Gimana gak cinta...?

6.6K 1K 177
                                    


Jaehyun mulai merasa bahwa apa yang terjadi padanya seharian ini memang permainan takdir. Ia dibuat sial seharian karena di penghujung hari ia jadi sangat beruntung bisa berduaan dengan pujaan hatinya!

Hehehehehee....

Iya, bisa dibayangkan sejak sepuluh menit yang lalu Jaehyun tesenyum malu-malu bodoh dengan rona merah di pipi sampai cuping telinga.

Bagaimana tidak jadi makin bodoh bocah ini kalau setelah ia batuk-batuk gara-gara lupa bernapas tadi Taeyong menatapnya dengan khawatir. Diberi perhatian seperti itu saja Jaehyun sudah klepek-klepek.

Terima kasih karena sudah membuat hujan sederas ini, Tuhan!

Waktu ada maunya saja bersyukur pada Yang Maha Kuasa.

Selama beberapa menit berikutnya hanya terdengar gemericik air. Taeyong sepertinya tenggelam dalam pikirannya, menatap ke kejauhan. Sementara Jaehyun curi-curi pandang tiap sekian detik. Mengagumi kesempurnaan paras Taeyong dilihat dari samping. Pada rahangnya yang kokoh, dagunya yang lancip, hidungnya yang mencuat lucu, mata kelamnya yang besar. Oh, Jaehyun tidak lupa mengagumi dahinya yang kembali terlihat di antara helai merah gelap.

Hening yabg tercipta di antara mereka tidak terasa canggung. Malah menghanyutkan, membuat tenang akibat melodi hujan. Sayangnya, kesyahduan itu dirusak oleh bunyi tidak elit yang bersumber dari perut sixpack Jaehyun.

Kruyuuukk.....

Sontak saja wajah putih Jaehyun makin merah. Apalagi saat Taeyong menoleh ke arahnya dengan sebelah alis terangkat.

"Kau lapar?" tanya seniornya itu.

Jaehyun kembali mengusap tengkuknya malu-malu. "Hehe. Iya, hyung. Tidak sempat makan siang tadi," mengaku pelan. Ia sebenarnya sempat ngemil biskuit yang dibelikan Eunwoo, tapi itu tidak terhitung makan siang, kan? Mana cukup porsi itu untuk alpha bongsor macam Jaehyun?

Taeyong terlihat mengerutkan alis mendengar jawaban adik tingkatnya. "Kau harus makan siang dengan benar. Tidak perlu diet-diet segala. Tubuhmu sudah bagus seperti itu."

"Eh?" Walau Taeyong mengucapkannya dengan wajah menggerutu, Jaehyun merasa dadanya berdesir.

Apakah pujaan hatinya itu baru saja memuji tubuhnya?

APAKAH TAEYONG BARU SAJA MENGATAKAN JAEHYUN PUNYA TUBUH YANG BAGUUUSSS???

Askdhsjjsshhhddjjjjdss!!!!

Jaehyun tidak tahu harus merespon apa saking tidak mengiranya kalimat seperti itu akan diucap oleh Sang Pujaan Hati. Maka, lagi-lagi bocah ini hanya menampilkan cengiran berlesung pipitnya.

Siapapun bisa melihat betapa bahagianya paras alpha satu ini.



Eh?

Sebentar.

Darimana Taeyong tahu Jaehyun sempat berniat akan diet?

Seingatnya ia hanya pernah merajuk pada Johnny di satu akhir sesi latihan. Saat mereka baru saja mencoba kostum untuk perform terdekat, dan tim kostum mengeluh soal baju Jaehyun yang tidak lagi muat karena ukurannya berubah sejak ia awal bergabung. Jaehyun menganggap seniornya itu memperhalus mengatainya tambah gendut. Seingatnya waktu itu ia hanya mengadu pada Johnny. Dengan wajah melas bertanya, "Apa aku harus diet, hyung?"

Rasanya hanya sekali itu Jaehyun membahas soal diet.

Rasanya sih tidak ada Taeyong waktu itu.

Atau ada?


Sementara Jaehyun sibuk mengingat-ingat, Taeyong merogoh sesuatu dari tas ranselnya yang disampirkan di satu sisi.

"Nih, buatmu. Lumayan bisa mengganjal." Sambil berujar demikian, Taeyong menyodorkan sebungkus chocolate cookies ke hadapan Jaehyun.

Yang selama beberapa saat hanya bisa melongo.

Apa ia sedang bermimpi?? Apa Taeyong baru saja memberikan kue cokelat dengan bungkus berpita peach itu padanya??

Diamnya Jaehyun yang sedang mengalami mental breakdown saking senangnya ditangkap lain oleh Taeyong. "Kalau tidak mau tidak usah," ucap lelaki bersurai merah ini dengan raut galaknya.

"Aku mau! Aku mau!!" Tersadar dari keterpesonaannya, Jaehyun berseru panik dan langsung menggenggam bungkus cookies di tangan Taeyong. Tidak sengaja--atau sengaja?--sekalian jadi menggenggam tangan Taeyong juga.

Lalu Taeyong terkekeh pelan.

Dan Jaehyun kembali membatu.

Eommaaa!! Jaehyun tidak keberatan terlihat bodoh, jadi bahan lawakan, dan mengalami sial seharian, kalau bisa melihat Taeyong tertawa seperti ini. Tertawa di depannya, hanya untuknya.

Jung Jaehyun menangis haru dalam hati.


"Tidak dimakan?" Hanya teguran dari Taeyong itu lah yang kembali menyadarkan Jaehyun.

"Eh? O-oh...iya...." Dengan amat hati-hati Jaehyun melepas pita sewarna peach itu dan menyelipkannya ke saku celana. Mengeluarkan sebutir cookies, Jaehyun terkekeh. "Apa ini beruang?"

Sebenarnya tadi Jaehyun bertanya sambil lalu. Lebih seperti gumaman pada diri sendiri. Makanya ia tidak mengira saat tahu-tahu Taeyong menyahut. "Itu anjing." Dengan alis menukik galak.

"Eh?" Jaehyun terkejut melihat ekspresi hyung-nya. "M-maaf, hyung. Ini lucu sekali, kukira beruang. Apa ini buatan hyung?"

"Bukan!" Taeyong menyahut dengan bentakan. Begitu keras sampai Jaehyun terlonjak. "Mana mungkin aku membuat kue begitu. Itu buatan adikku. Katanya uji coba. Tapi aku tidak sempat makan. Kalau kau tidak suka tidak usah dimakan."

Hap!

Takut Taeyong akan merebut kembali cookies yang sudah diberikan padanya, Jaehyun cepat-cepat memakan dan memeluk sisanya erat-erat. "Enak, hyung," ujarnya dengan mulut masih berisi potongan coklat.

Jaehyun tidak tahu kenapa Taeyong sempat terlihat marah saat ia mengira kue itu buatannya. Jaehyun sendiri juga cukup jago masak, jadi ia mengira Taeyong yang serba bisa mungkin bisa memasak juga. Tapi mungkin tebakan itu melukai harga diri sang alpha senior?

Entahlah.

Jaehyun hanya akan menikmati kue pemberian Taeyong ini dengan bahagia.

(lezatnya cinta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(lezatnya cinta.gif)




Ngomong-ngomong apa Jaehyun salah lihat? Sepertinya tadi Taeyong-hyung sempat memalingkan muka dengan malu-malu.....?













A/N: Selamat berbuka dengan yang manis~~~~
*kasih 💚💚💚💚💚 buat reader-nim sekalian

Perjuangan Cinta Sang AlphaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang