Chapter 24

1.6K 229 102
                                    


Kelamaan banget ya hahaha, i'm so sorry. Banyak hal yang aku kerjain di dunia nyata, jadi aku baru muncul sekarang. Part panjang untuk yang setia nunggu!! <3

———

"Aku ingin kau tidak pernah berpaling dariku."

Jisoo melambatkan kegiatan menautkan kancing kemeja di tubuhnya, lalu bertemu dengan mata elang Kim Taehyung. Pria itu melipat kedua tangannya di dada masih telanjang, bersandar pada kepala ranjang dengan selimut yang menutupi pinggang hingga ujung kaki. Terlihat sangat serius sampai Jisoo tak berkutik di depan ranjang, berdiri menjulang.

"Itu tidak masuk akal," jawabnya lemas, dan melanjutkan memasang kancing tersisa pada kemeja yang baru saja ia ambil dari Walk In Closet milik Taehyung, sebab ia tak bisa mengenakan miliknya yang naas tak sempurna di lantai. Pakaian yang ia bawa dalam tas tentu hanya satu pasang untuk pulang, ia memang hanya berniat melihat keadaan pria itu.

"Begitu? Kau memang berniat melakukan hal itu padaku?" Taehyung mendesis, tanpa beralih pada wanita yang terlihat mendekat lalu menaruh celana pendek hitam di atas nakas untuknya.

"Benar, itu perlu." Jisoo mengitari ranjang dan kembali terduduk di samping Taehyung yang kini terdiam menatap intens.

Ini sudah pukul dua pagi, namun sepertinya pria itu tidak perlu tidur. Jisoo mengulas senyuman, kemudian berniat meraih lengan Taehyung tetapi pria itu menolak, menyibakkan selimut dan bangkit membelakangi seraya meraih celana untuk dikenakan.

Sudah pasti Taehyung tidak suka dengan jawaban yang ia lontarkan, tapi permintaannya sangat tidak masuk akal bagi Jisoo yang akan menghadapi pernikahan dengan nyata. Meski tahu ini adalah sebuah kalimat yang penting, tapi ia tetap berusaha agar semuanya berjalan dengan baik. Ia mendekat di atas kasur, lalu memeluk tubuh Taehyung yang masih membelakangi, namun telah selesai mengenakan celana. Pria itu hanya diam, dan tak menolak.

"Bukan keinginanku, Taehyung. Tapi, kewajiban bagi seorang istri untuk menyayangi suaminya. Aku berniat berpaling darimu, namun sepertinya tidak akan bisa jika kau sendirian. Kau harus melakukan hal yang sama, dengan cara menikah seperti yang akan kulakukan." Jisoo berbisik lembut.

"Kau pikir itu mudah?" Taehyung mengerang, mungkin wanita itu tidak tahu rasanya sangat sulit untuknya. 

Jisoo hampir putus asa, merasa kebingungan kala Taehyung memintanya untuk tidak jatuh hati pada Sehun bersamaan dengan suruhannya untuk menikah. Itu sangat tidak masuk akal, walau pun Jisoo tidak pernah berniat untuk membagi perasaannya pada orang lain, tetapi tetap saja, jika tidak ada usaha mereka tidak akan pernah hidup tenang.

"Baiklah, aku akan menuruti yang kau inginkan. Apa yang kau inginkan? Apa kau ingin aku menikah dengan Sehun, dan kau menikahi wanita lain tapi kita tidak membuka hati untuk pasangan?" 

"Tidak." 

Jisoo mengerutkan keningnya, mengapa pria satu ini sangat sulit untuk ia mengerti? Ia melonggarkan pelukan. "Apa maksudmu?"

Pria itu membalikkan tubuhnya, lalu menatap Jisoo dalam. "Aku akan menunggumu."

Jisoo terperangah, terlalu terkejut dengan apa yang baru saja Taehyung ungkapkan. "A-apa?"

Taehyung meraih jemari Jisoo dengan lembut, lalu mengulas senyuman. "Aku bisa menunggumu, aku yakin kita bisa bersama. Jika itu terjadi, aku berjanji akan menikahimu. Aku bersumpah. Aku siap menunggumu selama mungkin, dan menerimamu dalam keadaan apa pun nanti. Asalkan kau tak lagi bersamanya." Taehyung meraih wajah Jisoo, mengusapnya penuh kasih. Jisoo sungguh tersentuh dengan kalimat itu, ia benar-benar seperti menemukan seorang pria yang tak akan bisa dibandingkan dengan siapa pun.

Circle Of DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang