17. penyelamat

193 36 4
                                        


Malam telah tiba .
Azmi duduk berhadapan dengan Kyai besar . Kini ruang tamu rumah Kyai Iskandar hening saat mendengar ucapan beberapa detik yang lalu dari Azmi bahwa pemuda itu menolak penjodohan dan telah mencintai seseorang .

Para ustadz , ustadzah , Bu nyai , Kyai Iskandar dan Kyai besar sangat terkejut karna baru pertama kali Azmi menolak kemauan meraka .

Tampa di ketahui , Kayra mendengar penolakan perjodohan dari balik tembok merasakan kekecewaan dalam hatinya .

Cintanya di tolak .

Kaya yang di temani sang Ibu di sampingnya yang tengah mengusap pundaknya .

"Gus Azmi Iskandar !" Kyai besar mengeram .

"Apakah kamu tidak sadar dengan kedudukanmu , kau seorang Gus pesantren ini dan pewaris Iskandar . Jangan menolak dengan mudah perjodohan ini !" ucap Kyai besar dengan suara yang memenuhi ruang tamu .

Mendengar itu , semua orang terkejut karna baru kali ini mendengar amarah Kyai besar .
Azmi hanya diam mengarahkan pandangannya ke bawah .

"Anakku adalah wanita tepat buatmu dan menjadi istrimu " lanjut Kyai besar .

"Kakak , tolong beri anakku waktu lagi untuk memutuskan " pinta Kyai Iskandar yang sudah tidak tahan dengan perdebatan saat ini .

Kyai besar berdiri dari duduknya lalu menatap tajam ke Azmi .

"Pikirkan baik-baik Gus Azmi Iskandar , akan kuberi waktu cukup lama buatmu "

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh "

"Waalaikumsalam warahmatullahi wsbarakatuh"

Dengan marah , Kyai besar meninggal ruangan itu dan di ikuti para sebagian ustadz , Istri dan Putrinya Kayra .

Ustadzah - ustadzah dan Ustadz di sana diam menunduk merasa kasihan kepada Azmi yang duduk tenang seperti biasa .
Mereka tau dan sadar bahwa pemuda itu selalu di kekang oleh Kyai besar , bahkan tidak pernah menolak permintaan Kyai besar walaupun ia merasa keberatan .

Sang Bu Nyai menghampiri anaknya lalu memeluknya sambil menitikkan air matanya . Ia menghelus punggung Azmi dan menggecup kening anaknya .

"Maafkan Ummi yang tidak bisa membantumu nak " ucap Bu Nyai .

Kyai Iskandar menghampiri anaknya membuat Bu nyai melepas pelukannya .

"Abi tidak akan menolak apa yang kamu inginkan , apapun yang kamu inginkan maka Abi akan membantumu agar bisa kamu miliki " ujar Kyai membuat Azmi mengangguk lalu memeluk sang Abi .

"Terima kasih Abi "

Kyai Iskandar mengangguk sambil menepuk pundak Azmi .

Asyah kini menatap langit malam yang di penuhi bintang saat ini di balkon kamarnya . Gadis itu termenung memikirkan tentang masalahnya , ia tidak menyangka perusahaan yang pamannya pegang adalah miliknya . Apakah dia bisa ?

Asyah tidak nyakin akan hal itu . Ayahnya membuat hidupnya seperti ini .

"Kakak , Asyah gak bisa diandalkan " gumam Asyah .

Asyah membuka ponselnya tiba-tiba mendapatkan pesan dari Azmi , entah mengapa melihat nama kakak kelas itu membuat senyum Asyah sedikit terbit .

Kak Azmi
Assalamualaikum Asyah .

Asyah
Waalaikumsalam Kak

Kak Azmi
Apakah saya mengganggu ?

You And MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang