26

1K 51 7
                                    

Happy reading





Suasana kelas pagi ini heboh sekali, entah ada berita apa yang membuat semua murid saling bergosip dan sesekali mengomentari. Selly mengacuhkan sekelilingnya. Dia masih sedih dengan apa yang dilihat kemarin. Mungkinkah hubungannya akan berakhir. Atau Selly akan tetap bertahan meski sakit.

"Eh, katanya yah si kak adnan kemarin nyium kak Amira."ucap siswi yang sedang duduk di depan kelas

"Iya, kan udah viral tuh. Padahal kan kak Adnan pacarnya Selly. Ih kok gitu sih kak Adnan."siswi satu mengomentari

"Tapi kalau soal fisik sih cantikan kak Amira. Terus kak Amira juga ngga bar bar kaya Selly. Mungkin aja kak Adnan lebih suka sama Amira dan pengen balikan."timpal murid lainnya

"Kan kejadiannya pas kak Amira pingsan. Mungkin kak Adnan terpaksa kali ngelakuinnya."timpal murid lainnya

"Iya juga sih."

Telinga Selly risih mendengar semua obrolan yang membahas kejadian itu. Semua perkataannya ada yang menjatuhkannya ada juga yang mengkasihaninya.

Selly segera melanjutkan langkahnya menuju kelas. Pandangan teman sekelas Selly langsung tertuju padanya. Cindy melangkah mendekat.

"Sell itu bener kak Adnan nyium kak Amira?"tanya Cindy teman sekelas Selly

Selly benci harus menjawab pertanyaan tersebut. Dirinya sudah tidak lagi sanggup menahan gejolak hatinya yang sudah memanas dan air matanya yang siap meluncur. Dia mengacuhkan pertanyaan tersebut dan berlari keluar dari kelas.

Di depan pintu dia berpapasan dengan Iqbal yang mukanya terlihat masih ngantuk. Dia membelalak ketika melihat Selly menangis dan akan mencegahnya tapi Selly keburu pergi.

"Kenapa dah tu anak."ucap Iqbal sambil menggaruk keningnya yang tak gatal

"Gue ikutin aja deh."gumam Iqbal


Ditoilet Selly mengunci pintunya. Menangis dalam diam. Sungguh sakit, dikhianati oleh pacarnya sendiri.

"Kenapa lo jahat sama gue."ucap Selly dengan suara serak

"Kenapa Adnan."ucapnya lagi

Setelah cukup lama menangis, Selly mengusap wajahnya dan membasuhnya dengan air. Bersiap keluar dari bilik toilet. Di depan pintu sudah ada Iqbal yang memandang Selly dengan tatapan yang sulit diartikan. Sekarang hanya Iqbal yang ada di sisinya.

Selly mendekap memeluk Iqbal, menangis dalam pelukannya. Iqbal hanya mengusap punggung Selly dengan membisikkan kata kata untuk menenangkannya.

"Kenapa?"tanya Iqbal selepas Selly melepaskan pelukannya

Selly menunduk dengan tangan mengusap sisa air matanya

"Gue tau,tapi apa Lo ngga minta penjelasan dulu sama Adnan. Mungkin bukan itu maksudnya."ujar Iqbal

"Ngga tau. Mungkin kita udah ngga bisa sama sama lagi. Gue udah capek."ujar Selly

"Ya udah. Tenangin aja dulu kalau udah nanti  ngomong sama Adnan."nasehat Iqbal

"Gue benci liat Lo nangis sell."gumam Iqbal dalam hati

Selly menanggukan kepalanya. Pergi keluar toilet dengan tangan Iqbal yang merangkul dirinya.

***


Di koridor sekolah Selly berpapasan dengan Adnan yang sedang duduk di kursi dekat lapangan. Adnan langsung berdiri dan menghadang Selly.

"Please, aku mau ngomong."ucap Adnan memohon pada Selly

"Buat apa?"tanya Selly dingin

"Sebenarnya kenapa sih? Aku beneran ngga tau salah aku dimana? Please bilang sama aku!"pinta Adnan dengan tampang memohon

Iqbal yang berada dalam perbincangan mereka sedikit merasa canggung. Dia hendak pergi tapi tangannya ditahan oleh Selly.

