16. Marah?

199 32 1
                                    




Asyah kembali ke Aula dengan wajah yang berbinar binar karna mengingat bagaimana Azmi perhatian padanya dengan memberikannya makanan .

Teman teman Asyah yang melihat kedatangan Asyah terheran heran dengan senyuman Asyah .

"Asyah , kameranya ada?" tanya Dandi menghampiri Asyah .

"Oh ada kok tiga , ini taruh di belakang panggung saja nanti club penyiaran yang akan urus ini " ujar Asyah .

"Oke "

Asyah mulai berjalan ke atas panggung untuk menulis perlengkapan yang akan meraka gunakan untuk menghias panggung .

"Jadi pulang sekolah kumpul di halte yah " ucap Asyah .

"OKE...!"




Waktu pulang sekolah , di depan gerbang Azmi dapat melihat Asyah bersama teman-temannya berdiri di halte bus yang tidak terlalu jauh dari gerbang sekolah .

Daniel yang melihat Azmi tak henti-henti menatap ke halte bus , oh sepertinya hanya menatap ke Asyah .

"Astagfirullah Gus , mata jangan zina mata " mendengar ucapan Daniel seakan akan membuatnya tersadar .

Azmi tersenyum kecil lalu mengangguk .

"Ayo pulang" ucap Azmi

"Ayo"

Hendak berbalik , intens Azmi melihat seseorang . Azmi kembali berbalik .
Dari seberang jalan , Azmi melihat pria paru baya memakai jas berdiri sambil melihat Asyah yang sibuk mencatat sesuatu di note kecilnya.

Azmi menatap pria itu seperti tak asing wajahnya .

"Gus , Ayo !" seru Daniel yang sudah berada di dalam mobil yanh sengaja dia dekatkan dengan Azmi .

Azmi memasuki mobil tampa memutuskan pandangannya dari pria itu sampai ia melihat ke arah Asyah yang sudah naik bus bersama teman-temannya , baru pria itu pergi dengan mobil mewahnya bersama dengan seorang gadis yang ikut masuk yang Azmi yakinin itu adik kelasnya .

"Gus liat apa ?" tanya Daniel .

"Tidak " jawab Azmi mengambil bukunya di tas lalu membacanya .

"Ya Allah , sabarkan hamba terhadap hambamu yang satu ini " gumam Daniel .

"Saya mendengar !"

Daniel terkekeh kaku .

"Hehehe , becanda gus " ujar Daniel .

"Perhatikan jalan !"

"Baik gusti "

Asyah mengambil bahan bahan hias yang di butuhkan , seperti gunting , kertas karton warna warna dan lain-lainnya .

"Asyah sepertinya ini sudah cukup " ujar Ririn .

Asyah mengangguk , tiba-tiba ponselnya berdering karna medapatkan telfon dari pamannya yaitu papa Reyhan .

Asyah dengan segera memberikan uang ke Ririn untuk membayar perlengkapannya dan pamit untuk menerima panggilan .

"Assalamualaikum nak "Ucap papa Reyhan .

"Waalaikumsalam paman , tumben telfon Asyah "

"Nak , bagaimana kabarmu ?" tanyanya

"Alhamdulillah baik , paman gimana ?" tanya Asyah balik .

"Alhamdulillah baik juga , di mana kamu saat ini ?"

"Ini Asyah di tokoh buat beli perlengkapan untuk persiapan acara di sekolah Asyah " ujar Asyah .

You And MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang