03. S5

688 115 1
                                    

Jam istirahat berbunyi sejak 5 menit yang lalu, Gisel duduk tenang disalah satu bangku kantin menunggu Karina yang sedang memesan.

Keadaan kantin yang cukup ramai ternyata tidak dapat memecah perhatian gadis itu dari lima pemuda dimeja pojok yang kini terlihat sedang mengobrol serius.

Netranya terfokus kepada seseorang yang tadi pagi beradu mulut dengannya, Haruto.

Pemuda itu berekspresi datar saat mendengar salah satu temannya bercerita, tapi dalam sekejap langsung berubah dengan sunggingan senyum sinis yang tercetak jelas.

Karina datang menaruh dua mangkuk mie ayam kemudian duduk disebelah Gisel yang masih memfokuskan diri memperhatikan kelima pemuda itu.

"Sel"

Gisel menoleh kesamping baru menyadari kalau Karina sudah berada disebelahnya.

"Kenapa sih?" Karina mengernyitkan dahi bertanya saat melihat raut linglung dari teman barunya itu.

"Mereka siapa sih?" Gisel menunjuk kelima pemuda tadi dengan dagunya.

"Bintang sekolah, anak-anak sini sih manggilnya S5"

Gisel mengernyit, "S5? maksudnya S nya itu kepanjangan dari Stars?" tanyanya yang diangguki Karina.

"Ngakak amat namanya kek hotel, Bintang lima"

"Hm.. lo emang gak liat aura mereka emang aura-aura bintang gitu?" tanya Karina kini mulai menyuap mie ayam di mangkuk nya.

Gisel mengangguk mengiyakan, "Iya sih, mereka berlima kayak punya lampu sorot sendiri yang ngebuat mereka keliatan beda dari yang lain"

"Tapi mereka juga nyeremin tau" celetuk Nana yang datang bersama Raya kemudian mendudukkan diri ikut bergabung bersama Gisel juga Karina yang mengangguk mengiyakan.

Gisel mengernyit mulai memakan mie ayamnya kini, "Nyeremin gimana?" tanyanya disela-sela memasukkan potongan ayam kedalam mulutnya.

Nana menghela nafas sejenak sebelum menjelaskan, "Nih gue kasih unjuk, noh lo liat cowok yang lagi minum susu kotak?" tanyanya yang diangguki Gisel.

"Namanya Kevin, dia paling polos diantara yang lainnya, bisa dibilang kesayangan juga sih, anaknya gak neko-neko, cuma dia tuh punya dunia nya sendiri"

"Dunia sendiri gimana?"

"Susu kotak" saut Riya yang kini meminum jus jeruk miliknya.

"Ha?"

"Dia gak pernah perduli sama sekitar, kalau kemana-mana always bawa susu kotak" jelas Riya.

"Bocah amat"

"Kaga anjir, bocah apanya? Lo belom tau aja gimana dia kalo udah berantem" saut Karina.

"Emang gimana?" tanya Gisel penasaran, tangannya memegang garpu, melilitkan mie kemudian memasukannya kedalam mulut.

"Pernah ada rumor, dia mukulin salah satu anak sekolah depan sampe hampir sekarat cuma karena enggak sengaja numpahin susu kotaknya"

Gisel melotot, "Sekolah depan?" tanyanya memastikan yang diangguki tiga gadis disana.

"Sekolah gue dong" ucapnya polos.

Tiga gadis disana mengerjap, baru menyadari.

"Lagian aneh dih susu kotak doang, paling beli diwarung geh cuma tiga rebu" ucap Riya.

Karina mengangguk, kemudian kini gantian mulai menjelaskan, "Nah yang duduk dipojok tuh namanya Aldo, dia yang paling jail, dia juga paling beda dari yang lain"

Stars √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang