Chapter 16

1.2K 200 113
                                    

Jeng jeng~~~ Koreksi kalo ada typo yaa 👀👀

.
.

Jika Tuhan memberikan kesempatan padanya, tentu Kim Taehyung tak akan melewati peluang besar ini. Kini terjadi, sungguh ini sangat bodoh. Mendengar Jisoo gadis yang ia inginkan, menginginkannya sama besar walau lewat perantara benar-benar mampu membuat dirinya nekat setengah mati.

Saat melihat gadis itu lagi rasanya tak bisa terungkapkan oleh satu kalimat saja, Taehyung tak bisa menahan. Tubuh cantiknya terlihat lebih kurus, terlihat jelas walau dari kejauhan. Maka ia tak bisa diam saja, dan terlebih saat Jisoo menyadari keberadaannya. 

Manik matanya tak berbohong, perlakuannya tidak teralihkan. Hanya menatap mata teduhnya membuat dada Taehyung sesak, seolah Jisoo memberikan juga rasa sakit yang gadis itu rasakan.

Sangat tak disangka bagi Taehyung jika Jisoo kini merasakan hal yang sama, bagai mimpi namun nyatanya ini sungguh terjadi. 

Kim Taehyung ingin membawanya pergi, membebaskannya jikalau Jisoo tersiksa dengan semua ini. Itu yang ia pikirkan pertama kali, ternyata rasanya sakit. Bukan ini cara yang ia inginkan, Taehyung menginginkan Jisoo penuh.

Mencuri Jisoo dari kedua orang tuanya adalah sebuah kesalahan, Taehyung akan meminta Jisoo langsung. Tidak dengan cara yang salah. Ia ingin merasa pantas. Maka dari itu, cara membawa Jisoo pergi secara diam akan ia hapus, dan memintanya secara pantas.

Memikirkan hal itu membuat Taehyung mengeratkan jemarinya pada Jisoo, gadis itu hanya terdiam dengan kepalanya yang bersandar di bahu setelah menangis dalam waktu yang lama.

Sudah setengah jam berlalu mereka terduduk di kursi kayu, tepat di bawah pohon tak jauh dari pemakaman. Saat perkara beberapa waktu yang mencengangkan bagi keluarga, mereka semua telah pergi sejak itu dan hanya menyisihkan Sehun yang berada di mobilnya. 

Ayah Jisoo tak bersuara, membiarkan putrinya dengan pria asing itu. Sudah membuatnya pening, menjadikannya malas bicara. Setidaknya itu hal baik bagi Taehyung yang merindukan Jisoo.

Tak ada percakapan sejak awal, benar-benar hanya tediam dengan pikiran yang merekat. Jisoo sama sekali tidak memikirkan apa yang telah terjadi, bagaimana pria ini bisa berada di sini? Yang hanya ia pikirkan adalah cara tetap seperti ini. Merasakan jemarinya yang hangat, dan tubuh kekarnya.

Seharusnya Jisoo malu padanya, setelah banyak yang terjadi dan dengan mudahnya Jisoo berperilaku seperti ini. Dengan ragu, ia menengadah hingga netranya bertemu dengan mata Tajam Kim Taehyung. Sungguh, Jisoo tak bisa mendeskripsikan rasa yang ada di dalam dirinya. Melihat Taehyung membuatnya teduh.

"Aku..." Lirihan tertahan di bibir Jisoo dengan keraguan besar. Namun, Kim Taehyung hanya tersenyum simpul lalu merengkuh pinggang Jisoo pelan.

"Kau tak perlu mengatakan apapun," balasnya berupa bisikkan. Taehyung tahu apa yang akan Jisoo katakan, gadis itu akan merasa bersalah dan itu tak akan ia biarkan. 

"Aku menyesal, seharusnya aku tidak seperti ini. Maafkan aku, Taehyung." Jisoo meringis, dan membuat Taehyung mengumpat dalam hati. Cukup gadis ini menangis, jangan dilanjutkan lagi.

"Itu tidak penting, dan aku datang untukmu. Tak ada yang perlu kau pikirkan. " Tutur Taehyung menenangkan, walau ia sempat ikut menangis dan itu hal yang sangat tidak diinginkan. Ia sendiri kesulitan menahan emosinya, emosi karena tahu apa yang terjadi pada gadis cantik ini.

Mendengar perjodohan ini hampir membuatnya sesak, dan bolehkah Taehyung sedikit tak suka dengan hal ini?

"Aku takut." Gumam Jisoo.

Circle Of DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang