"Jaeehyunnniieeee~"Bagai de ja vu, seruan itu adalah yang pertama diterima Jaehyun begitu keluar dari kelas. Namun, berbeda dengan sebelumnya, alpha satu ini tidak membiarkan lengannya digelayuti dengan manja. Sebelum omega primadona kampus itu menyentuhnya, Jaehyun berujar,
"Maaf Ten-hyung, aku tidak bisa ikut latihan hari ini. Ada urusan keluarga. Permisi."
Setelah berkata demikian dan diakhiri dengan bungkukkan sopan, Pemuda Jung meninggalkan lokasi dengan langkah cepat.
Tindakan di luar kebiasaan itu membuat Ten terbengong di tempatnya berdiri. Sebelum kemudian tersadar dan berteriak, "Heeii Jaehyuuun!! Kau sudah izin pada Taeyong??"
Pertanyaan yang tidak mendapat jawab. Karena postur jangkung Jaehyun telah menghilang di antara kerumunan orang yang baru bubar kelas.
Eunwoo yang menyaksikan hal itu hanya menghela nafas panjang. Seharian ini ia tidak berhasil mengorek penjelasan dari Jaehyun soal kepergian mendadaknya di festival kemarin. Apa yang terjadi di depan kelasnya barusan bagai memperkuat kecurigaan Eunwoo bahwa Jaehyun menghindari Taeyong.
Tapi kenapa??
.
.
.
[Jung Jaehyun kau tidak datang latihan??!]
Bila kondisinya berbeda, satu pesan dari Lee Taeyong itu akan dengan segera dibalas oleh klarifikasi panjang lebar dan pemuda Jung akan melesat langsung ke ruang latihan. Akan tetapi, kali ini Jaehyun hanya menatap layar ponselnya dengan tatapan nanar. Beberapa kali jemarinya mengetikkan jawaban, sebelum kemudian dihapusnya kembali.
Ia menghindari Taeyong, ya. Ia tidak bisa membawa dirinya berhadapan dengan laki-laki yang amat dipujanya itu.
Jaehyun tahu ini adalah tindakan pengecut. Tapi, ia tidak tahu harus memasang wajah seperti apa bila bertemu Taeyong. Ia belum selesai menyusun pikirannya. Ia belum sampai pada keputusan solid akan apa yang harus diperbuatnya. Mengejar? Atau menyerah? Sampai ia siap dengan jawabannya, Jaehyun berpikir lebih baik mereka tidak bertemu sementara waktu. Hingga pikirannya jernih...
.
.
.
Nyaris satu minggu lamanya Jaehyun berusaha menghindari seniornya itu. Yang berarti sudah tiga pertemuan klub dance tidak ia hadiri. Bisa dipastikan konsekuensinya adalah latihan ekstra bila ia ingin mengejar ketinggalan. Atau merelakan kesempatan untuk tampil di acara terdekat.
Ini adalah kali pertama seorang Jung Jaehyun mangkir dari latihan. Di antara anggota klub yang lain, Jaehyun adalah yang paling rajin. Bukan saja tak pernah tak hadir sebelum ini, anak itu hampir selalu datang lebih awal. Absennya ia dari formasi amat dirasakan oleh semua anggota. Terlebih....
"Gerakanmu lambat satu ketukan!"
"Fokus!"
"Langkahmu salah!"
"Beri tenaga pada bagian ini. Jangan loyo!"
"Ulangi lagi."
"Ulangi!".....rasanya Taeyong jadi lebih galak selama latihan.
Apa karena Jaehyun tidak ada...? Hhahh....
.
.
.
Matahari hampir terbenam di ufuk barat saat bel terakhir berbunyi, menandai berakhirnya kelas di minggu ini.
Setelah membereskan bukunya, Eunwoo dengan cepat merangkul bahu Jaehyun sebelum anak itu kembali menghilang. Satu minggu kebelakang ini Eunwoo sampai merasa ikut dihindari oleh sobatnya satu itu. Barangkali Jaehyun sedikit banyak menduga pemuda ini akan menginterogasinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjuangan Cinta Sang Alpha
De Todo"Jae, kau tidak mau punya pacar apa? Di antara kita hanya kau yang belum punya mate." Jaehyun paling sebal kalau teman-temannya sudah mengungkit soal itu. Siapa yang bilang dia tidak mau punya kekasih?? Tiap hari juga dia iri dengan teman-temannya...