13

1.2K 240 95
                                    

Author pov.

— haii !

— di chapter ini , aku mau ngasi info soal cerita ini ke depannya.

— jadi , dari chapter ini sampai ke depannya , ada kata-kata yg mau diubah.

— "aku" jadi "gue" dan "kau" jadi "lo"

— aku ngasih tau ini biar kalian gak bingung pas liat kata "aku" dan "kau" nya diubah , oke?

— aku bakal revisi chapter-chapter yg sebelumnya juga kok. biar yg baru baca , jadi gak bingung.

— hope u understand.

— selamat membaca !

°°°

FORGOTTEN

°°°

Your pov.

DRAP! DRAP!

"Sini lo!" Aku menarik lengan baju Lila dan mendorongnya ke pintu loker. Lila kaget dan meringis.

"Kenapa sih," katanya, mengelus-elus tangannya dengan berpura-pura lemas.

"Apa maksud lo bikin rencana itu?!" tanyaku dengan suara yang keras. Membuat koridor yang tadinya ribut, menjadi hening. Semuanya menyaksikanku dan Lila.

"Rencana apa sih?" tanya Lila, berpura-pura bingung.

"Gak usah sok gak tau," kataku. "Lo yang bikin rencana nya kan?!"

"Rencana apa sih?" tanya Lila. "Gue gak tahu." Dia meringis.

Tanganku terkepal. Aku berusaha sabar.

Kalau saja aku tidak lewat jalan itu semalam, pasti ini tak akan terjadi.

°°°

Flashback.

BRUK!

Brandon mendorongku ke kursi kelasnya. Aku ingin marah-marah, mencaci makinya, tapi mulutku di bekap olehnya.

Beruntung tanganku tak diikat. Aku pun membuka penutup mulutku dengan tanganku.

"Kenapa kalian bawa gue kesini?!" tanyaku dengan suara yang kuat.

Brandon menyeringai. "Sebagai umpan."

"Umpan untuk apa sih?!" tanyaku lagi.

"Biar temen-temen cowo lo berantem sama kami," jawab Brandon.

"Buat apa sih, kalian berantem?!" tanyaku. Brandon mendecih.

"Tanya sama dia." Brandon menunjuk Nick yang sedang berdiri di luar kelas, berbincang dengan salah satu temannya yang pendek.

Salah satu anggota geng nya Brandon, duduk di kursi dekat jendela. Aku melihat teman Brandon itu.

"Kenapa kalian mau berantem?" tanyaku. Orang tersebut menoleh. Raut wajahnya sangat dingin dan datar.

"Gak tau," jawabnya. "Jangan tanya sama gue. Gue gak suka berantem."

𝐅𝐎𝐑𝐆𝐎𝐓𝐓𝐄𝐍, 𝗃𝖺𝖾𝖽𝖾𝗇 𝗆𝖺𝗋𝗍𝖾𝗅𝗅 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang