Setuju gak kalo suatu hari nanti, aku buat lapak NCT Brother's ot23?
┌°•❀•°───────────┐ ❝ 𝚇𝚒𝚊𝚘𝚓𝚞𝚗 ❞ └───────────°•❀•°┘
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Alah, basi! Bilang aja mau pacaran, pake alesan kerja kelompok segala! "
" Berisik, lo! Gue beneran kerja kelompok ya, bukan pacaran! Gak usah sok tau banyak tentang gue deh lo! "
" Y/N! " Kamu tersenyum miring, lalu menatap wanita paruh baya disebelah Xiaojun, cowok yang sedang adu mulut denganmu.
" Apa? Emang bener kan? "
Plak!
" Jaga ucapan kamu, Y/n!! Papah gak pernah ngajarin kamu bicara seperti itu!! "
Kamu menatap papah kamu, lalu tersenyum miris.
" Ya. Tapi, sikap papah yang buat aku seperti ini!! SELALU XIAOJUN, XIAOJUN, DAN XIAOJUN!! "
Air matamu mengalir deras. Papah kamu mendekat, lalu mencoba untuk memeluk kamu, tapi kamu menghindar.
" Apa susahnya kalian bilang sejujur-jujurnya ke aku, kalo aku cuma anak adopsi? Aku tau, pah, mah. Aku tau semuanya. Cuma, aku diam, aku diam agar kalian yang cerita sendiri ke aku. Dan sekarang aku paham, kenapa kalian selalu berpihak sama kak Xiaojun terus? Itu, karena dia anak kandung kalian. Kalian adopsi aku, agar kak Xiaojun punya teman. Kalian gak pernah sayang sedikitpun sama aku. "
Kamu langsung lari, keluar dari rumah, mengabaikan panggilan mereka.
" Pantes aja, selama ini Xiaojun selalu dapat apa yang dia mau. Dia dapat kasih sayang mamah, perhatian lebih dari papah. Sedangkan gue, selalu mengalah. Padahal gue lebih muda dari dia, tapi kenapa selalu gue yang mengalah... "
Kamu pergi ke rumah pohon yang ada di dekat taman. Entah siapa yang punya, tapi rumah pohon itu ada sejak kamu masih kecil. Dulu, kamu sering main dirumah pohon itu sama Xiaojun.
" Maafin, Ojun ya.. " Kamu menoleh, Xiaojun tersenyum, lalu menghampiri kamu.
" Pergi, lo! "
Xiaojun mengangguk. Tapi, bukannya pergi, Xiaojun malah meluk kamu.
" Kakak bakal pergi, kalo kamu ikut kakak pulang kerumah.. "
" Gue gak mau pulang! " Kamu meronta agar pelukan Xiaojun terlepas, tapi apalah daya kamu yang tenaganya gak ada apa-apanya.
Xiaojun tersenyum kecil tanpa kamu tau. Dia mengusap lembut kepala kamu penuh sayang.
" Kamu gak kasian sama mamah? Mamah nangis karena ngerasa bersalah. Ya, emang ini salah. Tapi, coba kamu pikir. Kalo mamah gak sayang sama kamu, kamu gak akan ada dihadapan kakak sekarang. Kalo kamu berpikir, hadiah laptop itu dari kakak, itu salah. Itu hadiah dari mamah, buat kamu. Komputer, dan seluruh alat musik yang ada di kamar kamu dan yang kamu punya itu, pemberian dari papah. Kakak cuma kasihin doang ke kamu. Karena kan kita deket. Kakak juga mau minta maaf, buat kamu kesel tadi. Kakak niatnya cuma bercanda, dan gak akan kepikiran kalo ujungnya akan kayak gini. Maafin kakak ya, dan ayok pulang.. "
Perlahan kamu mendongak, menatap Xiaojun.
" Buat apa aku pulang. Aku bukan siapa-siapa. "
Xiaojun melepaskan pelukannya, lalu beralih menggenggam tangan kamu.
" Kamu adeknya kakak, princess nya mamah papah. Kita keluarga. Kamu, kakak, mamah, dan papah. Kalo kamu gak mau pulang, kakak juga gak akan pulang. Adek tau, kenapa kakak ngelakuin ini? "
Kamu menggeleng. Xiaojun membenarkan rambut kamu yang sedikit berantakan.
" Itu karena kakak gak bisa jauh dari adek.. Adek itu segalanya buat kakak. Y/n itu, prioritas, kebahagiaan, keceriaan dari seorang Xiaojun. Y/n adalah alasan kenapa sampai saat ini Xiaojun belum memiliki pasangan. Karena cuma ada Y/n yang ada dibenak Xiaojun. Kakak sayang banget sama adek. Saking sayangnya, sampe-sampe kakak gak mau jauh dari adek sedikitpun. "
" Kakak alay! " Xiaojun tersenyum manis setelah liat kamu seperti terhibur. Walaupun sedikit.
" Alay karena kamu. "
" Kok aku? "
" Kakak jadi alay kalo ada di deket kamu doang. Bawaannya pengen ngegombal. " Xiaojun cubit gemas hidung kamu.
" Ih, kakak! Kalo aku baper, emangnya kakak mau tanggung jawab?! "
![#𝟸. 𝙽𝙲𝚃 𝙸𝚖𝚊𝚐𝚒𝚗𝚎 [𝙲𝙾𝙼𝙿𝙻𝙴𝚃𝙴]](https://img.wattpad.com/cover/261010654-64-k841011.jpg)