Hari ini Jaehyun sial sekali.
Pertama, ia bangun kesiangan dan jadi terlambat masuk kelas. Padahal jam pertamanya adalah dosen killer yang tidak mentolerir keterlambatan. Alhasil Jaehyun dipermalukan di depan kelas begitu tiba. Sudah malu di depan mahasiswa lain sejurusannya, ujung-ujungnya Jaehyun diusir juga tidak boleh ikut kelasnya!
Sialan sekali memang dosen alpha satu itu!
Jaehyun mengatai dosen itu sepanjang hari.
Menjelang jam pelajaran ketiga, Jaehyun baru sadar flashdisk yang berisi presentasi untuk pelajaran kelimanya tertinggal di rumah!
Sial kuadrat!
Panik, Jaehyun menghubungi orang rumah. Memohon-mohon ibunya agar mengantarkan flashdisk super berharga itu. Bayangkan saja memohon ibu-ibu sosialita yang rempong tidak mau acara nyalon-nya diganggu. Eomma-nya itu memang omega licin, Jaehyun harus membuat perjanjian macam-macam untuk menyogoknya.
Lalu, setelah tegang karena ibunya baru datang mepet menjelang jam kelima, tahu-tahu jadwal presentasinya dimundurkan karena dosennya dinas luar kota!
Sialan pangkat tigaaa!!!
Kesialan bertubi yang menderanya sejak pagi membuat wajah tampan Jaehyun menekuk saat istirahat makan siang tiba. Bibir plump-nya maju membentuk pout, tak peduli berapa kali Eunwoo menghiburnya.
Lalu, baru saja Jaehyun meletakkan bokongnya di kursi kantin, hendak mengobati hari sialnya dengan makan enak, tiba-tiba Jaehyun baru ingat kalau jam 2 nanti ia ada kuis! Bukan sembarang kuis, ini kuis di akhir modul dan nilai yang didapat dianggap sebagai nilai ujian yang akan diakumulasi di akhir semester nanti. Dan Jaehyun belum belajar!
Batal lah ia makan siang. Tubuh bongsornya segera berlari menuju perpustakaan. Ia butuh keheningan untuk menggunakan jurus sistem kebut sejam-nya dalam belajar.
Terlalu terburu-buru, Jaehyun tidak menyadari lantai yang basah, dan berakhir jatuh terjerembab di dekat tangga menuju perpustakaan. Bokongnya sakit tergelincir membentur lantai. Dan yang paling penting, malunya itu looooh. Mana ia jatuh di depan Irene pula!
Well, Jaehyun tidak mengincar Irene, sih. Tapi, tetap saja kan malu-maluin jatuh dengan tidak elitnya begitu di depan asdos cantik?!
Sambil nyengir bodoh dan mengusap-usap celananya yang basah, Jaehyun harus menanggung malu sampai perpustakaan.
Entah pangkat berapa hitungan kesialannya hari itu.
Untungnya, kuisnya berjalan mulus. Untungnya sel neuronnya tidak ngadat dan jurus sistem kebut sejamnya membuahkan hasil. Well, tidak sempurna, memang. Tapi yaa, lumayanlah.
Di saat Jaehyun mengira kesialannya sudah berakhir, takdir membuktikan lain. Ia yang harus menghadap dosen killer gara-gara terlambat di jam pertamanya tadi harus tinggal lebih lama. Detensi, katanya. Jadilah Eunwoo pulang duluan dan Jaehyun baru selesai menjelang matahari terbenam.
Padahal tadinya dia mau ke bioskop dengan Eunwoo. Kan, jarang-jarang Eunwoo available tidak diganggu omega-nya jadi mereka bisa kencan--eh.
Tapi memang sepertinya alam semesta tidak merestui hubungan alphaxalpha, walau itu hanya untuk kencan ke bioskop sekalipun. (Bahkan ia dan Eunwoo kan tidak benar-benar kencan, hanya istilahnya saja biar tidak terdengar jones, gituh!)
Dengan lunglai Jaehyun meninggalkan ruangan dosen. Tadi Eunwoo mengirim pesan sih, mengajaknya ikut makan dengan Moonbin. Yah.... Meski biasa jadi nyamuk saat mereka kumpul bertujuh, Jaehyun masih sadar diri untuk tidak jadi orang ketiga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjuangan Cinta Sang Alpha
De Todo"Jae, kau tidak mau punya pacar apa? Di antara kita hanya kau yang belum punya mate." Jaehyun paling sebal kalau teman-temannya sudah mengungkit soal itu. Siapa yang bilang dia tidak mau punya kekasih?? Tiap hari juga dia iri dengan teman-temannya...