21

2.3K 276 7
                                    

Naruto ingin tidur saat pagi sudah menjelang, ia menghabiskan seputung rokoknya dan berjalan ke dalam. Ia dan Sasuke tadinya sama-sama tertidur di karpet depan TV, cahaya biru televisi yang menandakan bahwa film telah usai pun tidak lagi di pedulikannya. Naruto melihat Sasuke tidur telentang dan meninggalkannya sendirian untuk pergi ke kamar. Ia membersihkan bagian bawahnya dan meluncur ke ranjang.

Kamar itu terasa kosong, mungkin karena Naruto telah terbiasa tidur dengan Sasuke selama ini. Ia meraih boneka rubah besar dan menutup mata, berbalik ke kanan dan kiri untuk mencari posisi nyaman, tapi tak menemukannya. Naruto berdecak sebal dan tau apa yang tubuhnya inginkan.

Dengan boneka rubah di pelukan, Naruto kembali dimana Sasuke masih tidur dengan tenang, dan diam-diam menyelipkan posisi untuk merebahkan diri. Setelah merasakan suhu hangat disamping, Naruto bisa tidur.

Sasuke terbangun, hal yang ia rasakan pertama kali adalah, ada beban yang menimpa dadanya. Ia berkedip, dan melihat bahwa tubuhnya dilingkari Naruto seperti gurita. Sasuke sedikit mengangkat kepalanya dan boneka rubah yang entah kenapa bisa berpindah ke sini, sudah terlempar sendiri di sudut sofa.

Sasuke menguap dan memindahkan kaki tangan yang menimpanya, ia melihat jika pakaian Naruto bersih dam bukan yang ia pakai semalam. Sasuke berpikir cepat dan menyadari jika pria ini mungkin mandi di tengah malam.

Ia berdiri dan membereskan kekacauan yang mereka buat semalam. Setelah rapi, Sasuke mengangkat Naruto yang masih tertidur ke dalam kamar, dan meletakkannya dengan hati-hati, pria itu sedikit terganggu dan mengernyitkan dahi, tangannya secara refleks mencari sesuatu untuk di peluk, Sasuke langsung menyelipkan boneka itu ke dalam pelukannya.

Sasuke mandi dengan cepat, dan ketika membuka pintu, pria itu masih dalam posisi tidur nyamannya. Ia tidak membangunkan Naruto dan melangkah keluar kamar untuk menyiapkan sarapan. Rupanya, mereka tidur sampai hari sudah agak siang.

Sasuke menyiapkan sarapan yang tidak terlalu berat. Mungkin karena aromanya yang enak, beberapa menit kemudian, pintu kamar terbuka, dan Naruto keluar dengan wajah bantal.

"Cuci wajahmu dan kembali kesini untuk sarapan." Ucap Sasuke dengan cepat, ia merasa, tak perlu menyebutkan hal semalam, untuk menyelamatkan wajah pasangan straightnya.

Jadi mereka makan dengan tenang, hanya suara sendok yang bertemu piring.

"Sasuke," panggil Naruto setelah mereka selesai dengan sarapannya.

"Mn?"

"Hari ini aku akan keluar," ucap Naruto.

"Oh, ingin kuantar?" Tanya Sasuke.

"Tidak, jaraknya tidak terlalu jauh, aku hanya ingin memberitaumu saja."

"Oh, oke kalau begitu."

Percakapan mereka terputus begitu saja, Naruto masih sedikit canggung untuk berbicara seperti biasanya, dan Sasuke, si tsundere itu tidak bisa diharapkan untuk membantunya mencairkan suasana.

Naruto bersiap-siap dan pergi dari apartemen setelah menyelesaikan kerjaan rumah, ia membuka maps dan pergi meluncur dengan SUV nya.

Mobilnya terparkir di sebuah rumah sakit besar dengan dinding putih tulang dan hijau muda. Naruto merapatkan jaket yang ia pakai dan masuk ke dalam, ia bertanya ke meja resepsionis di hall.

"Apakah ada yang bisa saya bantu, tuan?" Tanya suster itu dengan ramah.

"Saya atas nama Uzumaki Naruto, sudah membuat janji dengan dokter Tsunade."

TIME [SASUNARU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang