Chapter 5

1.5K 268 32
                                    

Jisoo melebarkan senyuman ketika netra mendapati sungai yang begitu indah, airnya mengalir secara perlahan dengan terus menerus dari hulu menuju hilir. Matahari yang hampir terbenam membuat bayangan hangat di atasnya, terombang-ambing dengan sempurna. Langit hampir menggelap, namun keindahan tetap terlihat jelas. Angin yang menerpa tidak kalah halus dari suara pepohonan yang bergoyang, ini sangat luar biasa.

Jisoo tidak berhenti memuja dalam diam, Sungai ini lebih indah daripada yang ia bayangkan.

Kim Taehyung, dia hebat. Pria itu memilih tempat untuk menyaksikan pemandangan mengagumkan ini dengan begitu sempurna, letaknya sangat tepat.

Keberadaan yang tidak bisa diingkari.

Taehyung mengajaknya menaiki dataran yang tidak terlalu tinggi, agar Jisoo dapat melihat sungai itu lebih jelas. Dan berakhirlah Jisoo yang takjub melihat sesuatu yang sangat ia nantikan sejak lama, perasaannya seketika meneduh.

Setelah mereka sampai di Busan, dan juga berganti pakaian. Dengan hati yang tidak sabar Jisoo terus mengulum senyuman, saat perjalanan beberapa menit sebelum menuju sungai Nakdong.

Sejak lama, sungai ini adalah sungai yang paling Jisoo ingin lihat dengan nyata, terlampau sangat banyak sungai yang indah di Dunia ini, namun Nakdong tetap pilihan Jisoo sejak awal. Dimana saat neneknya menjelaskan keindahan sungai ini, tepat ketika ia masih berumur sepuluh tahun, ia sudah menyukainya.

Jisoo terduduk di rerumputan, menekuk kakinya dan menumpu dagu di lututnya, ia letakan tas cokelatnya di sisi kiri. Sedangkan Taehyung, pria itu hanya berdiri bersandar pada pohon di belakang Jisoo seraya melipat kedua lengannya di dada.

Jisoo menikmati suasana ini, kesunyian di kawasan sungai membuatnya sangat nyaman. Inilah yang sangat ia sukai, mungkin beberapa orang sudah terbiasa dengan pemandangan ini. Berbeda dengan sungai Han di ibu kota, Nakdong jarang sekali dikunjungi banyak orang.

Walaupun kini ia memandangi keindahan ini bersama seseorang yang baru ia kenal, dengan artian Kim Taehyung adalah pria asing. Namun, rasanya tetap sangat nyaman.

Selama beberapa menit, keheningan menyelimuti. Jisoo terlarut dengan pikirannya, jujur saja sebenarnya Jisoo sedang tidak ingin bersedih sekarang, tetapi entah mengapa ini semua membuatnya merasa sedikit sedih.

Taehyung hanya memperhatikan Jisoo dari belakang. Melihat punggung kecil Jisoo yang meringkuk, ia mengingat kejadian pertama kali mereka bertemu. Tepat saat dirinya menatap iris mata gadis itu, begitu jelas bayangan takut, dan kepolosan tersirat dari pandangannya. Jadi, Taehyung menyimpulkan, Jisoo hanya seorang gadis yang sedang mencari suatu hal yang belum pernah diraih olehnya.

Percayalah, gadis itu tidak akan pernah mudah untuk melupakan ini semua.

Jisoo menoleh ke arah Taehyung yang setia dengan punggungnya yang menempel pada badan pohon, lalu ia layangkan senyum simpul, tentu dengan sangat tulus. Pria itu membalasnya, dan melangkah menghampiri, kemudian terduduk berdampingan dengannya di sebelah kanan.

"Ada apa?" Tanya Taehyung perlahan, karena sepertinya Jisoo akan membicarakan hal yang serius. Jisoo menghela napas lirih, kemudian menjawab.

"Apa aku harus meninggalkan nenekku disini?" Tanya Jisoo. Tentu Taehyung tahu yang Jisoo maksud adalah menaruh abu neneknya di Selatan.

"Kau sudah melakukan semua hal untuknya, percayalah."

"Tapi, keinginan Nenek tinggal di sini."

"Jisoo.... Dengar, keinginan terbesarnya adalah kebahagiaanmu, ku rasa nenekmu akan merasa cukup jika melihatmu berada di sini." Tutur Taehyung. "Bagaimana pun Utara adalah tempatnya." Ia mengelus bahu Jisoo pelan.

Circle Of DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang