8.Azmi cemburu

265 24 0
                                    

Asyah menutup telinganya berusaha untuk tidak mendengar suara amarah yang memenuhi setiap sudut ruangan .
Anak laki-laki yang berusaha menenangkan Asyah hanya bisa memeluk sambil menutup telinga Asyah .

"Kak Satya , kenapa Ayah marah marah ke Bunda ?"tanya Asyah menatap Kakaknya .

"Salah Bunda apa ?" tanya Asyah lagi .

Remaja umur 15 tahun itu diam , Satya berpikir keras untuk menjawab pertanyaan adiknya yang masih sangat kecil untuk memahaminya .

"Tidak , Ayah dan Bunda hanya bicara biasa saja " ujar Satya mengusap kepala adiknya yang terlapisi hijab .

"Kak ,  malam ini tepat jam 12 kakak harus Rayain ulang tahun Asyah yah , bareng Bunda ada , kalau barang Ayah nanti Ayah marah " ucap Asyah.

Satya tersenyum lega mendengar ucapan Asyah , yang tadinya adiknya sangat takut sekarang kini seperti tidak mendengar apa-apa kecuali suara kakaknya .

"KITA CERAI SEKARANG JUGA !"

BRAAKKKK...!

Tubuh Satya dan Asya tersentak seketika , bisa mereka dengar suara tangisan pilu Bunda menggema .

"Kak ayo kita ke kamar Bunda kak , Bunda nangis " ucap Asyah panik .

"Gak usah Asyah , sebaiknya kamu tidur . saat jam 12 nanti kakak akan membangunkanmu "

"Tapi kak , ini masih jam 8 . Asyah belum ngantuk " ujar Asyah .

"Kamu ingin kakak bangunkan ? , maka tidur sekarang " ucap Satya dengan tegas .

Asyah mengangguk patuh , Satya menggendong adiknya lalu menidurkannya . tak lupa selimut lalu menghelus kepala Asyah hingga tertidur .

"Tidur Jangan bangun "

Namun . tidak sesuai batin itu , Asyah terbangun karna ada Satya membangunkannya. Dalam keadaan mengantuk Asyah mengikuti Satya menuju ke ruang keluarga .

"Berhenti ...!"

Asyah terus mengikuti Kakaknya , dapat ia lihat ruangan ini sudah di hiasi .

"Kak , Bunda di mana ?" tanya Asyah .

"Di balkon kamar " jawab Satya .

"TANDA TANGAN SURAT INI SEKARANG JUGA !"

Teriakan itu membuat Satya mengepalkan tangannya . Asyah yang sudah panik langsung berlari menaiki anak tangga untuk melihat keadaan Bundanya .

"ASYAH TUNGGU !" Teriak Satya .

"Dengarkan kata kakak !"

"Jangan kesana !"

Asyah sudah sampai di balkon , melihat ayahnya sedang mengamasi pakaian ke koper .

"Ayah mau kemana ? , ayo rayaan ulang tahun Asyah barang kakak dan Bunda " seru Asyah mendekati sang Ayah lalu memeluk kakinya .

"Lepas Asyah !" ucap Ayah Asyah .

Asyah mengangguk patuh lalu melepas pelukan itu .

"Ayah akan pergi  , dan bercerai dengan Bunda !" tanya Satya dengan amarahnya .

Ayah langsung saja membawa kopernya dan keluar dari kamar . Tak ingin ulang tahunnya tidak lengkap , Asyah mengejar Ayahnya .

"Asyah...!" teriak Satya dan Asyah tidak menghiraukannya .

"AYAH , ASYAH ULANG TAHUN HARI INI "

"jangan ...!"

"HARI INI , ASYAH GAK INGIN AYAH PERGI !"

"AYAH TUNGGUIN ASYAH !"

Asyah terus mengejar Ayahnya sampai depan garasi rumah .

"Jangan ..!"

"AYAH JANGAN PERGI " TERIAK ASYAH .

Satya mengikuti adiknya bersama Bundanya .

Dapat Asyah lihat mobil Ayahnya kini keluar dari area rumah dan Asyah langsung mengejarnya .

"ASYAH JANGAN !" teriak Satya panik .

"Tidak !"

Asyah berlari keluar gerbang mengejar mobil Ayahnya sampai ke tengah jalan . Diikuti Satya berlari mengejar sang Adik dan Bunda .

"Tidak...!"

Asyah terus mengejar mobil Ayahnya , tampa Satya sadari ada sebuah truk melaju dari arah belakangnya .

"SATYA...!" teriak sang Bunda .

Asyah mendengar teriakan itu dari kejauhan berbalik dan tepat di depan matanya sang Kakak tertabrak . tubuh Satya terlempar di atas aspal .

Tepat di jam ulang tahun Asyah ke 6 tahun.  Kakaknya meninggal di tempat .

"KAK SATYAAA..!"






"KAKAK...!"

Asyah terbangun seketika , nafasnya tak beraturan , keringat dingin membasahi pelepisnya .
Mimpi itu muncul begitu saja , mimpi yang terburuk yang Asyah rasakan .

Asyah menatap jam kamarnya , pukul 02.15 terpangpang di dinding .
Asyah mengusap wajahnya , wajahnya terlihat sangat lelah karna hari kemarin ia sangat sibuk latihan , tugas , dan kejahilan juan .

"Mimpi itu lagi " gumam Asyah .












Azmi menunggu kedatangan Asyah dan Rayhan di ruangan tempat mereka latihan . guru-guru yang sedang rapat saat ini membuat jadwal latihan mereka bertambah banyak .

Tak lama , Reyhan datang dengan kresek yang berisi air mineral .

"Assalamualaikum " ucap Reyhan .

"Waalaikumussalam " .

"Asyah mana ?" tanya Reyhan .

Azmi mengangkat bahunya tak tau lalu memainkan hpnya .

Baru saja Reyhan mengambil ponselnya di saku celana , Asyah datang .

Bersama juan di belakangnya dan Nia.

Azmi yang melihatnya membuang pandangannya .

"Assalamualaikum " ucap Asyah , Nia dan Juan .

"Waalaikumsalam" jawab Azmi dan Reyhan .

"Kak , Juan di sini gak papa kan ?" tanya Asyah ke Reyhan .

Yang di tanya hanya mengangguk lalu mengambil alat gitarnya .

"Juan duduk aja di sofa , itu udah ada kak Azmi . Juan lebih akrab ke Azmi " ucap Asyah .

Juan mengangguk lalu berjalan mendekati sofa tempat Azmi duduk .

"Halo broo " ujar Juan dengan penepuk Azmi .

Azmi hanya diam , seolah olah tidak ada seseorang duduk di sampingnya .
Juan merasa tidak di hiraukan , tidak peduli , kini memainkan ponselnya .

"Asyah , Azmi ayo latihan " ajak Reyhan .

Dapat Reyhan liat , sejak kedatangan Juan bersama Asyah . wajah dingin itu kian berubah .

Azmi cemburu .










Assalamualaikum.
Maaf telat update nya , jangan lupa vote .

You And MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang