23

1.2K 228 78
                                    

"Woi!"

"Paan?"

"Lu ngehalangin papan tulis!"

Suasana kelas sangat ribut. Mrs Olive sedang keluar sebentar. Saat ia kembali, ia memberitahu kalau kami memiliki jam kosong. Asal tak boleh ada yang keluar.

"YUHU!!" Noah mencampakkan bukunya dengan girang. "JAM KOSONG!!"

"Biasa aja tuh." Mack berkomentar sambil menulis-nulis di kaus kakinya.

"Lo sih sering bolos!"

"Hehe, tau aja lu."

Finn berdiri di depan kelas. Dia mengambil sapu. Jaeden mengambil dua pensil dan bersiap untuk bermain di mejanya. Wyatt dan Jack mengetuk-ngetuk meja mereka. Dan Noah hanya menyanyi-nyanyi, mengiringi.

Hey
I'm not afraid, I can be myself and I
Hope you can be yourself as well
'Cause I can make you feel alright
And there was so much happiness that
We were still yet to find
I said that you can call me Alex, baby
Welcome to my life

But don't you worry, don't you, don't worry girl
No I'm not sure if I'm into you
The last time that you checked I was probably so sad and confused
I don't know, no, I don't know what you like
But if you're looking for something new
I know somebody that you could choose

What about me?
What about me?
What about me and you together?
Something that could really last forever
What about me?
What about me?
What about me and you together?
Something that could really last forever

"Asik." Brandon menepuk tangannya, tampak sangat menikmati nyanyian Finn. Aku, Millie, dan Sadie menikmati pertunjukan dadakan itu.

"Ribut banget," gerutu Emily, memakai headset-nya dengan kesal.

Aaron mulai bersenandung pelan, menyanyikan lagu yang dinyanyikan Finn. Tetapi dia melihat Jaeden yang tampak sangat semangat bermain drum meja.

"Ehem." Brandon yang duduk di depan Aaron berdeham.

"Apaan?"

"Fiks lo suka sama Jaeden."

"Dasar mereng."

Aaron menoyor kepala Brandon dengan kesal. Brandon langsung meringis. Joey hanya menggeleng-gelengkan kepala.

"Eh, face time sama si Liam yuk," ajak Brandon.

"Ayo, ayo." Joey pun mengeluarkan handphone-nya.

Aku keluar sebentar ke toilet. Saat melewati koridor, aku seperti merasa ada yang mengikutiku.

Saat kembali ke kelas, aku melihat suasana yang sangat berbeda dengan tadi. Terlihat Finn yang sedang berhadapan dengan Nathan dan beberapa anggota geng Nick.

"Lo ngapain sih gangguin kami?!" kata Finn gusar. "Sana, balik ke kelas lo!"

"Serah kami lah. Lo diem aja ya." Nathan menunjuk Finn dan Finn langsung menepis tangan Nathan dari depan wajahnya.

"Mana temen lo yang namanya [Name] itu?" tanya Nathan. Finn melihat sekeliling. Lalu dia melihatku yang berdiri di ambang pintu.

"Gak tau gue," jawab Finn, bersedekap tangan.

𝐅𝐎𝐑𝐆𝐎𝐓𝐓𝐄𝐍, 𝗃𝖺𝖾𝖽𝖾𝗇 𝗆𝖺𝗋𝗍𝖾𝗅𝗅 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang