Azmi duduk sambil memandang kawasan pesantren dari atas atap gedung asrama santri putra .
Ia tidak sendirian , ada Daniel sedang menghafal di samping kanan Azmi .
Selesai dengan hafalannya , Daniel menatap Azmi ."Gus , gimana hafalan saya ?" tanya Daniel .
"Baik , setor sekarang juga hafalanmu itu !".
"Nanti aja Gus , Ana masih mau nemenin Gus saja " ucap Daniel .
Azmi menundukkan pandangannya , seperti beban sangat berat untuknya saat ini kalau mendengar kalau keluarga besar Iskandar ingin menjodohkannya dengan putri anak Kyai besar yaitu Kayra Nizatunisa .
Azmi merasa kecewa karna keputusannya tidak di hiraukan keluarganya , dan Sang Ayah tidak bisa membantai keputusan keluarga Iskandar yaitu para adik-adiknya ."Gus bisa membantai dan menolak perjodohan itu , karna mereka tidak berhak atas Gus " ucap Daniel .
"Tidak bisa Daniel , rasanya sangat salah dengan hal itu " ucap Azmi dengan suara putus asanya .
"Gus , cukup . Jangan mereka seenak jidatnya mengekang Gus seperti ini !" ucap Daniel kali ini memegang pundak Azmi .
"Jujurlah pada mereka Gus , kalau ada seseorang sudah tersimpan dalam hati Gus "
Azmi menunduk , lalu melihat ke arah Daniel dengan tatapan mengharap ke padanya . Azmi tersenyum tipis , merasa bersyukur mendapat sahabat sebaik Daniel , bahkan menganggap Danial sebagian keluarganya .
"Jangan ragu Gus , nanti ana temenin dah "
Azmi mengangguk setuju , ia kembali memandang ke depan melihat keindahan senja di depannya .
Tak berbeda dengan Asyah , kini ia duduk di balkon kamarnya sambil menatap senja di hadapannya .
Asyah dengan tatapan kosongnya sambil memegang wadah obat di tangan kirinya .
Obat penenang , terakhir kalinya ia minum saat SMP kini ia meminum kembali obat itu .
Karna beberapa saat yang lalu , suatu kejadian yang ia tidak inginkan telah terjadi .Asyah bertemu Ayahnya.
Hatinya hancur , saat sosok Ayah tidak membantunya . menatapnya layaknya orang asing yang hampir tertabrak motor .
Asyah seakan akan menyalahkan waktu saat ini , seharusnya ia tidak penasaran dengan novel keluaran terbarunya , seharusnya ia tidak pergi sendiri ke toko buku , dan seharusnya ia menyeberangi jalan karna terlalu fokus ke anak kecil menyebrang tanpa kawasan dari orang tuanya .
"Seharusnya semua kejadian hari ini tidak terjadi " gumam Asyah .
Tanpa Asyah sadari , Nia menatap Asyah dari bawah sana . Nia yang setia berdiri di depan gerbang rumah Asyah , memandang sahabat yang di landa penderitaan , kesepian dan kesedihan .
Nia tidak berani ikut campur , karna Asyah melarangnya tegas . Namun , Ia selalu siap jika Asyah membutuhkan sandara kepadanya .
"Ku simpulkan , bukan hujan yang melambangkan kesedihanku . Namun , senjalah
Tambah benci ku kepada senja semakin bertambah "Asyah , Azmi dan Reyhan tampil di tengah lepangan membuat siswa siswi yang melihatnya kagum atas bakat mereka bertiga , dan tampilan mereka merupakan akhir dari Acara .
Kini Asyah berada di kantin bersama Azmi , Reyhan , Nia , Danial dan Juan dalam satu meja .
Tepatnya Azmi duduk di depan Asyah dan menatap datar ke arah Juan yang duduk di sampingnya ."Kak Reyhan es Asyah habis , biliin please..." bujuk Asyah sambil menggoyangkan lengan Reyhan yang duduk di sampingnya .
"Beli sendiri " jawab Reyhan tetap fokus ke makanannya .
"Yah kakak " Asyah menunduk lesu .
Ia kembali melanjutkan makannya , Juan tertawa melihat sela selalu wajah Asyah yang cemberut .
"Kenapa Juan ketawa ?" tanya Asyah dengan nada kesal .
"Lo lucu Asyah " jawab Juan masih dengan tawanya .
Azmi menatap Juan lalu menatap Asyah yang terkekeh .
Tiba-tiba kesal Asyah hilang dan kini di ganti oleh suara tawa , Azmi melihat itu membuat hatinya merasakan sesuatu yang ganjal ."Ada yang mau nitip es ? , soalnya saya mau beli es " ucap Daniel membuat Asyah menoleh dengan mata yang berkaca kaca .
"Asyah nitip yah Kak " ujar Asyah .
"Kak Daniel , Nia juga nitip " susul Nia .
Daniel menunjukkan ibu jarinya dan langsung beranjak pergi membeli es .
"Tuh , kak Daniel baik banget " ucap Asyah .
Azmi dan Juan langsung saja menatap ke arah Asyah tersenyum bersama Nia.
"Iya , baik . aku dikasih nitip beli es , Kak Daniel tipe idaman dah "ujar Nia .
Reyhan yang mendengar ucapan Nia , langsung menoleh ke arahnya yang duduk di sebelah Kiri Asyah .
"Benar , Asyah juga " ucap Asyah .Tiba-tiba ketiga cowok itu cemburu dengan Daniel .
Bersambung
Assalamualaikum
Jangan lupa vote , biar semangat lanjutinya . klau ada kesalahan mohon maaf

KAMU SEDANG MEMBACA
You And Me
Teen FictionMe and you . Either can unite or not Natasyah Lailatul Asmiranda , gadis yang menginginkan kehidupan tenang seperti air mengalir . Tidak memikirkan beban dan tak merasakan sakit . Muhammad Ulul Azmi Iskandar , pemuda tampan dengan segala kesempurn...