Sore hari itu cuaca sangat indah. Udara sejuk berhembus sementara matahari sore yang condong ke barat tersembunyi di balik awan tipis. Suasana yang begitu cocok untuk dipakai berkencan, berjalan-jalan di taman sambil bergandeng tangan atau bersenda gurau dengan kekasih ditemani minuman lucu di sebuah kafe estetik.
Tapi lihat apa yang JR lakukan di sore hari yang indah ini? Ia malah duduk di hadapan seorang alpha yang memberinya tatapan penuh benci. Bahkan latte yang dipesannya jadi terasa hambar.
JR menghela napas.
Kalau tidak sayang pada Taeyong, ia mana sudi melakukan ini. Lebih baik ia mengerjai mate-nya di dapur atau mengajaknya main air di pantai.
JR mengaduk-aduk isi gelasnya dengan sedotan. Diam-diam kembali menghela napas. Ia melakukan ini untuk Taeyong, ia mengulang kalimat itu dalam hati untuk meyakinkan diri. Ia melakukan ini untuk membantu Taeyong, ya. Untuk Taeyong.
"Jung Jaehyun-ssi." Pemuda yang duduk di hadapannya itu telah menjelaskan apa yang terjadi malam kemarin. Telah bersumpah bahwa ia tidak melakukan apa-apa pada Taeyong-nya tersayang.
Kalau boleh jujur, sedikit banyak JR pun sudah menduga hal ini. Ia tahu perubahan aroma yang terjadi pada tubuh omega yang sudah disetubuhi oleh alpha, ia sangat tahu. Dan ia tidak menemukan perubahan aroma itu pada tubuh Taeyong. Benar, ada bau alpha milik pemuda Jung yang tertinggal, namun intensitasnya begitu lemah.
Terlepas dari kecurigaannya, JR tetap harus mengkonfirmasi. Karena...
"Aku mempercayai ucapanmu," Alpha berambut kelam ini berujar, membuat kontak mata dengan iris Hazel Jung Jaehyun. "Kuharap keputusanku untuk mempercayaimu tidak salah."
Jung Jaehyun balas menatapnya, mengangguk kecil sementara matanya menyorot bingung. Seolah tahu kalimat alpha ini belum selesai.
"Aku bukan alpha mate Taeyong. Taeyong belum punya mate," akhirnya JR berucap. "Aku sepupunya."
JR tersenyum miring dan mendengus pelan begitu melihat raut senang yang berusaha ditutupi Jung Jaehyun. "Lagipula aku sudah punya omega mate-ku sendiri," lelaki ini menambahkan, menyeruput latte-nya dengan riang.
Sempat terpikir oleh JR untuk membahas keisengannya tempo hari, hingga membuat Jung Jaehyun emosi dan meninjunya. Akan tetapi, ada hal yang lebih penting dari itu.
"Tapi, aku mengajakmu bertemu bukan untuk membahas hal itu," ujarnya. "Well, soal itu juga perlu kuberitahu dan sudah kulakukan, tapi ada hal lain yang ingin kusampaikan."
JR kembali memasang ekspresi serius. Tubuhnya, yang biarpun tidak terlalu tinggi tapi cukup berisi, dicondongkan ke arah yang lebih muda. Aura mendominasi ia lepaskan secara bebas, berupaya memberi tekanan pada alpha di hadapannya. "Aku bisa mempercayaimu untuk menjaga rahasia ini, kan, Jung Jaehyun?"
Di kursinya, Jaehyun sedikit gugup. Bukan karena ia merasa terintimidasi oleh aura dominansi yang dikeluarkan JR, namun karena ekspektasi akan rahasia apa yang akan didengarnya. Bila ini menyangkut Taeyong, mungkinkah....
"Pengkhianatan atas kepercayaan adalah satu hal yang sangat kubenci. Kau bisa mempercayakan rahasiamu," Pemuda Jung berujar. Mata hazelnya menyorot sungguh-sungguh. Sebelum, ia menambahkan, "atau...rahasia Taeyong?"
JR kembali tersenyum miring. Alpha satu itu mendesah, lalu menopang dagu dengan satu tangan. "Ya, ini soal Taeyong." Ia menatap ke arah sisi lain kafe, di mana banyak pasangan atau kelompok orang tengah bercengkrama. Berbagai orang dengan berbagai status, yang dengan mudah dapat diidentifikasi hanya dari gestur atau aroma tubuh mereka yang khas.
"Menurutmu mengapa Taeyong ingin dianggap sebagai seorang Alpha?" JR melirik lawan bicaranya.
Jaehyun tertegun. Degup jantungnya masih lebih cepat dari normal, karena, rupanya benar mereka hendak membahas rahasia Taeyong yang ini. Walau begitu, Jaehyun sama sekali tidak memiliki tebakan atas penjelasan "kenapa" Taeyong melakukan itu. Maka ia menggeleng pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjuangan Cinta Sang Alpha
Random"Jae, kau tidak mau punya pacar apa? Di antara kita hanya kau yang belum punya mate." Jaehyun paling sebal kalau teman-temannya sudah mengungkit soal itu. Siapa yang bilang dia tidak mau punya kekasih?? Tiap hari juga dia iri dengan teman-temannya...