Sudah tiga hari berlalu sejak insiden di depan apartemen Taeyong. Sekaligus juga pembicaraan Jaehyun dengan Yibo dan Mate-nya. Pemuda Jung ini berakhir menceritakan semuanya pada pasangan itu. Pada malam di mana ia pertama kali mengetahui status asli Taeyong. Pada respon Taeyong keesokan harinya. Ia bercerita tanpa menyebutkan nama, tentu saja. Walau, seandainyapun ia menyebutkan nama, kecil kemungkinan dua orang itu mengenalnya.
Jaehyun tidak heran mendapati dirinya membeberkan isi pikirannya pada Yibo, mengingat pertemanan mereka yang sudah terjalin bertahun-tahun terlepas adanya jeda karena jarak dan kesibukan. Tapi, jujur saja, pemuda ini tidak mengira ia sama sekali merasa bebas bercerita juga di hadapan Xiao Zhan yang notabene baru dikenalnya hari itu. Mungkin efek alkohol, mungkin juga memang omega satu itu memiliki aura yang membuat orang lain mudah percaya padanya. Yang jelas malam itu ia jadi ditemani minum oleh dua orang.
Sebenarnya bisa dikata, merupakan keputusan baik melibatkan Xiao Zhan-hyung (atau Gege, seperti bagaimana Yibo memanggilnya), karena pemuda itu memiliki pemikiran yang teramat bijak. Barangkali perbedaan usia dan pengalamannya di berbagai bidang turut berperan dalam hal itu.
"Tipe tsundere, eh?" Yibo berkomentar sesaat setelah Jaehyun bercerita.
Xiao Zhan mengerutkan alis, tampak berpikir. "Mungkin lebih tepatnya bukan tsundere, tapi...."
"He has trust issue."
Xiao Zhan mengangguk pada ucapan Yibo. "And, I might be wrong, but perhaps... self-hatred," imbuhnya.
"Wah, merepotkan sekali."
"Bo-Di." Xiao Zhan menegur kekasihnya dengan panggilan kesayangan setelah mendengar komentar Yibo. Seolah pemuda itu takut celetukan pedas Yibo akan menyinggung Jaehyun.
Pemuda Jung sendiri hanya tersenyum separuh dan menyesap kembali champagne-nya. Sebenarnya ia tidak merasa tersinggung. Mungkin Yibo memang ada benarnya. Keadaan yang terjadi padanya ini, merepotkan sekali.
Namun, anehnya Jaehyun tidak merasa keberatan.
Mengetahui sifat Taeyong yang sepertinya begitu kompleks, ia justru jadi ingin memahaminya lebih jauh.
Setidaknya begitulah kesimpulan sementara yang dicapai pemuda ini setelah sesi curhatnya tiga hari kemarin. Walau ia masih belum yakin apakah pemuda bernama Jonghyun itu benar Alpha mate Taeyong atau bukan. Sepertinya ia harus mengikuti saran Yibo untuk kembali bertanya secara langsung dan mengejar hingga mendapat jawaban solid. Tapi, mengingat insiden tiga hari lalu, mendatangi langsung apartemen Taeyong tampaknya bukan pilihan baik. Bagaimana ia bisa bertanya dengan baik jika pemuda itu tidak mengizinkannya masuk?
Pilihan kedua adalah menghampiri Taeyong di kampus.
Dan di sini Jaehyun kembali menghadapi jalan buntu. Karena sudah tiga hari Taeyong tidak masuk. Ten, bahkan Seungcheol sekalipun tidak tahu alasannya.
Mungkinkah heat-nya masih berlangsung hingga ia tidak bisa pergi kuliah?
Jung Jaehyun menelungkupkan wajah di atas meja menunggu dosen kelas berikutnya datang. Di sebelahnya, Eunwoo tengah mendengarkan lagu dan membaca entah apa. Ia sebenarnya ingin sekali bercerita pada sahabatnya ini. Tapi.... tidak bisa, kan? Untuk sementara mungkin ia akan membiarkan tiga temannya tetap dalam anggapan pemuda Jung ini sudah menyerah soal Taeyong.
Hah... Seandainya saja semudah itu.....
Ataukah memang sebaiknya ia menyerah saja?
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjuangan Cinta Sang Alpha
Random"Jae, kau tidak mau punya pacar apa? Di antara kita hanya kau yang belum punya mate." Jaehyun paling sebal kalau teman-temannya sudah mengungkit soal itu. Siapa yang bilang dia tidak mau punya kekasih?? Tiap hari juga dia iri dengan teman-temannya...