"Jadi kak Adnan belum tau atau emang ngga cari tau?"ujar Selly

Tiba tiba Amira datang dan langsung berdiri menengahi Selly dan Adnan.

"Makasih ya Adnan. Aku benaran makasih banyak sama kamu. Seandainya ngga ada kamu yang ngasih nafas buatan buat aku mungkin aku udah ada di rumah sakit sekarang."ujar Amira sambil memegang tangan Adnan dan tersenyum sinis pada Selly

Adnan baru sadar, mungkin Selly salah faham dengan ini.

"Apa sih lo. Lo jangan ngarang cerita yah. Gue ngga nyium lo."ucap Adnan tegas

"Kok bilang gitu. Kata si Rini kemarin gitu kok. Makanya aku bilang makasih sama kamu."ucap Amira

"Ngimpi Lo dapet ciuman dari gue."bentak Adnan

"Pergi lo. Ganggu aja."bentak Adnan dan Amira pun pergi

"Kan, masih belum tau kesalahannya dimana?"ujar Selly.

"Benaran Sell. Aku ngga ngelakuin itu."ujar Adnan meyakinkan Selly

"Ngga ngelakuin. Kamu fikir aku ngga tau. Aku liat kak!"ujar Selly dengan wajah yang memerah menahan tangis

"Benaran Sell."ucapnya lagi sambil menggenggam tangan Selly tapi langsung ditepis kasar oleh Selly

"Udah lah kak. Aku mau kita putus."ucap Selly

"Kenapa?"tanya Adnan tak habis fikir dengan perkataan Selly

"Kakak masih tanya kenapa? Kakak ngga tau perasaan aku, kakak lebih mentingin orang lain daripada pacar kakak sendiri. Aku butuh kakak buat denger cerita aku aja ngga bisa, sedangkan Kaka bisa nolongin Amira sampai ngasih ciuman buatnya."ujar Selly

"Aku ngga ngelakuin itu sell!"ucap tegas Adnan

"Udah lah aku capek. Aku mau kita putus!"putus Selly. Adnan kaget dengan ucapan Selly, segera dia mendekat dan memeluk Selly dengan erat.

"Aku beneran ngga ngelakuin itu Sell."ucap Adnan lemah dengan air mata yang ikut turun dari matanya

Tapi Selly memberontak dalam pelukannya. Mendorong Adnan hingga dirinya memundurkan langkahnya kebelakang.

"Kamu ngga percaya sama aku? Kamu lebih percaya sama omongan  orang lain?"tanya Adnan dengan muka memerah

"Ngga aku ngga percaya omongan orang lain. Aku percaya dengan apa yang aku liat."ucap Selly

"Oke,"Adnan menjeda kalimatnya."Aku beneran ngga ngelakuin apa yang kamu tuduhkan. Kalau kamu mau kita putus! Oke kita putus!"ucap Adnan dan meninggalkan Selly yang menangis dengan tubuh bergetar.

Selly hanya melihat punggung Adnan yang mulai menghilang dari hadapannya. Iqbal segera mendekat dan mengusap bahu Selly.

"Lo harusnya percaya sama Adnan Sell. Lo jangan asal nuduh gitu, bisa aja Amira cuma ngadu domba Lo sama Adnan biar Lo berdua putus. Dari tatapan si Adnan kayanya dia ngga bohong sell."ujar Iqbal

"Lo kenapa belain Adnan sih. Lo sahabat siapa sebenarnya?"hardik Selly

"Ya- bukan belain Adnan, sell. Gue cuma ngomong apa yang gue fikirin."ucap Iqbal merasa takut karena tatapan Selly

"Lo sama aja kaya kak Adnan."ucap Selly dan segera pergi meninggalkan Iqbal yang menatap dengan tatapan cengo.

Makasih yang udah nyempetin baca cerita ini.
Ikuti terus sampai end.
Jangan lupa vote dan komen ya 💙

See you next part 💙





Cuek Tapi Romantis [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang