Chapter 20

2K 148 45
                                    





The real sugar baby! Bitch! Adalah Luhan.

Harta dan tahta, tua tidak apa-apa.

Yang penting apa? Banyak duitnya. 

Sudah lama Luhan menganggur padahal lulusan S1. Hal ini menandakan bahwa setinggi apapun pendidikanmu, tidak menjaminmu sukses.

Kerja keras dan diiringi doa akan menghasilkan hal yang terbaik untuk hidupmu. Begitu pula kehidupan Luhan yang pasang surut. Terkadang ia menerima pekerjaan serabutan dan bekerja part time.

Namun semua itu tidak mampu memenuhi gaya hidup Luhan. Jika kalian lupa, Luhan adalah perempuan yang hobi berbelanja.

Dibanding Baekhyun kelas sosialita Luhan jauh lebih tinggi. Namun dari sudut pandang attitude, Baekhyun juaranya.

Godaan dimulai dua tahun lalu. Kematian Park Wendy membuat seseorang jatuh terpuruk.

Setiap malam mabuk-mabukan dan bersikap seperti berandalan. Orang itu bahkan berani mendatangi club malam seorang diri diusianya yang tak lagi muda.

Kebetulan Luhan kala itu sedang bekerja paruh waktu. Sebagai seorang pelayan yang bertugas mengantar botol-botol minuman.

Malam itulah yang mempertemukan Luhan dengan sugar daddy-nya. Mungkin Luhan termotivasi dari kisah Baekhyun yang sukses.

Sehingga pada malam itu ia menerima ajakan tidur dari seorang pria tua. Dibanding Luhan, pria itu cocok dipanggil kakek.

Tepat setelah jam kerja Luhan selesai. Luhan membawa pria itu ke apartemennya.

Didalam kamar Luhan ditelanjangi oleh pria itu. Awalnya Luhan pasrah. Ia justru kegelian dengan cara kakek tua itu menyetubuhinya. Tapi Luhan butuh uang.

Maka ia siap mengangkang setiap kali pria itu memanggilnya untuk bermain. Luhan selalu ready kapanpun bila dibutuhkan, pintu apartemennya akan selalu terbuka.

Luhan sadar kakek itu pasti kesepian. Dan waktu berlalu lebih dari satu tahun setengah mereka semakin sering bertemu dan bercinta.

Hingga dititik Luhan merasa bosan. Bercinta dengan kakek tua yang sudah memiliki sedikit tenaga tak membuatnya bergairah.

Persis tiga bulan lalu, ketika Luhan hanya telentang di atas ranjang. Tubuhnya ditindih oleh kakek tua yang terus berusaha mencari pelepasan.

"Daddy cepatttt.." keluh Luhan yang semakin lelah mengimbangi gerakan si kakek tua.

"Tunggu sebentar.. hmmpptt.." kakek itu justru sibuk mengulum dua payudara Luhan. Ia perlakukan dua gunung kembar itu secara adil.

"Aku lelah.. kapan Daddy akan selesai?" Luhan terlihat kesal.

"Akhhh akhhh ini nikmattthh.."

"Biar ku bantu."

Luhan membalik posisi. Ia berada diatas kakek tua.

Kaki Luhan melebar seperti swike katak. Ia menaik turunkan badannya.

Tangannya bertumpu di dada si kakek. Sedangkan tangan si kakek memilintir dua puting Luhan dengan gemas. Ia pilin puting menggunakan jari-jarinya.

Gairah semakin meninggi dan suhu ruangan menjadi panas. Keringat berdatangan hingga membuat tubuh berkilapan.

"Oughhhh.." tubuh Luhan meliuk-liuk dengan indah.

Luhan mengangkat tubuh untuk menghentak terakhir kali. Ia yakin setelah ini penis kecil itu akan menyembur.

"AKHHHH!!!" Luhan melonglong saat merasakan penis itu menyentuh bibir rahimnya. Seketika cairan hangat menembak dan melumer.

Sugar Baby (Republish)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang