41

744 59 22
                                    

•••

Akhire kowe milih kae
Yo wis ben tak ikhlaske wae
Elingo gusti niku mboten nate sare
Sewu siji sng tak karepke
Mugo ra disia siake

•••


Vote dan komen dulu baru baca!

Happy reading




"Lo berhak bahagia dengan pilihan lo"

Iqbal melepaskan pelukannya dan kembali duduk di kursi semula. Memandang Adnan yang sedari diam dan hanya memperhatikan dengan pikiran yang entah seperti apa.

"Gue ikhlas Lo sama Selly nan."ucap Iqbal dengan senyum manis tapi tersirat kesedihan di wajahnya

"Jaga Selly. Gue yakin lo emang yang terbaik dan gue yakin Selly bakal bahagia sama Lo."lanjutnya

"Makasih lo udah percaya sama gue. Gue janji bakal jaga Selly. Dan makasih lo udah mau ikhlasin Selly buat gue "jawab Adnan

"Udah ih jangan nangis mulu."ledek Iqbal pada Selly yang masih sibuk menghapus ingusnya

"Gue kan sedih. Masa lo pergi lagi, kemarin kan udah pergi sekarang pergi lagi."ucap Selly

"Jangan sedih! Cuma sementara kok."ujar Iqbal

Selly mengangguk dan tersenyum. Tangannya masih membersihkan sisi air mata yang ada di pipinya.

Adnan melirik jam tangannya. Jam sudah menunjukkan pukul setengah sembilan malam. Ia takut Selly dicariin oleh mamahnya.

"Udah malem, pulang yuk!" Adnan mengajak Selly dan beranjak dari duduknya. Selly melirik Adnan dan mengangguk.

"Ya udah. Gue pamit bal. Besok gue ikut nganterin lo ke bandara."pamit Selly dibalas ajungan jempol oleh Iqbal

Iqbal mengantarkan sampai didepan pintu dengan mendorong kursi rodanya sendiri.

Setelah kepergian Selly dan Adnan, Iqbal kembali ke dalam rumah. Di ruang tamu sudah ada Lisa dan Bimo. Lisa tersenyum dan mendorong kursi roda Iqbal untuk duduk di ruang tamu.

Lisa mengusap pelan bahu anaknya dan tersenyum manis. Bimo juga turut tersenyum melihat putranya yang sekarang sudah tumbuh dewasa.

"Iqbal."panggil Lisa

Iqbal mendongak dan menatap sang mamah, "ada apa mah?" Iqbal medoring kursi rodanya mendekat ke arah sang mamah.

"Mamah bangga sama kamu."ucap Lisa yang membuat hati Iqbal menghangat

"Mamah bangga kamu bisa lepasin Selly walau itu sakit buat kamu."lanjut Lisa

Iqbal menghela nafas panjang dan tersenyum, "Hmm mau gimana lagi mah, memang udah jalan Iqbal aja ngga bisa milikin Selly."jawab Iqbal sambil menundukkan kepalanya

"Ngga papa, masih banyak cewek lain yang lebih dari Selly." Bimo menepuk pelan pundak putranya. Iqbal hanya tersenyum menanggapi kedua orang tuanya.

"Iya pah."

"Pesan mamah, jangan merebut apa yang bukan jadi hak kita. Sesuatu yang sudah ditakdirkan buat kita pasti akan tetap jadi milik kita. Walau banyak sekali kesulitan dan tantangan pasti bakal kembali jadi milik kita. Jadi kalau Selly ditakdirkan buat kamu, sejauh apapun kamu pergi pasti Selly akan kembali pada kamu. Tapi kalau Selly bukan takdir kamu, sekuat apapun kamu menggapai Selly tidak akan pernah kamu genggam."ucap Lisa penuh dengan kelembutan. Dirinya sosok ibu yang paham betul apa yang sekarang Iqbal rasakan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 31, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cuek Tapi Romantis [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang