19

2.1K 288 26
                                    

Naruto bekerja sebagai kasir selama setengah malam, area itu sebenarnya tidak terlalu ramai, hanya ada beberapa orang tua yang membeli bahan untuk makan malam.

Naruto memegangi perutnya yang tidak nyaman, ia tadi belum sempat makan siang apapun karena terburu-buru ke studio.

"Naruto, ada apa?" tanya Ino yang sedang berjaga bersamanya.

"Aku belum makan." Jawab Naruto, kebetulan malam ini ia bekerja bersama anak manajer cabang minimarket ini, Ino adalah gadis yang ulet, sedikit tomboi, dan tipe seperti ini tidak masuk kriteria Naruto, jadi selama ini, mereka hanya teman kerja saja.

"Ini, cepat habiskan." Ino melemparkan plastik ke atas meja, Naruto berterimakasih tanpa malu-malu, dan melihat ke dalam kotak, ada beberapa potong telur gulung isi nasi.

"Kamu sepertinya telat makan, Naruto," ucap Ino yang berdiri di depan meja kasir, sedang melihat Naruto yang duduk di lantai dan makan dengan rakus.

"Ya, jadwalku sangat sibuk," jawab Naruto di sela-sela makannya.

Ino mengernyitkan hidungnya dengan skeptis, ia mengambil ponsel dari saku seragamnya dan melihat-lihat pesan.

"Naruto, kamu tau? Aku merasa seperti malaikat yang bisa memperpanjang umur seseorang. Lihat, aku berhasil membuat pacarku berhenti merokok, dan sekarang, kamu juga terselamatkan dari mati lemas karena kelaparan." Ucap Ino tiba-tiba, Naruto hanya mendengus dingin, namun setelahnya tertarik mendengar kata-katanya.

"Kamu berhasil membuat pacarmu berhenti merokok?" Tanya Naruto memastikan.

"Eum, sudah tiga bulan aku menerapkan cara ini, dan berhasil," Naruto tampaknya tertarik, apalagi dirumah, ada pria yang merokok seperti cerobong asap kereta api. Hampir setiap saat.

"Bagaimana caramu menghentikannya?" Tanya Naruto.

"Dengan permen, jika dia mencari rokok, aku akan menyodorkan sebatang permen padanya, bungkus rokoknya yang sudah habis juga aku isi permen-permen kecil."

Naruto merenung, cara ini boleh di coba juga. Lagian dia juga peduli pada kesehatan Sasuke, pria itu masih muda tapi bergaya seperti orang tua, setiap Sasuke mencuri kesempatan untuk menciumnya pun, selalu ada bau samar rokok yang sebenarnya tidak terlalu nyaman baginya.

Ia berdiri dan membersihkan kotak makan yang telah habis, diam-diam melirik ke arah rak berisi berbagai permen di sudut.

Sebentar lagi jam kerja Naruto habis, ia menunggu dengan mengantuk, Naruto menyangga kepalanya dengan telapak tangan. Ia sedang mencibir Ino yang tadi pergi dulu setelah di telpon pacarnya di jam yang sebentar lagi tengah malam, benar-benar pergaulan anak muda.

Selagi melamun, Naruto tidak sadar saat pintu kaca minimarket di dorong terbuka dan masuk sepasang sepatu kets hitam milik pria.

"Naruto," ia terkejut dan mengira manajer datang untuk meninjau pekerjaan, ia berdiri tegap dan menatap orang yang memanggilnya.

"Ah, aku kira malam ini kamu tidak pulang," ucap Naruto saat melihat Sasuke berdiri di hadapannya, pria itu memakai hoodie yang dibalut jaket. Aura tampan dan dinginnya tampak kontras dengan minimarket yang sepi dan muram.

"Tidak jadi," jawab Sasuke singkat, sebenarnya, malam ini ia ingin pergi menemui Utakata, tapi rupanya, pria itu sudah punya janji kencan dengan pacarnya.

"Lalu apa yang kamu lakukan disini?" tanya Naruto selanjutnya.

Sasuke tidak menjawab dan pergi memutari rak. Ketika sampai di meja kasir, ia sudah membawa tumpukan makanan ringan dan beberapa kaleng soda.

TIME [SASUNARU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang