Maaf kalo ceritanya gak sesuai sama ekspetasi kalian 🙏🏻
┌°•❀•°───────────┐
❝ 𝙹𝚊𝚎𝚖𝚒𝚗 ❞
└───────────°•❀•°┘
" Adek kenapa nangis? Mamahnya mana? "
Kamu berjongkok, mengusap lembut kepala anak laki-laki yang tadi menangis sambil menarik ujung baju kamu.
" Mamah gak ada.. " Kamu merasa gak enak jadinya.
" Terus, tadi adek sama siapa? Papah? Nenek? Atau kakak? "
" Raffan sama papah. Tapi, papahnya hilang. "
Sekarang kamu tersenyum kecil, saat dia bilang papahnya hilang.
" Bukan papah yang hilang, tapi Raffan yang pergi, kan? "
Raffan, anak laki-laki tersebut menatap kamu seakan bilang, 'kok bisa tau?'
Kamu terkekeh kecil, sembari mencubit gemas pipinya.
" Maafin, Raffan.. Raffan tadi kejar kucing, terus pas liat kesamping papah gak ada. "
" Yaudah, sekarang Raffan ikut sama kakak dulu. Kita cari papahnya Raffan. "
Raffan mengangguk. Kamu sungguh beruntung, untung aja kamu yang nemuin nih anak, coba kalo orang jahat? Entahlah.
Kamu mengajaknya ke apartemen kamu.
" Raffan udah makan? " Dia ngegeleng.
" Yaudah, Raffan makan dulu. Kakak mau keluar bentar, nanti balik lagi kok. "
Dia ngangguk. Setelah kamu kasih dia makan, kamu keluar beli cemilan buat Raffan.
Dugh!
" Maaf, mas. Saya gak sengaja. " Ucapmu penuh rasa bersalah.
" Maaf ya mba. Saya juga salah, gak liat-liat jalannya. "
Kamu tersenyum, dan selang beberapa detik kemudian kamu mengerutkan kening melihat raut wajahnya yang panik.
" Mas nya kenapa? Dompetnya hilang? Kalo hilang, langsung lapor ke pihak keamanan aja, disini udah sering orang-orang kehilangan dompet. "
" Bukan dompet mba. Tapi, anak saya hilang. "
" Anak? " Dia ngangguk.
" Ya, anak saya. Eum, mba liat gak ada anak laki-laki sekitar 5tahun, putih, terus rambutnya agak kecoklatan? "
Setelah kamu denger ciri-cirinya, kamu keinget sama Raffan.
" Oh, papahnya Raffan ya? " Dia ngangguk.
" Saya tadi ketemu sama dia. Sekarang, Raffan ada di apartemen saya. Mas nya ikut saya aja. "
" Syukurlah, saya panik banget mba nyari dia. " Kamu tersenyum kecil.
" Nama saya, Jaemin. Nama mba siapa? " Kamu menoleh, " Saya, Y/n, mas. "
" Mba Y/n ketemu sama anak saya dimana? "
" Didepan indojuli. Maaf, mas, panggil nya Y/n aja, jangan pake mba. Memangnya saya keliatan tua ya? "
" Maaf, mb-- eh, maksud saya, maaf, Y/n. " Kamu ngangguk.
Dan sampailah di depan pintu apart kamu. Pintu baru kebuka, Raffan langsung lari meluk kamu.
" Kakak kok lama? Raffan takut tau. Kucing kakak jahat. "
Kamu tertawa kecil, lalu mengusak gemas rambutnya.
" Liat deh, kakak sama siapa? " Raffan langsung noleh.
" Papah! " Raffan langsung beralih meluk Jaemin.
" Papah maafin Raffan ya. Raffan janji gak akan ngulangin lagi! "
Jaemin tersenyum manis, lalu memeluk Raffan tak kalah erat. Kamu yang melihatnya jadi terbawa perasaan.
Apalagi, senyuman Jaemin tadi buat jantung kamu deg-degan. Gila emang, kamu bisa suka sama pria yang udah berumah tangga.
" Tadi, Raffan narik kakak, terus kakak nanya mamah Raffan kemana, kakak kira Raffan sama mamah. " Jaemin langsung natap kamu, kamu jadi salting ditatap gitu.
" M--maaf, mas saya gak tau kalo mamahnya udah gak ada. "
" Hmm, gapapa. 3tahun yang lalu, mamahnya Raffan kecelakaan hingga merenggut nyawanya. "
" M--maaf ya mas Jaemin. Saya gak bermaksud.. "
" Iya gapapa kok. Tapi, jika berkenan, kamu mau gak jadi istri saya, serta bunda untuk Raffan dan anak-anak saya kelak? "
___
Maaf kalo ceritanya gak sesuai sama harapan kalian 🙏🏻
Jika ada typo, mohon dimaklumi dan di maafkan 🙏🏻
Jangan lupa vote comments nya, okay readernim 💚
KAMU SEDANG MEMBACA
#𝟸. 𝙽𝙲𝚃 𝙸𝚖𝚊𝚐𝚒𝚗𝚎 [𝙲𝙾𝙼𝙿𝙻𝙴𝚃𝙴]
Fanfiction[ꜰᴀɴꜰɪᴄᴛɪᴏɴ] ꜰᴇᴀᴛ. ʏᴏᴜ 𝙻𝚊𝚙𝚊𝚔 𝙸𝚖𝚊𝚐𝚒𝚗𝚎 𝚔𝚎 #𝟸 𝙺𝚊𝚕𝚒𝚊𝚗 𝚙𝚎𝚗𝚐𝚎𝚗 𝙽𝙲𝚃 𝚓𝚊𝚍𝚒 𝚂𝚞𝚊𝚖𝚒? 𝙹𝚊𝚍𝚒 𝙿𝚊𝚌𝚊𝚛? 𝙰𝚝𝚊𝚞 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚕𝚊𝚒𝚗𝚗𝚢𝚊? 𝙱𝚒𝚜𝚊 𝚔𝚘𝚔. 𝙳𝚒𝚜𝚒𝚗𝚒 𝚔𝚊𝚕𝚒𝚊𝚗 𝚋𝚒𝚜𝚊 𝚖𝚎𝚗𝚓𝚊𝚍𝚒 𝚊𝚙𝚊𝚙𝚞𝚗 𝚢...