Asyah menutup telinganya berusaha untuk tidak mendengar suara amarah yang memenuhi setiap sudut ruangan .
Anak laki-laki yang berusaha menenangkan Asyah hanya bisa memeluk sambil menutup telinga Asyah ."Kak Satya , kenapa Ayah marah marah ke Bunda ?"tanya Asyah menatap Kakaknya .
"Salah Bunda apa ?" tanya Asyah lagi .
Remaja umur 15 tahun itu diam , Satya berpikir keras untuk menjawab pertanyaan adiknya yang masih sangat kecil untuk memahaminya .
"Tidak , Ayah dan Bunda hanya bicara biasa saja " ujar Satya mengusap kepala adiknya yang terlapisi hijab .
"Kak , malam ini tepat jam 12 kakak harus Rayain ulang tahun Asyah yah , bareng Bunda ada , kalau barang Ayah nanti Ayah marah " ucap Asyah.
Satya tersenyum lega mendengar ucapan Asyah , yang tadinya adiknya sangat takut sekarang kini seperti tidak mendengar apa-apa kecuali suara kakaknya .
"KITA CERAI SEKARANG JUGA !"
BRAAKKKK...!
Tubuh Satya dan Asya tersentak seketika , bisa mereka dengar suara tangisan pilu Bunda menggema .
"Kak ayo kita ke kamar Bunda kak , Bunda nangis " ucap Asyah panik .
"Gak usah Asyah , sebaiknya kamu tidur . saat jam 12 nanti kakak akan membangunkanmu "
"Tapi kak , ini masih jam 8 . Asyah belum ngantuk " ujar Asyah .
"Kamu ingin kakak bangunkan ? , maka tidur sekarang " ucap Satya dengan tegas .
Asyah mengangguk patuh , Satya menggendong adiknya lalu menidurkannya . tak lupa selimut lalu menghelus kepala Asyah hingga tertidur .
"Tidur Jangan bangun "
Namun . tidak sesuai batin itu , Asyah terbangun karna ada Satya membangunkannya. Dalam keadaan mengantuk Asyah mengikuti Satya menuju ke ruang keluarga .
"Berhenti ...!"
Asyah terus mengikuti Kakaknya , dapat ia lihat ruangan ini sudah di hiasi .
"Kak , Bunda di mana ?" tanya Asyah .
"Di balkon kamar " jawab Satya .
"TANDA TANGAN SURAT INI SEKARANG JUGA !"
Teriakan itu membuat Satya mengepalkan tangannya . Asyah yang sudah panik langsung berlari menaiki anak tangga untuk melihat keadaan Bundanya .
"ASYAH TUNGGU !" Teriak Satya .
"Dengarkan kata kakak !"
"Jangan kesana !"
Asyah sudah sampai di balkon , melihat ayahnya sedang mengamasi pakaian ke koper .
"Ayah mau kemana ? , ayo rayaan ulang tahun Asyah barang kakak dan Bunda " seru Asyah mendekati sang Ayah lalu memeluk kakinya .
"Lepas Asyah !" ucap Ayah Asyah .
Asyah mengangguk patuh lalu melepas pelukan itu .
"Ayah akan pergi , dan bercerai dengan Bunda !" tanya Satya dengan amarahnya .
Ayah langsung saja membawa kopernya dan keluar dari kamar . Tak ingin ulang tahunnya tidak lengkap , Asyah mengejar Ayahnya .
"Asyah...!" teriak Satya dan Asyah tidak menghiraukannya .
"AYAH , ASYAH ULANG TAHUN HARI INI "
"jangan ...!"
"HARI INI , ASYAH GAK INGIN AYAH PERGI !"
"AYAH TUNGGUIN ASYAH !"
Asyah terus mengejar Ayahnya sampai depan garasi rumah .
"Jangan ..!"
"AYAH JANGAN PERGI " TERIAK ASYAH .
Satya mengikuti adiknya bersama Bundanya .
Dapat Asyah lihat mobil Ayahnya kini keluar dari area rumah dan Asyah langsung mengejarnya .
"ASYAH JANGAN !" teriak Satya panik .
"Tidak !"
Asyah berlari keluar gerbang mengejar mobil Ayahnya sampai ke tengah jalan . Diikuti Satya berlari mengejar sang Adik dan Bunda .
"Tidak...!"
Asyah terus mengejar mobil Ayahnya , tampa Satya sadari ada sebuah truk melaju dari arah belakangnya .
"SATYA...!" teriak sang Bunda .
Asyah mendengar teriakan itu dari kejauhan berbalik dan tepat di depan matanya sang Kakak tertabrak . tubuh Satya terlempar di atas aspal .
Tepat di jam ulang tahun Asyah ke 6 tahun. Kakaknya meninggal di tempat .
"KAK SATYAAA..!"
"KAKAK...!"
Asyah terbangun seketika , nafasnya tak beraturan , keringat dingin membasahi pelepisnya .
Mimpi itu muncul begitu saja , mimpi yang terburuk yang Asyah rasakan .Asyah menatap jam kamarnya , pukul 02.15 terpangpang di dinding .
Asyah mengusap wajahnya , wajahnya terlihat sangat lelah karna hari kemarin ia sangat sibuk latihan , tugas , dan kejahilan juan ."Mimpi itu lagi " gumam Asyah .
Azmi menunggu kedatangan Asyah dan Rayhan di ruangan tempat mereka latihan . guru-guru yang sedang rapat saat ini membuat jadwal latihan mereka bertambah banyak .
Tak lama , Reyhan datang dengan kresek yang berisi air mineral .
"Assalamualaikum " ucap Reyhan .
"Waalaikumussalam " .
"Asyah mana ?" tanya Reyhan .
Azmi mengangkat bahunya tak tau lalu memainkan hpnya .
Baru saja Reyhan mengambil ponselnya di saku celana , Asyah datang .
Bersama juan di belakangnya dan Nia.
Azmi yang melihatnya membuang pandangannya .
"Assalamualaikum " ucap Asyah , Nia dan Juan .
"Waalaikumsalam" jawab Azmi dan Reyhan .
"Kak , Juan di sini gak papa kan ?" tanya Asyah ke Reyhan .
Yang di tanya hanya mengangguk lalu mengambil alat gitarnya .
"Juan duduk aja di sofa , itu udah ada kak Azmi . Juan lebih akrab ke Azmi " ucap Asyah .
Juan mengangguk lalu berjalan mendekati sofa tempat Azmi duduk .
"Halo broo " ujar Juan dengan penepuk Azmi .
Azmi hanya diam , seolah olah tidak ada seseorang duduk di sampingnya .
Juan merasa tidak di hiraukan , tidak peduli , kini memainkan ponselnya ."Asyah , Azmi ayo latihan " ajak Reyhan .
Dapat Reyhan liat , sejak kedatangan Juan bersama Asyah . wajah dingin itu kian berubah .
Azmi cemburu .
Assalamualaikum.
Maaf telat update nya , jangan lupa vote .
KAMU SEDANG MEMBACA
You And Me
Fiksi RemajaMe and you . Either can unite or not Natasyah Lailatul Asmiranda , gadis yang menginginkan kehidupan tenang seperti air mengalir . Tidak memikirkan beban dan tak merasakan sakit . Muhammad Ulul Azmi Iskandar , pemuda tampan dengan segala kesempurn...