papa." Balas Somi masih asik bermain PES nya.

Sementara Lia cekikikkan bersama Ryujin akibat Pou nya menjadi gemuk karena terus-terusan diberi makan.

"HAHA! Udahlah bro.. anak-anak lagi pada asik main, mending kita ngomongin bisnis aja yuk lah." Seulgi merangkul Lisa yang menganggukkan kepalanya pasrah.

Mereka kembali keluar dari ruang santai beranjak pergi ke ruang kerja Seulgi untuk membicarakan bisnis.

Agak beberapa lama, Kepala pelayan masuk memberi tahu mereka untuk segera pergi ke ruang makan untuk menyantap makan siang. Sampai disana mereka makan siang diiringi dengan obrolan ringan yang mengundang canda dan tawa.

😽🌈🦀

"Papa, Lia boleh nginep disini lagi ga?" Tanya anaknya itu dengan manja naik keatas tubuh Lisa yang sedang berbaring santai disofa kamar tamu mansion.

Lia, anak bungsunya itu tiba-tiba masuk kedalam kamar menghampiri Lisa yang hampir masuk kealam mimpinya.

Ia lantad berganti posisi menjadi duduk membuat anaknya juga jadi terduduk dipangkuan Lisa. "Gaboleh, besok sekolah."

"Ya papa~~ pa boleh yaa? Lia kan bisa pergi sekolah bareng Ryujin.. pweaseeeeu~~" Rengek Lia lagi memasang wajah puppy facenya.

"Gaboleh, princess. Nginep cuma dibolehin pas waktu Libur." Lisa mengelus pucuk kepala anaknya berucap lembut memberi pengertian.

"Tapi Lia masih mau main sama Ryujin papa~~ Papa jahat!"

Dahi Lisa lansung mengerut mendengar ungkapan anaknya. "Yaudah jadi anak daddy seulgi aja jangan jadi anak papa." Jawab Lisa dingin lalu dengan cepat menurunkan tubuh Lia dari pangkuannya.

Bersamaan dengan itu, Jennie masuk kedalam kamar. Ia terkejut melihat tatapan dingin Lisa sementara bibir Lia melengkung kebawah.

"Hiks~ huaaaaa~~~~ mommyy hiks~"




(*****)

Priority No.1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang