Gadis hijab berwarna peach kini dengan menatap sosok yang memenuhi pikirannya saat ini , Entah kemana sosok itu dengan mudahnya masuk kedalam pikirannya .
Gadis yang sudah menjaga diri agar tidak mudah jatuh pesona pada sosok kaum adam yang selalu mendekatinya , kini runtuh oleh salah satu orang yang sangat baik , perhatian ke semua orang walaupun di tutipi sifat dinginnya . membuat runtuhnya pertahanan Gadis itu .
"Bodohnya aku , aku menyalahkan dirimu karna membuatku tertarik padamu . namun , ini adalah salahku perasaanku " .
~~~~
Kantin sekolah yang ramai karna antrian untuk mendapatkan makanan membuatnya harus menunggu aktiran yang sangat panjang ini .
"Asyah , main curang yuk ! " .
"Maksud Nia ? " .
Nia menghela nafas , dia menatap lesuh sahabatnya yang berdiri di depannya ini dengan wajah polosnya .
"Kini berdua udah lama berdiri di paling belakang terus coba liat banyak orang yang motong antrian !" kesal Nia .
Orang orang yang berantrian di depan mereka berdua , semua monoleh karna ucapan Nia yang termaksud menyindir kepada orang orang yang memotong antrian .
"Udahlah , kita harus ngalah . lagi pula makanannya gak bakalan habis kok " ucap Asyah dengan senyum manisnya .
Nia pasrah dan menurut kepada sahabatnya ini . sungguh ia bingung dengan sifat Asyah yang polos dan terlalu baik jadi orang orang mamfaatkan kebaikan sahabatnya ini .
Setelah melewati antrian panjang , akhirnya Asyah dan Nia duduk di salah satu meja duduk dan memakan makanan mereka .
Intens Asyah tiba tiba melihat seseorang siswa tampan yang baru saja memasuki erea kantin , ia mengantri makanan . namun , dengan mudah siswa siswi yang sedang mengantri memberikan antrian paling depan buat siswa tampan ini.
"Syah , dia datang " bisik Nia kepada Asyah yang masih sibuk dengan makanannya .
"Siapa ?"
"Azmi Iskandar " ujar Nia .
Asyah mendadak menghentikan kegiatan makannya lalu melihat sebentar ke arah seorang Azmi yang sedang menunduk sopan kepada penjual makanan kantin .
"Nia , Asyah duluan yah . anggota osis udah nungguin Asyah " ucap Asyah .
"Astagfirullah , iya . kamukan rapat maaf yah gara-gara aku ngajak kantin kamu telat lagi rapatnya " ucap Nia menunduk lirih .
"Gak papa kok , Asyah duluan yah nanti Asyah panggilan Nana kesini " .
"Iya " .
"Assalamualaikum ".
"Waalaikumsalam sahabatnya Nia " .
Asyah tersenyum lalu meninggalkan kantin dengan sedikit buru-buru .
Ia buru-buru karna rapat akan segera mulai dan buru-buru agar terhindar dari seorang Azmi .~~~~
"Jadi , acara pelepasan atau pensiunnya pak kepala sekolah kita akan membuat sebuah pentas drama dan nyanyian dari anak 10-12 . karna bagian pentas drama udah selesai di atur , sekarang buat nyanyiannya " ucap juanta aditya selaku Osis .
"Atau yang nyanyinya si Asyah aja , kan suaranya bagus " ujar Andin seraya mengankat tangannya , selaku sekretaris Osis .
"Kok Asyah ? " ucapan Asyah dengan bingung , mengapa Andin memilihnya .
"Lo bisa nyanyi , dan si Azmi suaranya bagus juga atau lo dan Azmi duat aja " ujar Andin .
Asyah melotot lalu menggeleng polos .
"Kok Asyah yang duet dengan dia ? Asyah gak mau " .
"Gue setuju dengan Andin " ucap Juanta .
Asyah menghela nafas panjang , dia memainkan jari jarinya menahan kegelisahannya .
"Ya Allah , Asyah gak siap !" batin Asyah .
"Syah nanti kamu samperin Azmi yah , kasih dia surat persetujuan " ucap Andin dan di balas anggukan Asyah .
Asyah melihat nama di surat itu 'Muhammad ulul Azmi Iskandar '
Dan namanya 'Natasyah Lailatul Asmiranda .~~~~
Asyah kini berdiri di depan 12 mipa 1 , dia dapat melihat Azmi sedang menghapus papan tulis .
Kaadaan kelas sangat sepi membuat Asyah merasa kurang nyaman , tidak mungkin dia berdua dengan Azmi di satu ruangan .
"Assalamualaikum " ucap Asyah berdiri di depan kelas Azmi .
Azmi menoleh , dia meletakkan penghapus papan lalu berjalan mendekat ke arah Asyah .
"Waalaikumsalam " .
"Hmm... Ini sihlakan baca " ujar Asyah sambil memberikan selembar kertas ke Azmi .
"Pikirkan baik baik lalu mengambil keputusannya , dan semoga kamu menerima kerja samanya " lanjut Asyah .
Azmi bembaca isi kertas tersebut , Asyah yang berusaha mempertahankan wajahnya agar terlihat tenang .
"Pulpen ?" .
"Yah ? , oh ini " .
Asyah memberikan pulpen ke Azmi , dapat Asyah lihat Azmi mendatangani setuju atas tawaran dari Osis untuk mengikuti Acara sebagai Vokal bersama Asyah .
Azmi memberikan kertas tersebut ke Asyah , Asyah dengan senang mengambil kembali kertas itu .
"Terima kasih , untuk latihan mulai sebentar selepas pulang sekolah " ucap Asyah .
"Iya " jawab Azmi .
"Eh lupa , dan sebentar juga saya kasih jadwal latihannya " .
"Iya " .
"Saya permisi , Assalamualaikum " .
"Waalaikumsalam " .
"Sangat dingin , irit banget " gumam Asyah yang sudah menjauh dari Azmi .
~~~~
Assalamualaikum , selamat membaca cerita baruku . semoga suka dan jangan lupa vote .
Terima kasih

KAMU SEDANG MEMBACA
You And Me
Teen FictionMe and you . Either can unite or not Natasyah Lailatul Asmiranda , gadis yang menginginkan kehidupan tenang seperti air mengalir . Tidak memikirkan beban dan tak merasakan sakit . Muhammad Ulul Azmi Iskandar , pemuda tampan dengan segala kesempurn...