22

2.2K 279 37
                                    

Naruto pergi ke studio setelah selesai dengan konsultasinya, dan dia disambut oleh senyuman Denki.

"Apa yang membuatmu tersenyum konyol hari ini?" Tanya Naruto sembari meletakkan tas kameranya di meja rias.

"Tidak taukah kamu, peluncuran pakaian musim mendatang, perusahaan akan mengundang guest star dari Perancis," jawab Denki.

"Oh, siapa itu?" Tanya Naruto dengan tenang, ia membuka tas dan meraih kamera di dalamnya.

"Shawn."

Gerakan Naruto terhenti, ia menolehkan kepalanya ke arah Denki secepat kilat.

"Apa?"

"Apanya yang apa? Itu Shawn, bintang Perancis. Apa kamu bahkan tidak mengenal artis dari negaramu sendiri?"

Jantung Naruto berdegup gelisah, ia sudah menghindar dan tidak pernah bertemu dengan Shawn hampir dua bulan. Ia tidak tau harus menanggapi orang itu seperti apa, jika mereka bertemu lagi.

"Kenapa harus Shawn? Tidak bisakah perusahaan mengundang artis Jepang?" tanya Naruto.

"Kurasa karena Shawn telah menandatangani kontrak dengan perusahaan utama di Perancis. Jadi, dia adalah artis dan citra kita setelah supermodel Uzumaki Naruto. Heh, lagian, dia bilang, dia akan vakum beberapa bulan, ini akan sangat mengejutkan jika Shawn tiba-tiba ada di Jepang dan bekerja bersama kita."

Naruto mengangkat tangan untuk memijat pelipisnya dengan lemas, ini benar-benar aneh jika Shawn tiba-tiba ada di Jepang setelah menghilang selama itu, dan Naruto juga tidak bisa, tidak menghidupkan dugaan lamanya, jika Shawn sebenarnya sedang mencari keberadaan dirinya.

"Berapa lama lagi acaranya?" Tanya Naruto setelah lama terdiam.

"Sebulan lagi, nanti, kamu akan diberi rincian acaranya." Denki berdiri dan pergi ke ruang pemotretan, meninggalkan Naruto tertegun sendiri.

Disisi lain, tangan Sasuke tengah menari diantara huruf keyboard, ia menatap layar tanpa berkedip, sebelum ponselnya berdering.

[Bagaimana?] Tanya Sasuke tanpa berbasa-basi, jika ada sambungan dari nomor ini, hanya akan ada satu pembahasan, yaitu orang yang pernah singgah di hatinya.

[Dia mulai ceria, sepertinya, dia tidak terlalu sedih lagi karena perpisahan kalian.]

Sasuke diam sembari mengetuk meja secara berirama.

[Sasuke, apa ayahmu masih bersikeras dengan pernikahan kalian?] Tanya orang di seberang sana.

[Mm, sudah hampir dua bulan,] jawab Sasuke.

[Lalu, apa kesanmu tentang dia?]

Sasuke sedikit mengangkat kelopak mata dan memvisualkan sosok ceria Naruto dalam benaknya.

[Dia mampu memahami dan ikut berperan dalam permainan ini. Dia cerdas.]

"Naruto, mau ikut denganku?" tanya Denki setelah selesai pemotretan, Naruto sedang sibuk membersihkan riasan di wajahnya.

"Kemana?"

"Latihan panah denganku," jawab Denki sembari mengemasi tasnya.

"Hah? Benar, aku bisa ikut??" Naruto melebarkan matanya dengan senang dan melompat untuk meraih lengan Denki.

"Ya, tolong jangan berubah menjadi bayi. Ambil coat mu, kita kesana." Denki geleng-geleng kepala melihat antusiasme Naruto yang mirip anak kecil, ia membebaskan lengannya dan pergi lebih dulu.

TIME [SASUNARU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang