Asyah kembali ke Aula dengan wajah yang berbinar binar karna mengingat bagaimana Azmi perhatian padanya dengan memberikannya makanan .
Teman teman Asyah yang melihat kedatangan Asyah terheran heran dengan senyuman Asyah .
"Asyah , kameranya ada?" tanya Dandi menghampiri Asyah .
"Oh ada kok tiga , ini taruh di belakang panggung saja nanti club penyiaran yang akan urus ini " ujar Asyah .
"Oke "
Asyah mulai berjalan ke atas panggung untuk menulis perlengkapan yang akan meraka gunakan untuk menghias panggung .
"Jadi pulang sekolah kumpul di halte yah " ucap Asyah .
"OKE...!"
Waktu pulang sekolah , di depan gerbang Azmi dapat melihat Asyah bersama teman-temannya berdiri di halte bus yang tidak terlalu jauh dari gerbang sekolah .
Daniel yang melihat Azmi tak henti-henti menatap ke halte bus , oh sepertinya hanya menatap ke Asyah .
"Astagfirullah Gus , mata jangan zina mata " mendengar ucapan Daniel seakan akan membuatnya tersadar .
Azmi tersenyum kecil lalu mengangguk .
"Ayo pulang" ucap Azmi
"Ayo"
Hendak berbalik , intens Azmi melihat seseorang . Azmi kembali berbalik .
Dari seberang jalan , Azmi melihat pria paru baya memakai jas berdiri sambil melihat Asyah yang sibuk mencatat sesuatu di note kecilnya.Azmi menatap pria itu seperti tak asing wajahnya .
"Gus , Ayo !" seru Daniel yang sudah berada di dalam mobil yanh sengaja dia dekatkan dengan Azmi .
Azmi memasuki mobil tampa memutuskan pandangannya dari pria itu sampai ia melihat ke arah Asyah yang sudah naik bus bersama teman-temannya , baru pria itu pergi dengan mobil mewahnya bersama dengan seorang gadis yang ikut masuk yang Azmi yakinin itu adik kelasnya .
"Gus liat apa ?" tanya Daniel .
"Tidak " jawab Azmi mengambil bukunya di tas lalu membacanya .
"Ya Allah , sabarkan hamba terhadap hambamu yang satu ini " gumam Daniel .
"Saya mendengar !"
Daniel terkekeh kaku .
"Hehehe , becanda gus " ujar Daniel .
"Perhatikan jalan !"
"Baik gusti "
Asyah mengambil bahan bahan hias yang di butuhkan , seperti gunting , kertas karton warna warna dan lain-lainnya .
"Asyah sepertinya ini sudah cukup " ujar Ririn .
Asyah mengangguk , tiba-tiba ponselnya berdering karna medapatkan telfon dari pamannya yaitu papa Reyhan .
Asyah dengan segera memberikan uang ke Ririn untuk membayar perlengkapannya dan pamit untuk menerima panggilan .
"Assalamualaikum nak "Ucap papa Reyhan .
"Waalaikumsalam paman , tumben telfon Asyah "
"Nak , bagaimana kabarmu ?" tanyanya
"Alhamdulillah baik , paman gimana ?" tanya Asyah balik .
"Alhamdulillah baik juga , di mana kamu saat ini ?"
"Ini Asyah di tokoh buat beli perlengkapan untuk persiapan acara di sekolah Asyah " ujar Asyah .

KAMU SEDANG MEMBACA
You And Me
Подростковая литератураMe and you . Either can unite or not Natasyah Lailatul Asmiranda , gadis yang menginginkan kehidupan tenang seperti air mengalir . Tidak memikirkan beban dan tak merasakan sakit . Muhammad Ulul Azmi Iskandar , pemuda tampan dengan segala kesempurn...