Chapter 10

2.3K 160 11
                                    




Chanyeol terlalu sibuk dalam perebutan tahta rumah sakit. Usai dari restauran Chanyeol bergegas menuju rumah keluarga Son.

Tentu saja bersama sang istri. Sebab melihat Jongin akan mengadu pada Ayahnya, Chanyeol menjadi emosi. Pria itu tidak mau kerja kerasnya selama ini akan direbut begitu saja.

Tidak akan Chanyeol biarkan!

Baik Chanyeol dan Jongin beradu cepat siapa yang lebih dulu berada di depan Suho untuk berlutut.

"Chan.." Wendy berusaha meraih lengan Chanyeol.

Tepat saat Chanyeol keluar dari mobil dan langkahnya semakin besar saat tahu mobil Jongin sudah sampai lebih dulu.

"Chan.." Wendy mencoba sekali lagi,

"Diam kau!" pria itu menghempas pegangan Wendy begitu saja.

Chanyeol masuk ke dalam rumah dan Jongin sudah bersimpuh di kaki Suho.

"Ayah.. Maafkan aku.." Chanyeol ikut berlutut dalam jarak tiga meter.

Wendy yang menyaksikan itu hanya mampu mengepalkan tangan. Ia tidak berani melakukan apapun kali ini.

"Ayah, tidak ada maaf untuk penghianat bukan? Itu motto hidup Ayah." Jongin berusaha mempengaruhi Suho.

"Apa yang membuat menantuku oleng ke gadis lain? Apa putriku tidak cukup baik untukmu?" Suho memulai interogasinya.

"Tidak, aku yang salah. Tolong maafkan aku, Ayah." jawab Chanyeol.

"Chan.. jangan berlagak, jangan banyak gaya. Kau bukan siapa-siapa tanpaku. Rumah sakit itu.."

"Aku berjanji akan mengurusnya dengan baik, Ayah."

"Bagaimana bisa? Kau lupa bahkan server rumah sakit bisa sampai diretas? Kau tidak becus mengurusnya! Apa mungkin Jongin.."

"Aku akan lebih berhati-hati dan waspada, Ayah. Ku mohon, biarkan aku tetap memimpin rumah sakit itu."

"Untuk apa? Apa kau tidak mau mengejar gadis itu?"

"Aku sudah bekerja keras... aku melakukan semuanya untuk rumah sakit itu. Aku bertahan karena rumah sakit itu. Rumah sakit itu adalah bukti semua jerih payahku. Ku mohon.."

Itu memang benar, Chanyeol bertahan dengan pernikahannya juga karena rumah sakit itu. Tidak akan Chanyeol biarkan rumah sakit itu direbut darinya. Itu miliknya, tapi bagaimana pun Suho yang berwenang mengatur semua itu.

Surat-surat kepemilikan rumah sakit ada di tangan pria tua itu. Suho pernah bilang bahwa rumah sakit itu resmi atas nama Chanyeol. Tapi sebenarnya Chanyeol bahkan tak pernah melihat bukti surat-surat kepemilikan rumah sakit itu, baik dari tanah dan bangunan.

"Ayah, aku anak kandung Ayah. Aku yang lebih berhak atas rumah sakit itu!" Jongin kembali membela diri.

"Aku yang tahu tentang semua seluk beluk rumah sakit itu Ayah!" Chanyeol tak mau kalah.

"Pria itu telah menyakiti kedua anak kandungmu! Pria itu telah merebut tunanganku! Pria itu telah mengkhianati Noona! Ku mohon Ayah, biarkan aku memiliki rumah sakit itu." – Jongin.

"Aku mengaku salah. Aku tidak akan mengulanginya lagi. Aku hanya ingin rumah sakit itu, Ayah. Aku sudah bekerja keras untuk rumah sakit itu.. ku mohon.. aku lebih berkompeten di bidang ini, Ayah. Tolong pertimbangkan lagi." – Chanyeol.

"Ayah, aku yang berhak atas rumah sakit itu!" – Jongin.

"Tidak, aku yang lebih pantas memiliki rumah sakit itu!" – Chanyeol.

Sugar Baby (Republish)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang