48 - Replay 00.00

1.5K 210 17
                                    

"Saat semua sudah ku sadari, kunang-kunang telah pergi membawa semua tentangmu."

Di sebuah ruangan, beberapa orang berkumpul, ada bau rokok dan mesiu di udara, tidak ada yang bergerak kecuali jarum jam yang berdetak, bagaikan penghitung mundur kematian seseorang.

Lalu setelah itu, terdengar suara sepatu yang berkelotak, tidak pelan namun juga tidak terburu-buru, pintu terbuka dan muncul tiga orang yang familiar.

Itu Sasuke, Eugene dan Deidara.

Mata Sasuke menatap dingin tiga orang yang di paksa berlutut di lantai marmer yang lembab, salah satunya adalah Kisame, dan Shawn yang masih menyunggingkan senyum mengejek, yang lain adalah Ibu Sai, Sakuma.

"Kamu sekarang benar-benar tidak bisa di hentikan ya, Sasuke," Shawn berkata dengan ringan, lalu mengerang ketika punggungnya di tekan lebih keras oleh benda tajam.

"Aku tidak punya tenaga untuk berdebat, katakan saja apa yang sudah kalian rencanakan." Sasuke berujar dengan lambat.

"Tcih, bunuh saja aku, mulutku tidak akan pernah terbuka," jawab Shawn.

"Baiklah." Sasuke menggapai katana yang terselip di pinggang salah satu Yakuza dan mengarahkannya pada tenggorokan Shawn, itu sangat dekat dan akan melukai kulit jika Sasuke menggerakannya sedikit lagi.

"Membunuhmu adalah hal yang mudah, katakan sekali lagi, dan benda ini akan bersarang di tenggorokanmu," ucap Sasuke dingin, dan Shawn masih tersenyum remeh.

"Kamu pikir kematianku akan mengehentikan semuanya? kamu tidak tau seberapa besar aku ingin memiliki Naruto, jika aku mati, Naruto harus mati bersamaku juga."

Sasuke yang gampang tersulut amarah, mengarahkan katananya hingga menggores, leher Shawn seketika berlumuran darah.

"Tolong, jangan," Sasuke melirik pada Sakuma yang akhirnya berucap, bahu wanita itu bergetar menahan tangis.

"Ini kesalahanku, aku yang membuat Shawn begini–"

"Bibi!" pekik Shawn yang masih keras kepala.

"Aku terlalu gelap mata, keluargamu telah menghancurkan kami, tidak ada tempat untukku dan Sai mencari tempat untuk berteduh saat itu, maaf,maaf ...."

Sasuke membeku sebentar, ia sangat tau masalah ini, dan itulah sebabnya, ia tak pernah bisa bersama Sai lagi, Sasuke menghembuskan nafas kasar, ini kesalahan yang dibuat keluarganya juga, sampai Sakuma se nekat ini.

"Masalah ini, selesaikan sendiri dengannya, tidak ada gunanya menyimpan sakit hati pada seseorang yang telah mengkhianatimu." Sasuke menurunkan katananya, dan menghela nafas.

"Aku tidak ingin melanjutkan ini lagi, aku hanya ingin kalian datang ke perusahaan dan menyerahkan diri sebagai pelaku pencurian data. Untuk semua yang berhubungan dengan ku dan Naruto," Sasuke melirik pada Shawn yang memandangnya seakan ingin menelan Sasuke hidup-hidup.

"Aku akan melupakannya, tapi jika Shawn berulah lebih dari ini, aku tidak akan segan lagi."

Sakuma mendongakkan kepalanya dengan cepat.

"Apa yang akan terjadi jika aku menyerahkan diri?" tanyanya dengan gugup.

"Penjara atau di asingkan, aku tidak tau hukum apa yang akan di pakai Ayahku." Sasuke berbalik untuk menatap kedua temannya.

TIME [SASUNARU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang